Seven

42 9 0
                                    


Sekarang tepat pukul jam 9 malam. Revan sedang duduk di depan Telvisi di kamar Reva. Sedangkan Reva ia sedang duduk di samping Revan dengan bibir cemberut.

"Terus lo maunya gimana Reva?? Hm gue harus apa??" Tanya nya sepihak.

"Gtau ahh... Gantiin eskrim nya gmau tau"Jawabnya dengan wajah yang kusut.

"Reva udah malem nanti besok Revan beliin 2 ya??" bujuknya.

"Janji?" tanya Reva.

"Insyaallahh udah ayo tidurr" jawab Revan dengan senyuman.

Revan membawa Reva ke kasurnya. Reva langsung tidur sambil menatap langit langit kamarnya.

"Van.. Nenek tadi doain kita supaya jadi jodoh tauu" Ucap reva.

"Terus?" jawabnya sambil mengelus rambut Reva.

"Yaa gue kepikiran aja misalkan itu bener" sahutnya sambil menatap langit langit kamarnya.

"Dasar gausah di pikirin. Lagi pula kalau lo jodohnya sama gue. Gue yakinin lo bahagia" Ujar Revan sambil tersenyum.

Reva menatap Revan sambil tersenyum. "Okey lo harus ngurus gue di masa depan."

"Ealahh kebalik intinya saling melengkapi udah gausah dipikirin belum tentu kita jadi jodoh juga udah ayo tidur." Jawab Revan sambil menggeleng kecil.

Reva tertawa kecil lalu memeluk gulingnya.

"Kalau itu memang bener, gue janji bakal ngebahagiain lo rev" batin Revan sambil mengelus rambut Reva.

*****

Pagi hari ini lumayan cerah namun sangat dingin. Mereka baru sampai di kelas bahasa inggris beberapa jam yang lalu. Kebetulan dosennya tidak datang jadi mereka hanya di beri tugas tambahan yang cukup mudah.

Bahkan teman teman Reva termasuk ia sudah selesai mengerjakan dari 40 menit yang lalu.

"Rev bagi dong eskrimnyaa" ucap Yuna sambil membuka mulutnya.

"Gamau" jawab Reva.

Yuna memalingkan wajahnya."Ih pelit"

Percakapan mereka terputus ketika Revan dengan dua temanya berjalan kearah merek berdua.

"Enak eskrimnya?? Mau nyoba Aaaa...." tanya Revan yang langsung duduk di sebelah Reva.

Reva mengangguk lalu menyuapkan satu sendok kecil eskrim rasa coklat pada Revan.

"Ih kok ke Revan ngasih?! Kegue ga akan?!" geruru Yuna kesal.

Reva mengeleng. Lalu ia menatap Yuna yang hanya memanyunkan bibirnya.

Ia mengalihkan perhatianya dari Yuna. Ia menatap Revan dengan Noda eskrim coklat di pipinya.

Reva pun menghapus eskrim di pipinya Revan. Yang membuat semua terkejut karna cara menghapus nya dengan cara mencium pipinya Revan lebih jelasnya menjilat.

"Yaa!! Kebiasaan!!" Ucap Revan sambil mengelap Pipinya. "Nanti gue jerawatan tauu"

Reva menatap Revan dengan sinis.

"Perkataan gue nyelekit ya?? Maaf gue bercanda nya ke_"

Ucapanya terputus saat Revan di panggil oleh seseorang wanita di depan pintu. Revan menoleh di susul dengan semuanya.

Revan pun berjalan menuju pintu sedangkan Reva hanya diam di tempat nya sambil menunduk.

"Rev lo kenapa??" tanya Takami.

Reva menggeleng.

"Itu yang manggil Revan siapa? Cewe?" tanya Crish.

Reva menggeleng lagi.

Reva berdiri, mengambil tasnya lalu berjalan meninggalkan teman temanya dan melewati pintu keluar kelas bahasa.

"REV!! TUNGGUINN!!" ucap Yuna menyusul.

"Rev mau kemana?" tanya Revan yang sedang bersama dengan wanita.

Reva tersenyum pada wanita di samping Revan dan di balas senyuman lagi.

"Pulang" jawabnya dingin.

"Lah? Yaudah gu_" ucapan Revan terputus.

"Ga gue duluan mau ada urusan dulu." lanjut Reva.

"Tapi_" lagi lagi ucapan Revan terputus.

"Gue duluan. Yuna ayo!" ajak Reva pada Yuna di belakangnya.

Yuna mengangguk "Ahh iya"

Reva menarik tangan Yuna. Di belakang Revan menatap kepergian dari sahabatnya itu seraya dengan kepergian wanita yang tadi di sampingnya.

Revan berjalan masuk ke kelas. Ia menatap Takami, jaeyon dan juga Crish sedang berbincang bincang.

"Kalian tau Reva kenapa?" Tanya Revan sambil duduk di kursinya.

"Nahh! Gue baru aja mau nanya" Ujar Jayeon.

"Tumben tumben Reva gitu sama lo" Lanjut Takami.

"Lagi PMS dianya" Jawab Revan.

Semua hanya ber oh ria.

"Lo gakan nyusul Reva? Kasian, kayanya dia cemburu" Ujar Crish sambil mengemut permen.

"Cemburu?"

"Iya gue susul sekarang. Gue duluan yaa lagian gue gada kelas lagi" jawab Reva sambil menggendong tas ranselnya.

"Yaa hati hati Van" sahut yang lainnya.

Revan berlari keluar dari kelas sambil membawa tasnya.

"Kayanya Reva ada perasaan sama Revan ya ga??" Ucap Jaeyon.

"Kayanya. Merekanya aja ga saling Peka" jawab Crish yang di angguki oleh semuanya.

"Gue jadi pengen jodohin kalau jadi bapanya" ujar Takami di samping Crish yang sama di angguki oleh semuanya.

Pink BoyΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα