(19)

86 12 3
                                    

╭───────╯•╰───────╮

"Gimana, kamu suka ice kreamnya?". Tanya Rowoon yang sedari tadi memakan ice kream bersama dengan kekasihnya.

Yerin yang ditanyanya hanya mengangguk dan tersenyum kepada Rowoon sambil menikmati ice kream vanilla latte ditangannya.

"Eemm, kamu tunggu disini sebentar ya. Aku mau beli makan dulu". Mereka duduk di kursi taman dengan santainya. Dan Rowoon pergi untuk membeli makan yang berada di belakang mereka.

Karena Rowoon pergi, Yerin tidak sengaja mengungkapkan semua yang dia pendam selama mereka menjalin hubungan.

"Ternyata enak ya jadi pacar Rowoon, yang pura pura cinta aja dia setia banget. Apalagi kalau gue cinta benaran sama dia. Dia pasti akan lebih setia sama gue. Tapi mau bagaimana? Gue kan menjalin hubungan dengannya hanya sebatas bisnis bukan lebih. Tapiㅡdengan pura pura begini gue mungkin bisa perlahan untuk mencintainya dengan tulus". Monolognya sambil memutar mutar ice kream tepat di depan wajahnya.

"Ohhhh, jadi itu yang kamu rencanakan selama kita pacaran?". Rowoon yang sedari tadi mendengar monolognya marah besar.

Yerin langsung berdiri terkejut karena dia tidak mengetahui kalau Rowoon sudah berada dibelakangnya. Tubuhnya membeku dan mulutnya terkunci dan pemikirannya buntu bagaimana bicara semuanya pada Rowoon.

"Rowoon dengarin aku dulu. Memang kemaren aku menjadi kekasihmu hanya sebatas bisnis papaku. Tapi aku mulai mempunyai rasa cinta padamu". Dia memegang tangan Rowoon seerat mungkin. Berharap Rowoon mau mendengarkan apa yang dikatakannya.

"Cintamu padaku tidak tulus Yerin-ah. Kau berusaha untuk menghancurkan bisnis Papahku. Dengan cara pura pura mencintaiku".

"Rowoon, sungguh aku mulai memiliki perasaan padamu. Aku mencintaimu". Yerin memeluk Rowoon sambil menangis. Tanpa membalas pelukan Yerin, Rowoon langsung melepaskannya dengan kasar.

"Aku harap kamu akan mendapatkan pria yang lebih kaya dari ku. Hubungan kita cukup sampai disini Yerin-ah. Jadi pulanglah ke kota dan lanjutkan kuliah mu disana. Jangan mengikuti ku karena sekarang aku miskin, aku tak punya fasilitas apa pun lagi yang bisa kau andalkan dariku".

"Rowoon, apa yang kau katakan. Aku tidak akan pulang ke kota. Aku akan tetap bersamamu disini, karena aku mencintaimu".

"Berhenti bicara kalau kau mencintaiku!". Teriaknya dengan membentak Yerin yang tak kunjung meninggalkannya. "Kau dengar kalau hubungan kita sudah berakhir!?".

"Rowoon-ah, aku tidak mau mengakhiri hubungan ini bersamamu. Aku sungguh mencintaimu".

"SUDAH KU BILANG BERHENTI!". Teriak Rowoon yang semakin keras membuat Yerin juga ikut menagis keras. "Kau tidak mau meniggalkan ku karena tidak akan ada lagi yang bisa kau andalkan selain diriku. Ck, ternyata apa yang ku pikirkan selama ini tentangmu salah".

"Rowoonㅡ".

"Apa kurangnya aku Yerin-ah, aku selalu membela mu dan selalu menuruti apa kehendakmu. Aku rela berbuat apa saja demi kamu, aku mencintaimu tulus. Tapi, orang yang aku cintai tidak mencintaiku".

"Maafkan akuㅡ".

"Sebaiknya kau pulang, karena sekarang aku hanya ingin sendiri. Aku tidak mau melihat wajahmu lagi di depan ku. Jangan pernah menghubungi ku lagi". Lanjut Rowoon yang memalingkan tubuhnya dari Yerin.

|HATE BUT L💋VE| • RONAYWhere stories live. Discover now