Epilog - Spring Day

68 10 8
                                    

14 November 2020, 06:45.

"Kak... Bangun kak."

Terdengar suara Josia yang berusaha membangunkan Arthur yang masih tertidur pulas. Karena Arthur kemarin malam begadang, jadilah semalam ia tidur jam setengah satu malam. Dan sekarang ia masih tertidur pulas. Ternyata Remi, Agnes, Zefa, dan Rachel sebelumnya sudah berada di rumah Arthur. Tepatnya dikamar Josia. Mereka sedang merencanakan perihal kejutan apa yang akan diberikan pada Arthur. Namun Agnes pulang lebih dulu. Tak lama, Josia kembali masuk ke kamarnya dan berkata bahwa Arthur sangat susah untuk dibangunkan. Remi pun memiliki ide iseng. Karena Arthur sering sekali menjahilinya, kali ini dia lah yang akan menjahili balik Arthur. Ia pergi ke kamar Arthur untuk menjahilinya.

Ihihihihi....

Arthur langsung terbangun. Ia terkejut dengan suara itu. Kekagetannya bertambah ketika ia sadar bahwa sekitarnya gelap dan didepan matanya ada wajah sesosok ghostface. Sontak, Arthur melonjak kaget dan berteriak. Kebetulan pula semalam ia menonton suatu film bertema horor pembunuhan. Dan didalamnya terdapat tokoh ghostface tersebut. Remi yang melihat ekspresi ketakutan dan panik sahabatnya itu tak dapat menahan tawanya. Sontak, ia pun tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHAHAHA"

Arthur yang sempat ketakutan pun langsung mendadak berpikir karena mendengar suara tawa tadi yang tidak asing baginya. Setelah ia berpikir sejenak, Remi pun melepas topengnya. Terlihat wajah yang sangat senang sekaligus puas karena berhasil menjahili Arthur.

"Oh, anak tengik."

Arthur berjalan mendekat dan mencoba menjahili balik Remi.

"Waa tolong gue dikejar white man." ucap Remi yang mulai dikejar-kejar oleh Arthur.

"Bangsat. Hahaha." Remi pun juga ikut tertawa karena hal itu. Josia, Rachel, dan Elizabeth langsung mendatangi halaman belakang dimana sumber suara tawa Arthur berasal. Ketika mereka melihat apa yang telah terjadi, mereka semua pun tertawa terbahak-bahak karena itu. Dimana mereka nyemplung ke kolam renang.

"Gue heran, ngapa Agnes mau aja sih ama cowok bobrok kayak gini? Hahaha." ucap Arthur lalu ia mendapat hadiah jitakan dikepala oleh Remi karena perkataannya tadi.

"Ya udah. Abis ini kita rame-rame mau ngajak lo jalan-jalan. Cepet-cepet dah rapi-rapinya." ucap Remi.

"Hah? Kemana?"

"Udahh ikut aja."


"Ya udah ayo siap-siap mau ke sekolah dulu." ucap Remi. Sebab hari ini mereka masuk jam 9 pagi di sekolah karena ada suatu acara di sekolah.

"Ya udah, gue mau balik dulu ya. Nanti pulang sekolah ketemuan aja di lobby."

"Oke."

***

Sesampainya mobil yang membawa mereka disana, Rachel menutup mata Arthur dengan kain panjang. Lalu, Arthur digiring ke suatu tempat. Ia hanya dapat menebak-nebak sembari tertawa dan senyum-senyum sendiri.

"Ini gue mau dibawa kemana???" ucap Arthur sambil senyum-senyum sendiri.

"Udahh kamu ikut aja..." ucap Rachel sembari menuntun Arthur.

Rachel menggiring Arthur ke sebuah saung kecil. Setelah semuanya sudah ada disana, Rachel membuka perlahan penutup mata Arthur. Setelah penutup mata Arthur terbuka, seketika terdengar lagu Happy Birthday. Terlihat Remi, Josia, Elizabeth, Agnes, dan Zefa disana. Didepannya pun tersaji banyak sekali makanan. Serta kue black forest yang berada ditengah-tengah pun tak luput dari perhatiannya. Lalu mereka semua mengangkat nampan black forest tersebut yang sudah dihiasi dengan lilin menyala berangka 17, serta krim kue yang bertuliskan namanya. Arthur pun meniup lilin berangka 17 tersebut. Semuanya disana bertepuk tangan dan sangat berbahagia.

Spring Day [COMPLETED]Where stories live. Discover now