CHAPTER DUA PULUH DELAPAN || Dimas dan seorang Gadis

68 41 70
                                    

Heyo happy reading, kawan-kawan jangan lupa vote coment dan share ya..

Anak lelaki yang sedang tidur di roftop sekolah, terusik dengan suara seperti botol berisikan batu kerikil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anak lelaki yang sedang tidur di roftop sekolah, terusik dengan suara seperti botol berisikan batu kerikil.

"Ya! Berisik banget!" Omel seorang anak laki itu.

Laki-laki itu mendekat ke arah gadis yang membangun kan tidur nya. Dan menaikan alis sebelah kiri nya.

"Pergi lo" ucap anak laki itu dengan suara dingin nya.

"Anggap ajah gue gak ada." Gadis itu langsung membuang muka nya.

"Gue duluan yang disini. Lo anak baru gak usah banyak tingkah." Ucap nya dingin.

Mata gadis itu memincing. "Gue? Anak baru? Jelas jelas udah lama disini." Ucap gadis itu di akhiri dengan semrik nya.

"Oh iya, nama gue Alea. Gue lebih tua dari pada lo." Ucap gadis itu memperkenalkan dirinya padahal cowok yang di depan nya tidak meminta.

"Gue gak butuh perkenalan lo. Mending lo turun. Ganggu gue tidur, dengan bunyi obat-obat lo yang ada di botol." Ujar nya yang melirik obat itu berada di tangan gadis itu.

Alea segera turun dari roftop. Setelah di usir beberapa kali dengan cowok dingin itu. "Bocah tengik." Gumam Alea

.

Hubungan Rangga dan Adela kini renggang. Tapi Adela tidak mempermasalah kan soal itu, toh mereka sudah putus ini.

"Gue rasa lo sama Rangga renggang gitu." Ucap Manda

"Bodo amat, gak gue pikirin." Sahut Adela

Manda memutarkan matanya. Dan berhenti dengan sosok gadis tingi dengan muka pucat. Manda mengancungkan tangan nya ke atas.

"Kak Alea!" Teriak Manda.

Gadis yang nama nya di pangil. Berjalan mendekat ke meja yang memangil nya.

"Apa kabar?" Tanya Alea.

"Baik kok. Kakak udah baikan?" Tanya balik Manda.

Alea menganggukan kepalanya pelan. Bahkan Adela tidak tau jika Manda dekat Kakak kelas.

"Oh iya gue Alea." Ucap nya memperkenalkan nama nya.

"Adela."

Alea mengangukan kepala nya. "Oh jadi ini yang pernah kamu ceritain, punya sahabat gaya pereman? Tapi kalo gue liat dia imut kok." Ujar nya menengok ke arah Manda.

"Ihs itu mah udh lama. Sekarang udah beda, dia udah gak perlu peralatan modelan kaya preman." Ucap Manda dan menyeruput minuman nya.

"Makasih loh kak udah bilang gue imut." Adela senyum-senyum sendiri.

Manda dan Alea juga ikut ketawa. Mendengar ucapan makasih dari Adela.

"Emang, Kak Alea sakit apa?"

"Gak sakit parah. Cuman penyakit biasa." Ucap Alea di akhiri dengan senyum tipis.

Manda yang mendengar ucapan dari Alea merasa miris. Gadis cantik dan jadi primadona SMA Merpati, punya penyakit yang mematikan.

.

Setelah jam istirahat berakhir. Ternyata para guru sedang rapat, jadi semua kelas jam kosong. Hanya di berikan tugas untuk mengerjakan LKS yang di kasih oleh guru.

Tapi tidak dengan kelas Rangga dan Adela. Satu kelas bahkan tidak mengerjakan nya. Dan memilih untuk tidur, bermain game, gibah, dan bikin konser dadakan. Kini di kelas nya sangat ramai karena ada konser dadakan.

"Ganti dong lagu nya, jadi korea." Ucap Sicsa, dia anak Kpop.

"Gak ngerti gue bahasa korea-korea." Ucap Tina yang menangapi ucapan Sisca.

"Lagu BTS Butter!! Fix lo. Tina, harus nonton. Ada suami gue soalnya." Ujar Sicsa.

"Ogah. Nanti kalo udah kenal gue jadi gila."

"Justru ini tuh buat kita gak steres sama dunia ini." Sinis Sicsa dan memakan roti nya.

Tina melanjutkan nyanyian dangdut nya. Dan Trio Dujaka (dudu, jaki, raka). Yang memainkan sapu sebagai gitas, meja dan kecekan botol sebagai irama.

"Ganti lagu, yang kekinian dikit." Usul Raka.

"Apaan tuh?" Tanya Tina

"Gemboy muzair." Ujar Dudu

"Geboy, Du. Geboy." Ucap Jaki membenarkan kata Dudu.

"Oke. Musik!"

Dung tang dung dung

"Digeboy geboy muzair, nang ning nung."

"Nang ning nung plak dulitak palung diser."

Disisi lain berbeda dengan Manda yang terus menerus berbicara soal pesta nya besok. Manda sangat antusias. Tapi berbeda dengan Adela.

Karena Manda besok akan ulang tahun. Yang ke tujuh belas. Adela hanya mendengarkan omongan Manda dan sesekali mengangguk.

"Pokoknya lo harus dateng!" Ucap Manda.

"Gue undang temen udah, persiapan udah mau selesai. Tinggal ambil baju di tukang jait." Ucap Manda dengan sumringah nya.

"Manda!" Ucap seseorang yang mengagetkan manda.

"Ayam lu mati!" Latah Manda.

"Segitunya. Padahal gue gak ada niatan buat ngagetin, lo." Ujar nya.

Mata. Manda, melotot. "Lah terus apa tadi? Lo bikin gue jantungan!" Sinis nya.

"Sorry, sorry gue gak bermaksud gitu, tapi gue di undang ke acara lo kan? Party ulang tahun lo?" Tanya nya.

Manda memutarkan bola matanya. "Iya Dicky anak nya pak Asep. Lo dan satu kelas ini gue undang!" Jelas Manda.

"Okei, deh. Gue jadi lega." Dicky berdiri dan meninggalkan meja Manda dan kembali duduk.

Adela mengelengkan kepalanya, segitu khawatirnya kah si, Dicky takut gak di undang? Tapi buat memastikan dia di undang atau tidak bukan masalah.






















Yuups yo! Seperti biasa, sudah lama tidak up karna mood ku kurang medukung ya reades. Jangan lupa follow.

instagram : wvygvrl_fi
wattpad : adnfia
youtub : adinda alifia19

Betewe ada cupikan vidio ketlas vs waketu! Jangan lupa subs dan like!

KETLAS VS WAKETU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang