xv. since we were 18

3.6K 489 66
                                    

direkomendasikan utk dengar lagu One Direction - 18 selagi baca chapter ini :D

*

"Semua sudah siap? Tidak ada yang tertinggal, 'kan?"

Jimin menoleh ke belakang, mengecek teman-temannya satu persatu. "Sudah, Yoon, lengkap, tidak ada tertinggal."

Yoongi memasang seatbelt nya. "Okay, kita berangkat ya!"

Seokjin yang duduk di paling belakang mobil bersama Hoseok, mengerutkan keningnya bingung, ia berbisik pada Hoseok.
"Namjoon tidak ikut?"

"Ah, tadi dia mengirimiku pesan, katanya batal ikut, ada urusan mendesak."

Mendengar itu, Seokjin berusaha menghela napas beratnya perlahan. Kalau dia tidak ikut, lebih baik aku tidak usah ikut juga, batin Seokjin.

Dua bulan yang lalu, tujuh lelaki yang sama-sama lahir di tahun 1992ㅡ Yoongi, Jimin, Jungkook, Taehyung, Seokjin, Hoseok dan Namjoon, merencanakan untuk camping bersama. Sengaja direncanakan dari enam puluh hari sebelumnya agar semua bisa ikut. Namun, hari ini, tiba-tiba, Namjoonㅡsalah satu dari mereka mempunyai urusan mendesak.

Dan seseorang yang paling kesal akan hal itu adalah Kim Seokjin. Ia menyukai Namjoon sejak mereka umur delapan belas tahun, sudah lima tahun Seokjin memendam perasaan pada lelaki itu. Selain takut akan reaksi Namjoon, alasan Seokjin memendam perasaannya adalah, ia tidak ingin persahabatannya hancur hanya karena perasaannya.

Ia lebih baik terus memendam perasaannya daripada mengutarakannya pada Namjoon dan lelaki itu menjauh darinya.
Seokjin tidak sanggup apabila ia tidak bisa menelepon Namjoon tengah malam karena bermimpi buruk, ia tidak sanggup apabila tidak bisa melihat Namjoon tersenyum hangat padanya, Seokjin sangat amat tidak sanggup apabila Namjoon tidak ada di sisinya.

Ia tidak harus memiliki lelaki itu, tetapi ia ingin selalu ada di dekat Namjoon. Sesederhana itu.

"Namjoon ada urusan mendadak apa, sih?"
tanya Jungkook yang sedang bermain game online bersama Taehyung di bangku tengah.

Seokjin menajamkan pendengarannya.

"Aku juga tidak tahu," jawab Hoseok, "Kutanya apa ia bisa menyusul, ia bilang akan mengusahakannya."

Seokjin semakin meriang. Ia sangat berharap Namjoon bisa menyusul agar mereka bisa menghabiskan waktu bersama.

*

"Aku dan Jungkook akan mencari kayu untuk dibakar," ujar Taehyung sambil berdiri di sebelah Jungkook. "Jimin dan Yoongi meniriskan masakan, Hoseok akan pergi mencari air minum karena air kita kurang, dan Seokjin?"

Seokjin yang sedang duduk di dalam tenda menyembulkan kepalanya. "Aku akan membantu Yoongi dan Jimin meniriskan makanan dan menjaga wilayah kita, okay?"

Taehyung menyengir.
"Keluarlah dari tenda, pemalas."

Seokjin memakai sepatunya, lalu keluar dari tenda. "Aku akan menjadi nyamuk untuk pasangan itu," ujarnya sambil menunjuk Jimin dan Yoongi yang sedang menyiapkan makanan sambil bercanda. "Puas?"

Jungkook menepuk punggung Seokjin beberapa kali. "Semoga tidak muntah karena mendengar obrolan sampah mereka, ya."

Seokjin memutar matanya, lalu berjalan ke arah Jimin dan Yoongi yang kini membelakangi dirinya. Seokjin menaruh satu tangannya di pinggang.
"Ada yang bisa kubantu?"

Jimin yang sedang tertawa menolehkan wajahnya. "Hm? Tidak ada, kok."

Yoongi menyuapkan satu buah strawberry ke mulut Seokjin. "Hm-m, duduk saja, semua ini biar aku dan Jimin yang urus."

• quiescent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang