thirty two

47 9 7
                                    


Reva berdiri di depan cermin kamarnya. Ia sudah memakai gaun berwarna putih. Reva memberi bibirnya sedikit lipbalm agar terlihat lebih sempurna.

"Perfectttt" monolognya sambil mengibaskan rambutnya. Ia berjalan mengambil tas lalu pergi keluar kamarnya.

Ia berjalan menuju lift untuk turun ke lantai satu. Sampainya di bawah, ia keluar dari gedung untuk menunggu jemputan dari Yuna.

Ia melihat Revan sedang berjalan bersama Sohyun. Ia memejamkan matanya lalu berjalan melewati mereka berdua seperti tidak melihat apapun yang ada di depannya.

"Semudah itukah Van lo pergi dari gue" batin Reva sambil berjalan melewati mereka berdua.

Reva berjalan kearah mobil berwarna hitam. Kaca pintu mobil terbuka dan nampaklah Yuna sambil melambaikan tangannya.

"Revaa... Siniii" Titah Yuna.

Reva mengangguk lalu berlari kecil kearah mobil Yuna.

"Lo cantik malem ini Rev" batin Revan sambil berjalan menuju parkiran.

Reva masuk kedalam mobil. Ia tersenyum pada Yuna dan juga Takami.

Takami menatap Reva takjub. "Wahh gilaaa... Revv lo cantik banget malem ini, padahal cuman ke pesta kecil."

Reva tersenyum malu. "Apaan sihh loo jangan bikin gue terbang ntar gue jatuh auto nimpa badan lo tau rasa"

Takami dan Yuna hanya tertawa geli.

Mereka pun pergi menuju Rumah Jaeyon. Jalanan lumayan sepi, karna orang yang bekerja sudah pulang sejak pukul 5 sore tadi.

Mereka sampai tepat jam 6 sore. Reva turun dari mobil lalu membenarkan sedikit rambutnya.

Jaeyon datang bersama Crish menuju Reva "ehh dah datang ternyataa.. Ayo masuk.."

Reva hanya mengangguk dan menarik tangan Yuna untuk masuk. Sedangkan Takami sudah berada di depan bersama Crish dan Juga Jaeyon.

Hanya sahabat terdekat yang Jaeyon undang, jadi hampir semuanya adalah keluarga Jaeyon.

Reva dan yang lainnya duduk di kursi yang memang sudah di sediakan. Reva menatap sekitaran Rumah Jaeyon yang memang cukup luas dan juga besar.

Dari kejauhan Reva menatap Revan bersama kekasihnya datang bergandengan. Reva langsung menunduk dan mencari kesibukan yang sebenarnya ia tidak ingin lakukan.

Yuna menatap Reva yang sedang mencari sesuatu benda di tasnya, lalu menyenggol tangan Reva dengan sikunya.

Reva mengangkat kepalanya keatas.

Yuna mengarahkan matanya ke arah Revan dan Sohyun yang sudah duduk di depanya.

Reva hanya mengangguk kecil.

Sedangkan Revan menatap Reva yang sedang mencari kesibukan agar tidak menatapnya yang sedang bersama dengan Sohyun.

Pelayan mengantarkan minuman ke meja mereka. Disana ada minuman bersoda dan juga alkohol yang memang warnanya hampir sama.

Reva mengambil satu gelas lalu hendak meminumnya.

"Kok baunya gini sih? Ini coca cola atau apaan ya?? Apa jangan jangann cocacola di korea beda gitu?? Cobain aja dahh" batin Reva sambil mencium bau dari minumanya.

Dengan cepat Reva meminumnya dan menelanya. Ia merasakan aneh dengan apa yang telah ia minum.

"Idihh kok badan gue panas ya" batinnya setelah meminum minuman tersebut.

Reva menatap Yuna sambil menyodorkan gelas kosong bekas minuman yang ia minum. "Yuna.. Ini apaan kok rasanya gaenak??"

Yuna menoleh lalu mengambil gelas nya dan mencium baunya.

Ia terkejut bukan main "Lo minum ini?? Ini alkohol Bodoh!! Lo kan ga boleh minum ini!!"

Reva terkejut dengan jawaban Yuna. Pandangannya mulai buram, badannya memanas dan juga di tambah kepalanya yang mulai pusing.

"Tapi guee... Gatau hehe, gue kira cocacola terus ya gue minum ajaa" Jawab Reva dengan mata yang sayu.

Yuna menggeleng "lo bodo?? Itu kan dari baunya aja udah beda masa lo gatau?! Liat lo bentar lagi pingsan tau rasa lo!!"

"Ihhh gue kan gatauuu!!! Gue kira cocacola korea beda" jawab Reva dengan wajah marah.

Revan yang sedari tadi menyimak, hanya bisa menggeleng kecil lalu berjalan kearah Reva.

"Kadar alkohol nya berapa persen yeon??" Tanya Revan pada Jaeyon di sebelah Reva.

"Kalau gasalah sihh bentarrr..." Jaeyon berlari kearah pelayan dan mengambil botolnya, lalu kembali dengan wajah terkejut. "45 persen Vann.. Bawa Reva pulang gihhh dia kan pertamakalinya minum bisa bisa ntar pingsan, mana kadar alkohol nya besar lagi"

Revan menghela napasnya, dan menatap Reva yang sedang menunduk.

"Vaa pulang yuu..." ajak Revan sambil memegang tanganya.

Reva menoleh "gamauuu!! Gue gamau sama loo!! Lo jahattt!!"

Revan menggeleng kecil. Karna tidak ada cara yang lain, Revan memakaikan mantel yang di bawa olehnya pada Reva.

Ia langsung menggendong Reva dengan cepat dan mengambil Ponsel Reva yang berada di Meja.

"Gue pulang duluan yaa.." Ujar Revan.

Sohyun menatap kearah Revan.

"Sohyunn gue pulang duluan gapapakan?? Reva kasiann maaf yaaa" lanjut Revan.

Sohyun mengangguk "Iyaa gapapa nanti aku di jemput sama supir aku ajaaa hati hatii yaaa"

Revan mengangguk lalu pergi membawa Reva keluar. Sampainya diluar, ia mendudukannya di motor.

"Lo mau bawa gue kemanaaa???" Tanya Reva dengan mata yang tertutup.

"Pulanggg" Jawab Revan sambil membenarkan Rok milik Reva.

Reva hanya mengangguk.

Revan naik kemotornya lalu menyimpan tangan Reva untuk masuk ke saku Hoddienya.

Reva menyandarkan kepalanya kepundak Revan.

Revan menoleh kebelakang "lo bodoh atau pura pura bodoh si rev?? Masa bedain cocacola sama Minuman alkohol aja gabisa. Dasarrr kudet lo mahh!!"

Pink BoyWhere stories live. Discover now