CHAPTER DUA PULUH || Rumah sakit

81 49 1
                                    

Happy reading jangan lupa votmenya, krisar dan follow wattpad fia dan instagram @wvygvrl_fi

Tiba dirumah sakit, Adela dan Mamah nya segera keruangan nomor 346, untuk menjenguk teman Mamah yang anak nya lagi sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba dirumah sakit, Adela dan Mamah nya segera keruangan nomor 346, untuk menjenguk teman Mamah yang anak nya lagi sakit. Rumah sakit disini lumayan besar juga.

"Aturan tadi Mamah suruh susternya untuk kasih tau, dia ikut juga. Biar gak nyari gini, kan Dela capek. Mah." Omel Adela.

"Ya, sabar dong. Mamah juga tadi lupa, palingan dikit lagi sudah sampai. Kamu kan masih muda masa gini ajah udah capek. Mamah yang udah tua gini masih seger!" Ejek Mamah nya, Adela menatap Mamah nya sinis.

"Loh, jeng kok gak ngabarin dulu?" Ucap wanita paruh baya.

"Gimana mau kabarin, orang lupa, haha. Padahal kan tadi jeng udah cari-cari tapi gak nemu-nemu." Ucap Jeni

"Yaudah ayo, kasian dari tadi muter-muter ya pasti, ayo Jeng. Egak jauh kok lewatin tiga kamar ajah udh sampai." Ajak nya.

Adela dan Jeni mengikuti wanita itu. Tapi bagi Adela wajah itu agak asing buat penglihatan Adela.

Setelah sampai, Adela dan Mamah nya segera masuk. Adela seketika mematung melihat dua oarang yang ada di depan nya. Adela segera menetralkan kegugupan nya, dan bersikap seolah-olah tidak mengenari dua orang tersebut.

"Kasian anak, mu. Jeng, semoga cepat sembuh ya." Ucap Jeni.

"Ya beginilah, punya anak satu-satu nya, tapi saya yakin jika Rangga bisa sembuh." Ucap nya, kini menatapa Adela. "Wajah kamu kaya enggak asing ya? Hm, seperti pernah liat sebelumnya." Sambung nya sambil berfikir keras.

"Ah, mungkin banyak tante, wajah yang kaya saya. Wajah saya kan suka pasaran gitu." Kata Adela diakhiri dengan lawakan nya.

"Haha, benar juga."

"Oh, iya. Mah, Adela ke toilet sebentar ya." Ijin Adela. Lalu keluar dari ruangan nya.

.

Mereka saling diam-diaman, tidak ada yang membuka suara. Adela yang sedang berkutat dengan barang bentuk persegi panjang. Rangga pun juga begitu.

Sunyi, mereka berdua tetap kekeh tidak mau berbicara. Mungkin sudah satu jam seperti itu. Dan tiba-tiba seorang suster masuk membawa makan siang.

"Selamat siang."

"Siang" ucap kedua nya.

"Ini makanan siang nya, jangan lupa di makan ya." Ingat nya dan langsung keluar.

Kembali hening, tidak ada yang bisa menurunkan ego masing-masing. Adela juga bingung, kenapa Rangga sakit tidak memberi tahunya? Katanya dia kerumah neneknya. Kenapa dia dirumah sakit?

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang Adela ingin lontarkan kepada Rangga, tapi ia urungkan segera.

Sedangan di pikiran Rangga, bercampur aduk. Mana tadi pagi dia bertemu Adela dan sekarang dirumah sakit. "Dia tau gak ya kalo gue sakit?" Gumamnya.

"Ngomong apaan lo?" Tanya Adela membuka suara.

"Apaan sih? Emang gue ngomong sama lo?" Ucap Rangga dingin.

"Sialan." Umpat Adela yang melanjutkan aktifitas nya. Kalo bukan karna kedua orang tua nya mereka masing-masing mana mungkin Adela mau jagain Rangga yang jelas-jelas selingkuh di belakang nya.

"Assalamualikum" salam kedua orang tuanya .

"kok sepi banget? Kalian gak ngobrol-ngobrol?" Tanya Mamah Rangga "Oh iya, Mamah baru inget kalian pacaran kan? Kok malah diam-diaman?" sambung Mamah Rangga.

"kalian pacaran?" Tanya Jeni kaget.

"iya." jawab Rangga

"enggak." Jawab Adela.

"yang benar yang mana?" Tanya Jeni sekali lagi.

"pacaran." jawab Adela

"enggak." Jawab Rangga.

"duh pusing kalian udh putus?" Kini giliran Mamah Rangga yang nanya.

diam. Tidak ada yang mau menjawab keduanya juga bingung mau balas apa, sedangkan Adela jika dia bilang sudah tapi kenyataan nya belom. Sedangkan Rangga jika mengatakan enggak, Rangga sudah menyakiti Adela.

Orang tua nya yang tahu apa jawabanya, tidak memberi pertanyaan lagi kepada anak-anak nya.

"besok kamu sudah boleh pulang ke indonesia, jangan stres makanya." Ucap Mamah Rangga.

"oh, iya. Jeng, sekalian ya, aku nitip anak ku dia juga harus pulang ke indonesia. Udah lama juga belom absen, nanti kalo kebanyakan alfanya gak akan naik." Jelas Jeni.

"boleh, tuh. Nanti kamu dirumah sendirian? Mending menginap dirumah Tante ajah." Tawar Mamah Rangga.

"Enggak usah, Tante. Aku dirumah ajah." Tolak Adela.

"nanti kalo ada apa-apa gimana?" Ucap Jeni khawatir

"gak usah takut, Mah. Dela bisa jaga diri kok." Ucap Adela yang menyakinkan Mamah nya.

"yaudah, Jeng kami pamit pulang ya. Udah larut." Pamit Jeni.

"makasih ya, Jeng udah mau jenguk."

"cepat sembuh." Dua kalimat yang meluncur begitu saja dimulut Adela, lalu pergi duluan meninggalkan Mamah nya.





















.
tbc
yey update jangan lupa votmen dan krisarnya, tinggal beberapa chapter bakalan ending! Stay tune ya♥️

KETLAS VS WAKETU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang