Ayla tertegun, matanya menatap lekat mata Alyo yang sedang memanah matanya, ntah kenapa jantung Ayla berdetak sangat crpat.

Yang sakit kan pipi gue, kenapa jantung gue yang cenat cenut! Batin Ayla.

Ayla membuang mukanya mengalihkan tatapan itu, Alyo kembali mengompres pipi Ayla dan mengusapnya pelan.

"Sakit?" tanya Alyo pelan sambil mengusap pipi Ayla.

Ayla dengan susah menelan salivanya, kenapa Alyo sangat sexy jika dilihat lebih dekat seperti ini?

Ayla mengerjabkan matanya lalu menggelengkan kepalanya, ntah kenapa Alyo seperti menghipnotisnya.

"Beneran gak sakit?" tanya Alyo lalu menekan pipi Ayla.

"Awwh, sakit kam*ret!" kesal Ayla mengusap-ngusap pipinya.

"Udah gue obatin, lo kembali ke kelas sono." suruh Alyo.

"Anteriin." ucap Ayla manja, setelah itu Ayla tersadar kenapa dia jadi manja gitu sama Alyo?

"Eh eh maksud gue bu-bukan gitu." sungguh Ayla sangat malu, bagaimana bisa ia merengek seperti itu ke Alyo.

"Pfft-- Hahahahha!" sudah diduga Alyo pasti akan menertawakannya.

"Ish resee lu!" kesal Ayla mendorong Alyo namun tiba-tiba kakinya keram dan Ayla tersungkur ke lantai menidih badan Alyo.

Bruukk

Matanya bertemu dengan mata Alyo, keduanya menatap lama seolah olah dunia hanya milik mereka.

"Gue tau kok gue ganteng, gak usah natap kayak gitu!" ucap Alyo yang tersenyum mengejek Ayla.

Dengan cepat Ayla bangkit dari tubuh Alyo, ntah kenapa pipinya merona.

"Lo pikir ini sinetron." ujar Alyo lagi-lagi Ayla merasa malu di hadapan Alyo.

"Udah, ayo gue anterin ke kelas." Alyo menarik tangan Ayla keluar UKS.

Ayla menoleh sekali lagi ke ruangan UKS ntah kenapa ia merasa jika ruangan itu saksi bisu kejadian dia tadi bersama Alyo.

"Maaf Pak, si Ayla telat masuk karena tadi dia sakit makanya saya anterin dulu ke UKS!" ucap Alyo kepada Pak Toni atas keterlambatan Ayla.

"Yasudah, tapi kamu harus ulangan susulan ya Ayla."

"Iya Pak!" jawab Ayla lalu menuju bangkunya.

"Makasih Pak, jangan lupa tuh kumis disisir ya Pak, berantakan banget soalnya." ucap Alyo santai membuat seisi kelas Ayla menertawakan Pak Toni.

"ALYOO!" teriak Pak Toni kesal, pria itu dengan cepat berlari menjauhi Pak Toni jika tidak pasti ia telah kena amukan pria tua berkumis tebal itu.

***

"Lo sakit apa, Ay?" tanya Una.

Kini, Ayla dan kedua sahabatnya sedang berada di kantin untuk mengisi perut.

"Gue ditampar sama si Tari."

"WHAT?" pekik Una, Ayla segera menutup kupingnya.

"Una, gak baik anak gadis teriak-teriak gitu." tegur Yaya.

"Lo digangguin sama tuh kunyuk lagi? Biar gur bales tuh anak." ujar Una berang.

"Udah biarin aja, dia gak akan gangguin gue lagi kok," yakin Ayla, karena Alyo akan membelanya.

Una meletakkan tangannya di kening Ayla, "gak panas kok!"

"Ish apaan sih lo!"

"Kok lo jadi baik gitu sih sama si Tari? Biasanya kan lo labrak balik."

"Una, jangan ajak Ayla berbuat kejahatan, nanti berdosa." ucap Yaya lagi.

"Dih siapa juga yang baik sama si Hantu-Setan itu, gue gak perlu ngotorin tangan gue buat ngabisin dia, karena si Alyo belain gue tadi, si Tari kan takut sama si Alyo."

"WHAT?" Una berteriak lagi, sekarang Yaya menutup mulut sahabatnya itu.

"Udah Yaya bilang, jangan teriak-teriak."

"Yaya, gue kan kaget makanya teriak, lo seriussan Ay? Lo udah baikan nih sama Kak Alyo?"

"Gak lah, sampai kapanpun gue sama Alyo tetap musuhan, dia belain gue juga karena disuruh Tante Amira."

Tiba-tiba Ayla mengingat kejadian di UKS, kenapa wajah Alyo selalu terngiang-ngiang di kepalanya?

Ah ada apa dengan Ayla?

***

Hoollaa Guys, aku janji akan lanjutin cerita ini sampai tuntass hehe

Semoga pandemi corona ini cepat berakhir ya guys! AAMIIN

Makasih ya buat kalian yang udah baca LOVE YOU BROTHET VERSI KEDUA.

Buat yang nanya, kenapa ini bukan kelanjutan LYB 1, karena aku mau buat dalam versi berbeda.

Bagi yang masih kangen sama AlyoAyla di LYB 1 kalian bisa baca sequelnya ANAK TETANGGA .

Di sana kalian akan bertemu dengan keluarga LYB🥰

Oke sampai sini dulu ya guys, cerita ini juga akan segera tamat aku gak mau buat panjang2 karena ada cerita lain yang mau aku publish, tungguin yaa!

Makasih semuanya, love u guys!

Thanks

~Amalia Ulan

Love You Brother 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang