xxiii. pt.3: that L word

1.6K 240 65
                                    

[lanjutan previous chapter!]
[last chapter]

"Gak usah di jemput, ini udah di jalan."
ujar Seokjin sambil mengaitkan tali sepatunya.

"Naik apa?"

"Taksi."

"Kok taksi?"

"Iya, gapapa, udah terlanjur! Sampe ketemu di sana!"
Seokjin mematikan teleponnya sepihak.

Seoul pagi ini sangat amat dingin, suhunya mencapai 4 derajat! Ia memakai turtle neck bulu berwarna hitam ditutupin dengan coat tebal. Tidak lupa memakai sarung tangan dan payung karena saat ia melihat berita, katanya akan turun hujan hari ini.

Seokjin berjalan sedikit lalu memberhentikan taksi.

*

Ia tidak menyangka bahwa Namjoon akan sampai di sana duluan. Lelaki itu memakai baju berwarna putih, celana jins dan coat tebal hijau gelap. Dan memakai beanie. Hidung nya kecil. Merah. Ia harus cepat! Namjoon-nya kedinginan!

Seokjin berlari menuju Namjoon yang sedang memperhatikan kakinya sendiri. "Kok gak masuk? Dingin banget tau!"

Namjoon tersenyum, mengambil tangan Seokjin. "Yuk!"

Saat mereka masuk ke restoran tersebut semua pegawainya menoleh, lalu:
"Selamat pagi! Selamat datang di SJ's Chicken!"

Seokjin dan Namjoon bertukar pandang, tertawa kecil. "Emang kayak gitu, ya?" bisik Namjoon.

"Kayaknya di sini doang, di tempat lain enggak."
balas Seokjin berbisik.

Saat di depan kasir, keduanya menengadahkan kepalanya untuk melihat menu. "Namjoon udah makan?"

"Gak biasa sarapan. Mau croissant aja sama americano."

"Croissant, americano, chicken original, hot chocolate sama french fries, ya." Seokjin menyebutkan pesanannya.

Saat ingin membayar, Namjoon sudah mengeluarkan duluan kartu kreditnya. "Nanti Seokjin bayarnya di tempat selanjutnya aja ya." ujar Namjoon saat Seokjin ingin protes.

"Kok manggilnya jadi nama?"
ujar Seokjin. Mereka duduk di kursi agak tengah. Cukup sepi pagi ini di restorannya, hanya ada beberapa orang saja, bisa diitung dengan jari.

Namjoon duduk di depannya. "Kan Seokjin duluan tadi, manggilnya Namjoon."

"Gak mauuuu!" rengek Seokjin. "Balik ke lo-gue aja ya."

"Oke."

Seokjin melepas sarung tangannya, lalu mengambil tangan Namjoon, lalu menangkupnya. Ia menghangatkan tangan dingin Namjoon yang tidak memakai sarung tangan. "Dingin banget ya? Kenapa gak pake sarung tangan, sih?" Seokjin sambil meniup-niup tangan Namjoon.

"Biar kamu pegang-pegang terus tiupin gini."
jawab Namjoon enteng.

"Ish! Katanya lo-gue!"

"Gak tau ini udah alamiah dari sana nya kalo liat kamu bawaannya mau lembutin aja!"
balas Namjoon.

"Gue gak mau cepet-cepet jatuh cinta sama lo tauuuuu!"

"Oh, jadi pake aku-kamu bisa bikin kamu cepet jatuh cinta? Oke, kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu ka-"

"Gue cium lo."

Namjoon melotot kaget, lalu: "Kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu kamu!"

• quiescent Where stories live. Discover now