Teman?

80 11 0
                                    

Hey...? Kenapa kau selalu datang di kehidupan ku?
.
.
.

Bel telah berbunyi. Kini siswa dan siswi tampak duduk rapi di bangku mereka masing-masing sambil mendengar arahan dari wali kelas mereka.

"Saya ingin memberikan kabar bahagia untuk kalian semua." Ucap Miss. Anggun memulai pembicaraan. Tentu saja mendengar perkataan wali kelas telah membuat mereka menjadi penasaran.

"Mulai besok, kalian sudah di izinkan menggunakan seragam musim semi!" Lanjut miss Anggun sambil tersenyum. Sontak anak-anak kelas 12 MIPA bersorak bahagia karena kabar itu adalah sesuatu yang selalu mereka tunggu-tunggu.

"Wuoh!!!! Akhirnya musim semi tiba!!" Teriak siswa dan siswi bahagia.

Musim semi. Ya, musim yang sangat di tunggu-tunggu oleh setiap orang. Kenapa tidak? Karena musim semi adalah masa yang sangat menyenangkan. Ketika bunga-bunga yang kembali bermekaran setelah beku oleh musim dingin yang menyejukkan. Bunga warna-warni yang dapat dilihat di berbagai tempat. Sungguh memanjakan mata.

"Wah?! Musim semi... Akhirnya aku bisa menggunakan seragam favorit ku! Bagaimana menurut mu, pangeran es?!" Tanya Kim bersemangat dan menoleh ke arah cowok yang duduk di samping nya itu.

Tapi lagi dan lagi Arga tidak merespon perkataan Kim. Jangan kan untuk menjawab, menoleh sedikit pun saja tidak. Kim memasang wajah kesal melihat sikap Arga yang menjengkelkan itu.

"Hah! Dasar... Kamu ini nggak dengar aku ngomong, ya? Hello?!" Panggil Kim sambil melambai-lambaikan tangannya. Tapi tetap saja tidak ada jawaban dari Arga. Ia hanya fokus pada novel yang di bacanya sejak pagi. Kim tampak menggerutu kesal.

"Heh? Lo di kacangin, ya?" Tanya Davin yang duduk tepat di depan Kim.

"Hah... Apa teman mu ini memang seperti ini, ya? Dari tadi diam terus. Huh...!"

"Haha! Gue kan sudah bilang, siapkan mental lo kalau ingin bicara dengan nih anak." Balas Roy yang duduk di depan Arga. Meskipun dirinya sedang di bicarakan, Arga sama sekali tidak bergeming. Kim tampak menatap kesal Arga.

"Hello pangeran es? Aku tau kamu itu denger ucapan ku, kan? Nggak baik loh mengabaikan lawan bicara seperti ini.." Ucap Kim sambil tersenyum.

Arga masih diam di posisinya dan tidak menghiraukan perkataan Kim. Melihat sikap Arga membuat Roy dan Davin tertawa. Sepertinya Arga suka membuat orang lain kesal melihat sikapnya.

"Hah?! Kau benar-benar mengabaikan aku?! Huh... Padahal anak lain pada teriak-teriak bahagia. Tapi coba lihat dia? Matanya hanya fokus pada novel itu." Gerutu Kim kesal.

"Haha! Yang sabar ya, Kim!" Ucap Davin sambil terkekeh.

"Hah..."

"Kalau begini... Bagaimana aku bisa berteman dengannya?"

.
.
.

Waktu terus saja berlalu. Di depan kelas tampak seorang guru berusia lanjut yang sedang menjelaskan materi. Bukannya memperhatikan mereka justru sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Ada yang bermain ponsel, ada yang mengobrol, ada yang makan di kelas, dan jangan lupa dengan satu siswi ini. Dia justru enak-enak kan tidur di dalam kelas di saat guru tengah serius menjelaskan materi. Kalian bisa menebak siapa siswi tukang tidur itu, kan?

Spring FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang