Orang Baru?

27 5 1
                                    

Terkadang Tuhan memiliki rencana yang tidak pernah kita bayangkan...
.
.
.

"Apa kedatangan gue juga lo abaikan, Arga?"

Deg!!!

"... Lo?"

Arga terkejut ketika melihat seorang perempuan yang berdiri di samping nya. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan seorang  perempuan yang sama sekali tak ingin Ian jumpai.

"Akhirnya kamu datang juga, Maya." Ucap Seno, yang tak lain dan tak bukan adalah ayah Maya.

"Maaf aku terlambat, pa." Balas Maya tersenyum dan duduk di samping Arga.

Dia adalah Maya, seorang perempuan berumur 19 tahun yang kini berkuliah di luar negeri. Hubungan antara keluarga Vincent dan Seno lah yang mempertemukan Maya dan juga Arga secara tidak langsung. Meskipun memiliki wajah yang cantik dan juga modis, hal ini sama sekali tidak membuat Arga melirik perempuan yang kini duduk di samping nya itu.

"Maaf, saya permisi ke toilet." Ucap Arga tiba-tiba.

"Oh? Ya, silahkan nak." Balas Seno ramah.

Arga pun bangkit dari kursinya dan beranjak pergi. Akhirnya ia terbebas dari rasa bosan yang membuat nya seakan gila.

"Hah... Akhirnya." Gumam Arga.

Tidak seperti yang ia katakan, Arga justru pergi ke halaman belakang restoran untuk menghindari obrolan keluarga yang membuat nya jenuh itu. Setidaknya untuk beberapa saat ia bisa bernapas lega dan menikmati udara segar.

"Siapa yang mengirim ku pesan?" Gumam Arga.

+6xxx
Hai, pangeran es. Kau kenal aku?

"Apa-apaan? Jangan bilang ini nomor si tukang tidur?!" Ucap Arga kaget.

"Wah wah~ Ternyata lo disini, Arga?" Ucap Maya yang datang tiba-tiba.

"Ck! Kenapa lo kesini?"

"Hem~ Kenapa ya? Mungkin firasat? Sepertinya kebiasaan lo masih sama." Balas Maya sambil tersenyum.

Arga hanya diam tidak merespon ucapan Maya. Bahkan ia sama sekali tidak melirik Maya yang telah berdiri di samping nya. Ia lebih memilih untuk memainkan ponsel pintar nya dari pada meladeni perempuan yang sama sekali tak ingin dia jumpai.

"Hem? Ternyata lo benar-benar mengabaikan gue, ya? Memang nya ada yang lebih penting dari pada kedatangan gue?" Ucap Maya kesal.

"Ck! Lo bisa diam?" Balas Arga ketus.

"Hah, dasar. Lo tau, kan? Gue baru saja pulang setelah 2 tahun. Lo benar-benar gak kangen gue?" Tanya Maya dengan pd nya.

Arga terdiam mendengar pertanyaan Maya. Rindu katanya? Bahkan ucapan itu justru membuat nya ingin muntah. Sepercaya diri itukah sosok Maya hingga ia mengatakan kalimat itu tanpa memikirkan reaksi orang lain?

"...Perkataan lo membuat gue geli."

"Dan perkataan lo membuat gue sakit hati. Hah, tapi mau bagaimana lagi. Karena lo memang selalu seperti ini, kan? " Balas Maya sambil tersenyum.

Lagi-lagi Arga tidak merespon ucapan Maya. Apa tidak bisa membiarkan Arga tenang walau sebentar? Kenapa orang-orang yang membuatnya jengkel dan kesal selalu saja berdatangan. Dan sekarang?

"Ah?! Ternyata kalian disini?"

"Lexy? Hem~ Ternyata sekarang lo sudah setinggi ini? Sejak kapan?" Tanya Maya sambil menyeringai.

Spring FlowersWhere stories live. Discover now