xxiii pt. 2: late night call

1.6K 250 62
                                    

[lanjutan previous chapter!]

Seokjin yang sedang mengeringkan rambutnya tersenyum lebar melihat pesan singkat yang masuk itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin yang sedang mengeringkan rambutnya tersenyum lebar melihat pesan singkat yang masuk itu.

"Gimana?"

Seokjin menoleh, ada kepala Jeongguk timbul dari balik pintu. 

"Apanya?"
jawab Seokjin. Ia menaruh ponselnya setelah membalas OK pada pesan Namjoon.

"Bang Namjoon? Ok nggak?"
Jeongguk masuk, duduk di kasur king size milik Seokjin.

"Kok lo nggak pulang?"
Seokjin balik bertanya.

"Kok lo ngusir?" tanya Jeongguk balik. "Heh! Gimana Bang Namjoon?"

"Ok. We're dating."
Jawab Seokjin santai.

Jeongguk menganga. "Kok...."

"Gue yang minta," ujar Seokjin seraya memakai kaos tidurnya. "Gue males ngulang siklus pdkt-deket-tapi nggak pacaran yang nggak ada abisnya. Jadi kita memutuskan pacaran sambil pdkt. Biar nggak wasting time."

"Terus Bang Namjoon mau?"

Seokjin mengangguk.

"Aneh banget sumpah, baru denger gue istilah pacaran dulu baru pdkt."
Jeongguk menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ponsel Seokjin berbunyi lagi.

Seokjin menahan senyumnya sambil mengetikkan balasannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin menahan senyumnya sambil mengetikkan balasannya. He's so cute. Namjoon is so cute.

"Iya. Begini emang yang gue mau. Lo senyum-senyum sendiri kaya orang gila. Ya. Begini yang gue mau."
ujar Jeongguk dengan wajah serius.

"Apaan sih."

Jeongguk melempar ponselnya ke arah Seokjin.
"Salah satu karyawan lo di cabang Itaewon ada yang kurang ajar. Rame di SNS."

Seokjin membaca singkat berita yang terpampang itu. Ia menghela napasnya seraya mengembalikan ponsel Jeongguk. "Jeon Jeongguk, it's 3 am, bisa nggak ngomongin kerjaannya besok aja?"

"Sorry."

"Santai. Yoongi pasti besok report ke gue, biar dia yang urus."

Jeongguk menggeleng.
"Sorry banget Kak, gue gak peka. Lo lagi seneng malah gue kasih berita buruk. Maaf bikin lo kepikiran."

• quiescent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang