Sosok Misterius

97 16 0
                                    

Apa pertemuan ku dengan nya hanya sebuah kebetulan? Atau mungkin takdir?
.
.
.

Baru saja Kim keluar dari ruang BK, tiba-tiba seseorang dengan suara yang berat dan khas memanggilnya. Tentu saja Kim menyadari siapa pemilik suara tersebut. Hanya saja kim tidak menyangka bahwa dia akan menunggu dirinya keluar dari ruang BK.

"Eh? A-ada apa?" Tanya Kim bingung.

"Ada apa? Seharusnya gue yang nanya. Lo ngapain lama banget di sana? Lo nggak buat masalah dengan dia, kan?"

"Hah? Tidak! Aku nggak buat masalah dengan dia, kok... Kamu tenang aja, Rick!" Balas Kim sambil menepuk bahu Erick.

"Hah, dasar. Lo pikir gue kenal lo baru sehari? Gue tahu gimana sikap lo itu, Kim!" Balas Erick dengan raut wajah kesal.

"Hem? Kenapa kamu kesal gitu? Harusnya kamu senang dong, karena aku nggak buat masalah sama dia!" Balas Kim sambil tertawa.

"Ya iya, sih... Up to you, deh!" Balas Erick mengalah.

Seperti yang kalian tahu. Namanya adalah Erick. Atau lebih lengkapnya Erickson Byron. Melihat sikap mereka satu sama lain, kalian pasti sudah menebak hubungan mereka berdua kan? Yah, tentu saja. Mereka adalah teman seperjuangan semenjak kecil. Itu sangat jelas, karena kedua orang tua mereka yang telah saling mengenal satu sama lain. Jadi besar kemungkinan bagi Kim dan Erick berteman akrab seperti saat ini.

Mereka berjalan di koridor dengan santai sambil mengobrol ringan.

"Jadi, masalah yang lo bahas dengan bu Ratna udah selesai?" Tanya Erick penasaran.

"... Belum..."

"Hah? Tapi kenapa? Bukannya masalah ini udah dibahas jauh-jauh hari?"

"Iya, memang. Tapi mau gimana lagi? Anak yang diminta tolong untuk jadi mentor aku tuh nggak mau. Padahal yang nyaranin dia untuk jadi mentor aku kan bu Ratna. Tapi dia nolak mentah-mentah." Balas Kim dengan wajah cemberut karena kesal.

"Eh? Serius? Dia berani menolak permintaan bu Ratna?" Tanya Erick tidak percaya.

"Yah jelas! Bu Ratna kan tante nya Arga. Wajar aja dia berani menolak permintaan Beliau."

"Wah... Jadi anak yang diminta jadi mentor lo itu Arga?... Eh?! Apa lo bilang?!! Arga?!" Tanya Erick dengan suara yang besar.

"Sttt! Kecilin volume suara kamu, Rick! Yang lain pada liatin, tuh!"

"So-sorry... Lo serius nggak salah orang nih? Anak yang nolak jadi mentor lo itu, Arga?"

"Iya! Aku serius. Dua rius malah!" Balas Kim sambil cemberut.

"Hah?! Gila!" Balas Erick terkejut.

"Siapa yang kamu bilang gila?"

"Bu-bukan! Bukan itu maksud gue. Kim? Lo nggak tahu Arga itu siapa?" Tanya Erick mendadak dengan wajah serius.

"Apa maksud mu? Arga ya tetap Arga. Emang siapa lagi? Kenapa kamu tiba-tiba serius gitu?" Balas Kim kesal.

"Huh! Dasar... Apa ini efek karena lo cuti sekolah selama satu semester kali, ya? Arga itu kan cowok yang populer di sekolah ini. Dia di kenal sebagai cowok yang cuek!" Ucap Erick dengan serius.

"... Lalu? Apa hubungannya?"

"Heh??! Kenapa respon lo begitu?" Tanya Erick bingung. "Dia menolak permintaan untuk menjadi mentor pun pasti ada hubungan nya dengan sikapnya itu." Sambung Erick.

Spring FlowersWhere stories live. Discover now