Dikeluarkan?

861 32 7
                                    


Ayla melangkah dengan semangat menyusuri koridor sekolahnya,iya SEKOLAHNYA ini adalah sekolah miliknya yang dibelikan oleh Daddy tercintanya kemaren.

Ayla melihat Tari dan gengnya sedang melabrak Una di ujung koridor,dan Una yang tetap melawan walaupun kesusahan karena Tari berjumlah 5 orang beserta gengnya.

Ayla tersenyum sinis lalu berjalan mendekati geng pengecut itu,ya pengecut karena berani main kroyokan.

"WOY!"teriak Ayla keras.

"Ngapain lo teriak-teriak gitu?Mau jadi pahlawan?"bentak Dena,anggota geng Tari.

"Mending lo,lo,lo,lo,dan lo angkat kaki dari sini sebelum menyesal!"ucap Ayla datar.

"Haha lo ngusir gue?Emang lo siapa?"bentak Tari dan Ayla hanya bersikap biasa saja,tidak takut sedikit pun,sebelum mempunyai status 'pemilik sekolah'saja Ayla selalu melawan Tari apalagi sekarang ia sudah menjadi 'pemilik sekolah?'

"Ya gue orang lah,emang setan-hantu kayak lo?"cibir Ayla terkekeh sinis yang membuat Tari naik pitam.

Una?Dia hanya menonton dengan tenang kejadian itu,karena Una sangat yakin sahabatnya itu pasti bisa adu mulut bahkan adu jambak dengan Tari,berakhir dengan ancaman Ayla dikeluarkan dari sekolah,Hell hanya ancaman,dan Ayla selalu bilang 'silahkan aja kalau lo mau keluarin gue dari nih sekolah,gue bisa cari sekolah yang lebih bagus dari ini,dan dipastikan si Alyo juga pindah dari sekolah ini dan lo gak bisa ketemu dia lagi!"ancam balik Ayla ketika Tari menekannya,dan mana mungkin Tari membiarkan Alyo -orang yang didekatinya-selama ini pindah sekolah?

Tangan Tari terangkat untuk mencakar muka Ayla,namun tangan Ayla lebih dahulu menjambak rambut Tari.

"Gue keluarkan lo dari sekolah hari ini juga!"teriak Tari marah setelah Ayla melepaskan jambakannya dengan kasar sehingga rambut Tari rontok beberapa helai.

"Gue yang dikeluarkan atau lo yang dikeluarkan?"ucap Ayla tersenyum penuh arti lalu menarik tangan Una dari situ.

"Silahkan aduin tuh ke bokap lo,kapan perlu suruh gue ke ruangannya!"teriak Ayla lalu berlalu dari situ.

Ayla menarik Una ke toilet karena tampilan gadis itu berantakan.

"Ay lo gak takut kalau si Tokek itu benar ngeluarin lo dari sekolah?Gue siapa temannya lagi?"

"Gak!"

"Tapi dia gak main-main loh Ay!"

"Bodo amat,gak peduli dan gak takut!"

Una hanya menghela nafas ketika melihat sikap sahabatnya ini,ya karena Una belum tahu aja jika Ayla sudah membeli sekolah ini dan menjadi miliknya,gak lucu kan pemilik sekolah dikeluarkan dari sekolahnya sendiri?

Apa daya kepala sekolah ketika berhadapan dengan pemilik sekolah ini?Bisa-bisa dicarikan kepsek baru.

***

"PANGGILAN KEPADA AYLA FARENSYIA UNTUK PERGI KE RUANGAN KEPALA SEKOLAH SEKARANG!"suara speaker di kelas Ayla terdengar nyaring.

"Tuh kan Ay,lo dipanggil!"ucap Una panas dingin,sedangkan Ayla tampak biasa saja dan tak merasa takut secuil pun.

"AYLA SILAHKAN KE RUANGAN KEPALA SEKOLAH SEKARANG!"teriak guru yang sedang mengajar,guru Killer di sekolah.

"Baik Buk!"ucap Ayla lalu keluar kelas dengan santai.

Yaya tampak cemas,pasti Ayla berulah lagi.

"Una,Ayla ada masalah apa?"tanya Yaya sedikit berbisik.

"Berantem sama Tari!"

"Astagfirullah kan aku dah bilang jangan berantem lagi nanti berdosa!"ceramah Yaya memulai aksinya.

Love You Brother 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang