C.33

128 102 24
                                    

Terkadang situasi membuat seseorang harus ingkar janji, namun di balik itu terdapat hati yang penuh rasa khawatir. Jalur Semesta terlalu indah untuk di jalankan, namun janji yang di utarakan akan membuktikan tindakan nyata yang bisa kamu wujudkan
.
.
.


Perjalanan ujian sekolah yang dilaluinya kini sudah selesai, semua siswa merasa bebas dan bersiap menyambut liburan yang akan menyenangkan. Kini keempat lelaki berjalan menuju tempat yang memberikannya kedamaian.

"Akhirnya selesai juga ujiannya." Ujar Wira.

"Lega banget gue, nggak sabar pengen coret-coret baju." Kini otak Andre sudah sedikit melesat.

"Ngawur, belum juga naik kelas 11 udah main coret-coret baju aja lo." Gilang menjitak pucuk kepala Andre.

"Yah kan nggak papa, coret pake pewarna aja."

"Serah lo deh Ndre, nyerah gue." Lirih Geby.

Dengan melewati beberapa kelas dan ruangan yang berada di sekolahnya, kini mereka tiba di taman belakang tempat favorit yang memberikan ketenangan.

"Geb, lo nggak ada rencana buat liburan gitu?" Tanya Gilang.

"Ada, gue mau ngajak Elin kebandung, tapi nggak tau sih dia mau apa nggak."
Ujar Geby.

"Lo udah nanya emang?" Kali ini Andre menyahut.

"Udah."

"Trus apa katanya?" Kali ini tingkat ingin tahu Andre memuncak.

"Belum pasti," Lirih Geby.

"Gini, gua punya rencana." Wira Yang sedari diam, dengan pikiran. Kini terlonjak mengutarakan pendapatnya.

"Apaan? Kalo nggak guna tahan aja dulu, gue lagi males ngebully lo." Ketus Gilang.

"Bangke lo, kali ini gue serius."

"Yaudah apaan?" Tanya Geby

"Gimana kalo kita liburan bareng aja." Yah, saran itu berasal dari Wira.

"Lo ajak pacar lo Geb, trus ajak juga temen-temennya, gila ini pasti seru banget." Dengan semangat Wira mengguncangkam tubuh Andre yang berada di sampingnya.

"Denger lo cerita, berasa lagi ngedugem sampai mabuk gue, diguncang kayak gini bangke." Kesal Andre, menepis tangan Wira dari lengannya.

"Yah sorry - sorry, gimana nih rencana gue?"

"Bisalah, bentar gue tanya Elin." Ucap Geby.

"Oke gue setuju." Sahut Gilang.

"Okelah," kali ini Andre ikut menanggapi.

"Kalo gitu kabarin bentar malam, lusanya kita berangkat." Putus Wira dengan semangat.

"Berangkat kemana, tempatnya aja belum ada." Tegur Geby.

"Oh iya gue lupa, kalian pengen suasana gimana nih?"

"Gimana kalo kita mendaki." Usul Gilang.

"Jangan! Gue bawa Elin" Dengan secepat kilat, Geby menolah saran itu.

"Emang kenapa?" Tanya Andre.

"Gue cuman nggak mau dia kenapa-napa." Lirihnya.

"wah gila, lo bucin juga yah Geb." Ejek Wira sambil menepuk bahu Geby.

"Itu bukan budak cinta, tapi bukti cinta gue."

"Waah salut gue, kapan yah gue bisa lepas dari sifat jelek gue ke cewek." Gumam Gilang.

GHAEBRYL ✓ ( Terbit )Where stories live. Discover now