Nine.

37 9 0
                                    


Wanita dengan mata yang sembab, berjalan lunglai menuju Kelas Biologi. Ia duduk di paling belakang lalu menenggelamkan kepalanya ke meja.

Sesekali sahabatnya menoleh ke arah Reva.

"Rev kenapa??" Tanya Yuna hawatir.

"Jangan nanya ke gue dulu ya? Nanti takut lo kesinggung" perjelas Reva dengan tegas.

Yuna yang mendengarnya langsung bungkam. Lalu ia memberanikan bicara sedikit "Rev, hm maaf gue memang bukan sshabat yang baik buat lo. Tapi ada suatu hal yang harusnya gue ga kasih tau sama lo sekarang soalnya lo lagi gini"

"Ngomong aja" Jawabnya dingin.

Yuna menatap Reva nanar"Revan pacaran. Maaf gue bilang sekarang"

Jleb...

Reva langsung ber oh ria. Dia menenggelamkan wajahnya kembali sambil meneteskan airmatanya.

Sakit. Itu yang dirasakanya sekarang. Lagi dan lagi rasa sakit. Baru saja ia mengetahui perasaan nya, tapi ia sudah merasakan sakit lagi.

Flasback onn

Kemarin.

Revan meninggalkan Reva yang masih diam di tempatnya. Ia merasa terlalu kasar padanya. Tapi Reva harus terbiasa dengan itu, agar Reva tidak terlalu sakit.

Pikiranya kacau sekarang. Ia memasuki area gedung kampusnya lagi. Tiba tiba seorang wanita berambut pirang dan berponi menghampirinya.

Dengan polosnya ia memberikan sebatang coklat pada Revan.

"Apa?" tanya Revan dingin.

"Hmm oppa.. Naneun hmm a- c-cuaeyeoooo" jelasnya gugup.

Wanita tersebut mengepal tangannya kuat kuat "Aku mau oppa jadi pacar aku"

"Aduhh gimana inii..." keluh Revan dalam hatinya

"Oh jadi lo yang sering ngasih gue coklat ya?" Jawab Revan.

Wanita tersebut menatap Revan"Iyaaa.. Maaf ya"

"Di liat liatt... Sifatnya mirip Reva." batinnya kembali.

"Lo kaya sahabat gue. Tunggu jawabanya besok ya" lanjut Revan sambil mundur beberapa langkah.

Wanita itu mengangguk senang setelah Revan pergi meninggalkan nya.

Keesokanya. Pagi hari saat ia baru datang, wanita yang termasuk dalam adik kelasnya itu menagih jawabanya.

"Oppa aku mau jawabanyaaa" minta wanita bernama yuri itu.

"Ohh, yang kemarin? Gue terimaa tapi jangan terlalu berharap buat kedepanya yaa" jawab Revan dingin dan langsung pergi meninggalkanya.

Yuri tersenyum lebar sambil menatap kepergian Revan yang mulai menjauh.

Revan menerimanya karna ia tau wanita itu tulus dan juga dari chat semalam wanita itu bilang bahwa ia menyukai nya  sudah 1 setengah tahun, dan juga satu lagi, sifatnya mirip sahabatnya, Reva.

Flasback off

Derapan langkah yang besar terdengar oleh Reva. Ia mulai menenggelamkan wajahnya lebih dalam lagi, karna ia tau itu langkah dari Revan.

"Rev.." Revan memulai bicara yang langsung di putus oleh Reva.

"Gue udah tau" perjelasnya.

"Sorry.."

Reva berdiri dengan Mata sembabnya. Yuna dan yang lainya terkejut melihat mata Reva yang mulai memerah.

Reva jarang menangis.

Dia juga jarang marah.

Tapi bukan berarti ia tidak bisa marah dan menangis.

"REVAN!!! GUE SAHABAT LO KAN?! TAPI KENAPA LO GA NGASIH TAU KE GUE?!" Teriaknya menahan tangis.

"Revv tenang!" ucap Yuna yang pertama kali melihat Reva menangis.

"DIEMM!!" jawabnya yang membuat semua temanya bungkam.

"Maaf" bisik Revan.

"GAUSAH MINTA MAAF VAN!! GUE YANG SALAH!!" Tekan Reva.

"Gue terlalu nyusahin loo!! Gue yang harusnya minta maaf udah sayang sama orang yang cuman Nganggap gue cuman sekedar sebatas SAHABAT. Sekarang lo jauhin gue!" lanjutnya.

Revan mengangkat kedua alisnya. "Tapi Rev.. Gue kan gtau lo ga pernah bilang sama gue kalau lo suka sama gue! Kenapa ga bilang dari dulu!"

Reva berdecih lalu menatap Revan sinis "Lo bego?! Nyatain perasaan itu ga segampang itu bambangg!!"

Revan menghembuskan napas beratnya. Lalu memeluk Reva dengan erat sedangkan Reva berusaha melepas pelukanya dengan dorongan dan pukulan, tapi masalahnya kekuatanya mengurang.

"Lo begoo!! Begooo!! Gue gasuka kalau informasi yang harusnya gue tau dari lo malah Dari orang lainn!! Lo begoo! Pergii jauhin guee!!" Ujar Reva di pelukan Revan dengan isakan.

Sedangkan kelas masih sepi, baru ada Reva dengan teman teman dekatnya.

Crish berdecih. Membuang muka, lalu berbisik pada Revan. "Btw Vann gue BOLEH BUNUH COWO KAYA LO GA?!"

Pink BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang