11√

9K 462 54
                                    


ENJOY READING
SEMOGA SUKA ❤











Malam harinya nayna hanya berdiam diri di dalam kamar terlalu malas untuk keluar.

"Aish gue ngapain ini, bosen bangettt" Ujar nayna mengscrool layar handphone nya terus menerus

"Keluar aja deh keliling liat liat ni rumah" Ujarnya seraya bangkit.

"Semoga aja gak ada manusia manusia pengganggu"

Baru saja kaki nayna menginjak anak tangga terakhir pemandangan yang dia liat adalah tiga manusia yang sedang bersantai, Nayna mendengus malas melihat nya kehadiran Nayna diketahui oleh Lia, dengan senyum merekahnya Lia menyapa Nayna.

"Eh nayna sayang, sini dong" Panggil nya

"Nay sini, papah mau bicara sama kamu" ucap rehan Sambil menepuk sofa di samping nya antara dia dan Lia, dan reysa berada di ujung sebelah Lia

Dengan berat hati Nayna mendekat ke arah mereka dengan langkah kecil. Pandangan tajam menyorot mereka.

"Papah mau nanya, Nayna mau lanjut di SMA mana nak?" Tanya Rehan lembut

"Iya sayang besok kan rata rata sekolah sudah mulai buka pendaftaran, nanti mamah yang daftarin Nayna, Nay mau di mana sekolahnya?"

Nayna diam memikirkan sekolah yang ia inginkan

"Nay" Tegur rehan menepuk bahu nayna pelan, merasa anaknya satu ini bengong.

"Cakrawala" jawab nayna singkat

"Wah kebetulan banget, gue juga sekolah disana" Seru Reysa langsung.

"Lah sialan anjir" batin nayna

"Kamu mau sekolah disana?, bagus dong biar nanti papah hubungi kepala sekolah nya langsung" ujar Rehan

Nayna mendongak menatap Rehan bingung.

"Papa pemberi saham terbesar disana, jadi gak ada alasan kamu tidak diterima disana" Jelas nya memeberi tahu.

Nayna hanya mengangguk singkat, dan segara akan beranjak dari sana sebelum tarikan pada tangannya menghentikan pergerakannya.

"Eh mau kemana? Kita ngobrol disini dulu sayang, kita cerita cerita pasti seru" Ujar Lia menahan Nayna

"Kalian mau tau cerita hidup saya?" Tanya Nayna langsung, dan langsung dibalas anggukan oleh mereka.

Nayna tersenyum sinis,

"saya hidup dan tinggal berdua dengan bunda saya, bunda saya banting tulang buat menuhi kebutuhan saya dan kebutuhan dia sendiri, tapi hidup saya bahagia sangat bahagia walau pun tidak ada kasih sayang dari ayah" ucap nya yang menekan kata terakhir nya

"Sampai akhirnya bunda saya pergi meninggalkan saya, dan saya rasa dari situ kebahagiaan saya hilang dan parah nya saya dipertemukan dengan kalian, orang jahat yang membuat bunda saya menderita dulu" Mereka terdiam mendengar ucapan Nayna.

"Kalian gak usah sok baik sama saya, kalian itu munafik" Lanjutnya dan beranjak meninggalkan mereka dengan emosi yang memuncak

"Nayna" panggil rehan serak, Nayna tetap melangkah kan kakinya menulikan pendengaran nya kalah mereka terus menerus memanggil namanya.

Reysa berjalan mendekat ke arah Rehan memeluk papah nya hangat, pasti papah nya saat ini sangat sedih karena mendengar ucapan dan sikap Nayna barusan.

"Papah yang sabar ya, seiring berjalannya waktu aku yakin Nayna bakalan bisa nerima kita pah" Ujar Reysa di pelukan Rehan.

Lia mengusap bahu suaminya, "bener mas kata Reysa pelan pelan Nayna pasti bisa nerima kita"

NAYNA [END]  Où les histoires vivent. Découvrez maintenant