#18 - Tronton

40 15 5
                                    

Hari ini adalah hari ketiga dari kegiatan Retreat. Nanti siang, mereka akan segera pulang ke Jakarta. Setelah jam sarapan selesai, mereka kembali berkumpul di aula untuk mengadakan ibadah penutup, sekaligus bermain beberapa games kecil, juga pengumuman pemenang dari games 'Pos to Pos' yang dilakukan secara berkelompok sehari yang lalu. Terasa suasana yang hangat mengudara di ruang aula tersebut. Dipenuhi tawa dan canda dari seluruh peserta Retreat. Sebuah suasana yang jarang didapatkan di zaman sekarang.

Di jam makan siang, para peserta berbaris untuk bergantian mengambil makanan yang sudah tersedia. Lagi-lagi, suasana hangat kembali mengudara. Josia menghampiri Arthur yang sudah selesai makan dan sedang duduk-duduk santai dibangku dekat pohon yang rindang sembari menikmati udara khas pegunungan yang terasa masih segar walaupun sudah memasuki siang hari.

"Asik, udah jadi sekretaris OSIS, sekarang jadi wakil ketua umum rohkris pula." ucap Josia membuka pembicaraan.

"Seru tau. Megang 2 jabatan di 2 organisasi. Dua-duanya juga termasuk ke dalam pengurus inti pula." balas Arthur yang diikuti dengan tawa khasnya.

"Sehh, iya dahh kak."

"Oiya, cewe lo mana?" tanya Arthur tiba-tiba.

"Cewe gue? Mana punya gue." ucap Josia. Dari ekspresinya, terlihat bahwa apa yang ia katakan merupakan kebalikan dari fakta yang ada.

"Halah, ga usah boong Jo. Gue tau kemaren sore lo jadian ama Zefa kan? Anak kelasan lo juga." ucap Arthur yang kemudian diikuti oleh ekspresi terkejut Josia.

"Darimana lo tau kak?" tanya Josia heran.

"Lo kata ini villa pribadi? Ya gue tau lah. Gue liat lo dan sempet denger obrolan lo berdua kok. Lo nya aja yang ga nyadar ada gue di deket situ saking asiknya berdua." ujar Arthur panjang lebar. Josia hanya bisa tersenyum malu mendengar pernyataan kakaknya yang mengetahui soal statusnya dengan Zefa.

"Hehehe. Yaa, ya udah kalo lo udah tau mah." ucap Josia diakhiri dengan tawa khasnya.

"Ya udah yuk. Ngumpul lagi di aula. Dikit lagi udah mau balik."

Setelah mengambil barang-barang, masing-masing peserta mulai memasukkan barang mereka ke tronton. Setelah semua barang mereka berada di dalam tronton, mereka berfoto bersama terlebih dahulu membelakangi pemandangan indah yang khas dari kawasan Puncak.

***

Tronton berjalan menyusuri jalan yang lumayan sempit. Sesekali pak supir harus mengerem sedikit agar tronton dapat berjalan dengan stabil di medan jalanan yang agak terjal. Pak supir sengaja mengambil jalan itu karena akan memotong waktu perjalanan pulang menjadi lebih cepat.

2 jam berlalu, dan ternyata 2 tronton yang membawa para peserta Retreat dari rohkris sekolah Arthur belum juga turun dari puncak. Kemacetan yang sangat panjang menghambat kedua tronton ini untuk melaju. Rentetan kendaraan pun terlihat sangat panjang. Kebetulan di tronton yang Josia tumpangi, ada Arthur yang sedang asyik memainkan gitar untuk memecah suasana bosan selama perjalanan. Jadilah tronton mereka menjadi ramai dengan segala nyanyian.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 17:15. Artinya, sudah 4 jam lebih mereka semua berada di dalam tronton. Mereka saling bergantian berdiri dan duduk. Memberi tempat duduk bagi mereka yang sedari tadi tidak mendapat tempat duduk selama perjalanan. Waktu itu, mereka masih berada di daerah Cisaura, yang artinya perjalanan mereka masih sangat panjang. Terlebih lagi kemacetan yang tak ada habisnya membuat perjalanan pulang mereka makin terasa panjang dan jauh. Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah "Rest Area". Panitia memutuskan untuk berhenti sejenak disana untuk beristirahat sejenak. Membuang apa yang perlu dibuang, menuruti 'panggilan alam', serta membeli berbagai macam snacks dan makanan ringan lainnya.

Spring Day [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang