vii. i'm all yours

4K 523 90
                                    

"Hyung, lipbalmku habis, boleh minta punyamu sedikit?"

Namjoon memasuki ruangan, Seokjin sedang duduk di depan meja rias. Namjoon segera duduk di meja seraya memperhatikan berbagai macam skincare yang tertata rapi.

Seokjin membuka salah satu laci di sana.
"Pilih saja, aku punya banyak."

Namjoon mengambil satu yang berwarna kuning. "Apakah ini berarti rasa jeruk?"

Lelaki di depannya mengangguk.
"Ya, aku barusan memakai yang itu."

"Benarkah?" tanya Namjoon, tanpa babibu, Ia langsung menunduk untuk mengemut bibir bawah Seokjin. "Rasanya tidak buruk."

Seokjin menoleh ke arah pintu, ia berjalan untuk mengunci pintu ruangan itu.
"Kalau ada yang melihat bagaimana!"

Namjoon hanya mengangkat kedua bahunya tak acuh. Ia mengambil satu secara acak, lalu menarik Seokjin mendekat. Namjoon memakaikan lipbalm itu pada bibir bawah Seokjin, lalu mengemutnya lagi. Sesudahnya, ia terkejut, "mereka juga mempunyai rasa leci?"

Seokjin mengangguk seraya mengemut bibirnya sendiri, merasakan sisa rasa lipbalm itu. "Hm m, keren ya?"

"Apa aku boleh mencoba semua rasanya?" tanya Namjoon dengan mata yang tertuju ke bibir Seokjin.

Seokjin mengerutkan hidungnya tidak setuju.
"Tidak boleh kalau lewat bibirku."

"Lho, kalau tidak lewat bibirmu aku mencobanya lewat mana lagi?"

Seokjin memakai lipbalm nya lagi. "Satu jam lagi kita konser, Namjoon-ah, tidak ada waktu untuk ini."

Namjoon melihat jam tangannya, lalu menaikkan satu alisnya. "Satu jam? Bukankah cukup untuk dua kali klimaks?"

Seokjin menonjok dada Namjoon pelan.
"Ya!"

"Aaaah, ayolah, Hyung, aku butuh kau."
rengek Namjoon seraya memeluk pinggang Seokjin erat. Ia mendongak, menatap Seokjin dengan tatapan memohon.

"Bibirku tidak bisa bengkak, Joon, serius!" ujar Seokjin. "Kita akan tampil dalam satu jam ke depan, aku harus jawab apa kalau mereka bertanya ada apa lagi dengan bibirku? Haruskah kujawab karena tersengat lebah? Untuk kedua kalinya? Oleh lebah yang sama?"

Namjoon mempoutkan bibirnya.
"Aku lebah?!"

Seokjin mau tidak mau tertawa.
"Ya, kau lebah."

Namjoon mengeratkan lagi pelukannya seraya membenamkan wajahnya di dada Seokjin. Sang lawan hanya menepuk-nepuk punggung lelakinya dengan teratur. "Make up mu sudah rapi, jangan kotori bajuku."

"Biar."
sungut Namjoon sebal.

Seokjin menaruh dagunya di atas kepala Namjoon. "Jangan marah."

Namjoon diam.

"Namjoonie?"

Lelaki itu tetap diam.

"Joonjoonie? Sayangku?"

Namjoon menahan senyumnya, ia mengerang.
"Hmmmmmm."

"Jangan marah."

Namjoon mendongak, menatap wajah indah Seokjin. "Cium."

Seokjin mengecup bibir Namjoon lama.
Hanya kecupan.

"Jangan marah, ya?"
Seokjin memastikan.

Lelaki di depannya mengangguk seraya tersenyum manis. "Habis konser, kan?"

Seokjin menekan dahinya pada dahi Namjoon. "Hmmm, baiklah."

"Janji?"

Seokjin mengangguk.
"Aku milikmu seutuhnya."

*

• quiescent Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα