fourthy

33 4 0
                                    


Revan mulai panik tidak karuan. Ia menelpon sahabat terdekat Reva di korea siapa lagi jika bukan Yuna.

Drtt...drttt...

"Halooo Yuna Rev_" ucapanya terputus.

"Lo nyari Reva kan?? Cepetan pergi ke bandara incheon sebelum terlambat.. Dia masih di perjalanan cepetannn" jawab Soohyun dengan cepat.

Revan terdiam sejenak "Maksud lo apaan?!! Reva mau kemanaa?!"

"Sebenernya hari ini, Reva harusnya pulang ke indo. Dia nyiapin ini beberapa hari yang lalu, tiket, Izin buat cuty dulu di kampus dan segalanya. Terus tadi tiba tiba dia nelepon gue buat anterin dia ke bandara, tapi sayangnya gue gabisaaa" Jawab Yuna dengan jelas.

Revan mendengus kesal "pantesan tadi dia ngajak ke sungai hannn Anjirrr"

"Cepetann Vann sebelum terlambattt"

Klikkk...

Revan mematikan ponselnya lalu berlari menuju lift.

Flasback onn

4hari yang lalu.

"Yunaa gue mau pulang ahh ke indo  cuman beberapa hari kok." ujar Reva sambil meminum teh hangat.

Yuna menoleh "Lah kenapa ga nanti aja sekalian liburan??"

Reva menggeleng kecil "Yaa gapapa gue pengen pulang sekarang ajaa cuman 2-3harian kok."

"Ihhh jangann gausahh ahir taun banyak tugas tauuu!! Lagi pula mendingan lo pulangnya pas nanti aja ahir tau sekalian liburan jadi gs ngabisin uang lo" Ujar Yuna sambil cemberut.

Reva menepuk pundak Yuna "Gapapa gue dah izin ke dosen dosen gue dan boleh"

"Beneran lo? Yakin? Gakan nyesel??" tanya Yuna lagi untuk meyakinkan.

Reva mengangguk dengan yakin "Yaiyalahhh.. Gue udah pesen tiketnyaa, dan iyaa satu lagi, jangan bilang bilang keRevan ya??"

"Iyain ajalahh" jawab Yuna.

Yuna terdiam lalu menatap Reva yang sedang memasukan bukunya kedalam tas.

Yuna tersenyum "jangan lari dari masalah Revv.. Kalau lo punya rasa sama Revan udah mendingan jujur aja, selagi masih ada waktu. Ntar lo nyesel lagi"

Reva mengangguk "makasih buat sarannya tapi nyatain perasaan bagi gue itu ga mudah"

Yuna berdecih "ck au ah lo keras kepala terserah"

Flasback off

Di satu sisi Reva sedang berada di dalam taksi. Reva menatap nanar keluar jendela. Menatap jalanan yang mulai sepi dan juga awan yang sedikit mendung.

Ia berusaha untuk melupakan semua yang terjadi tadi di sungai han. Sebenarnya ia hanya ingi bilang bahwa ia akan pulang ke indonesia untuk beberapa hari pada Revan.

Tapi sayangnya kejadian itu membuat nya enggan membuka suara lagi.

Ntah sejak kapan perasaan cemburu terus datang pada Reva. Ia bisa berbohong bahwa ia tidak cemburu tapi hati kecilnya bilang bahwa ia cemburu.

Setetes airmatanya jatuh tepat di pipinya. Reva segera menghapusnya menggunakan tangan.

Ntah apa yang terjadi, Reva tiba di depan bandara incheon. Ia pun turun lalu mengambil koper di bagasi dan juga memberikan uang pada supir taxi tersebut.

Reva menaiki tangga lalu menatap kearah depan. Ia menghembuskan napas beratnya, lalu masuk ke dalam bandara yang sepi.

"Ini yang terbaikk buat gue" monolog nya sambil tersenyum tipis.

Sedangkan Revan. Ia sedang berada di dalam Taxi. Pikirannya kacau dan kalut, hanya ada wajah Reva yang terus ada di pikiranya.

Revan sangat merasa bersalah atas apa yang telah ia lakukan beberapa minggu ini. Dalam hati Revan sudah banyak kehawatiran akan Reva yang meninggalkanya.

Beberapa menit kemudian ia sampai di depan bandara. Dengan cepat ia membayar Taxi tersebut lalu berlari kedalam bandara.

Ia menatap sekitaranya yang ramai. Ia mencari salah satu wanita dari banyak wanita yang berada di bandara.

Ia menatap keatas. Menatap layar LCD yang menampilkan jadwal lepas landas dari beberapa pesawat, dan disana Revan melihat bahwa pesawat menuju indonesia beberapa detik lagi akan lepas landas.

Revan mulai panik, dan mulai terdengar suara pesawat lepas landas. Revan mendengus kesal sambil merutuki nasibnya.

Ia kecewa pada waktu. Coba saja jika waktu itu bisa di putar ulang ia akan memperbaiki semuanya.

Ia terduduk dikursi sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya. Matanya mulai memanas dan tetesan demi tetesan airmata mulai keluar dari matanya.

"Maaff.. Revv.. Gue memang bukan lelaki yang baik.. Gue terlalu egoisss.. Maafff" batin Revan merutuki dirinya sendiri.

Revan menghapus air matanya lalu berjalan lunglai kearah pintu keluar sambil menghapus air matanya.

Sesampainya di luar, ia membuka ponselnya untuk menghubungi Yuna.

"Revan.."

*****

Acieee di gantung ahayyy😆

Nexttt...

Jan lupa Votmennya gaesss💜

Pink BoyWhere stories live. Discover now