EPILOG

115 29 14
                                    

HAPPY READENG READES KITA KETEMU DI AKHIR CERITA KETLAS VS WAKETU, FIA SENENG BANGET AKHIRNYA CERITA KEDUA FIA SUDAH END.

FIA BERHARAP KALIAN AKAN BACA DAN PELUK CERITA KETLAS VS WAKETU VERSI NOVEL!!!

Hari ini Adela bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Ia ingin bertemu Rangga. Sakit, itu yang dirasakan Adela saat ini Adela mencoba mengikhlaskan Rangga, meski ia tau akan sesakiit ini.

Adela menuruni anak tangga dengan lunglai, biasanya jam segini Rangga sudah apel kerumah nya dan berbincang-bincang dengan mamah. Diruang makan.

"Kamu gak usah sekolah dulu ya?" Ucap Mamah Adela

"Gapapa, ko Mah. Dela mau ketemu sama Rangga" Cicit Adela sedikit menunduk.

Sejujurnya mengingat kenangan bersama Rangga membuat hatinya tergores. Cinta kedua nya telah pergi bersama Rangga. Dan cinta pertamanya juga pergi bersama Ayah nya.

Adela tidak kuat, hanya ada Mamah yang sekarang Adela punya. Dan menguatkan Adela, ketika mengenang Rangga.

"Adela berangkat" Ucap Adela lemas. Lalu pergi dari hadapan sang Mamah.

.

Adela memesan taxi untuk berangkat kesekolah, tapi akhirnya Adela memutuskan untuk mampir kesebuah tempat. Sebelum pergi ke sekolah SMA Merpati.

Adela berdiam diri sambil melihat nama yang ada di atas 'Pemakaman Indah Juandar' tidak lama berdiam diri diam nya, Adela langsung masuk.

Adela memejamkan matanya, menghembuskan nafasnya kasar. Mengigit bawah bibir nya agar tidak mengeluarkan isakan nya. Adela tersenyum tipis saat melihat batu nisan yang bertulis 'Rangga Sanjaya'

"Assalamulaikum, Rangga. Hari ini gue dateng buat jenguk lo. Semoga lo disana udah gak sakit lagi ya..." Ucap Adela sedikit terpotong oleh isakan nya. Jujur Adela belom bisa mengikhlaskan kepergian Rangga.

"Gue pengen liat lo senyum. Hiks, gue kangen lo. Hiks, Rangga gue harap. Kita bisa bersama-sama lagi. Walaupun alam dunia kita sudah berbeda, gue masih sayang sama lo" sambung Adela mengusap cairan beding yang ada di pipi nya lalu pergi.

.

Sesampainya di sekolah banyak banner yang ada di depan sekolah. Dengan tulisan 'Semangat Adela. Kita semua ada disisi lo!!'

"Del." Panggil Seseorang. Adela lantas menengok.

"Manda." Ucap Adela serak, Manda yakin Adela pasti akan menangis. Walaupun gaya yang pereman tapi hatinya tidak. Manda tau hati Adela sangat hancur.

Manda segera memeluk Adela. Mengusap pundak Adela. Adela menangis sejadi-jadinya di pundak Manda. Sebagian siswa/i melihat adegan itu ikut terharu.

"Kalo, lo gak-" ucap Manda terpotong oleh Adela

"Gue kuat, gue mau sekolah. Man, yaudah yuk kekelas" ajak Adela.

"Del." Panggil seseorang dari belakang

"Eh Dicky, Dimas. Apa kabar? Baik lo?" Ucap Adela.

"Gue baik. Tapi lo enggak, gue minta maaf karna gue gak kasih tau penyakit tentang Rangga" nyesal Dicky.

Adela membuang nafas nya kasar mencoba untuk tidak menangis. "Gak usah minta maaf, Ky. Gue paham ko, gue udah maafin lo" ucap Adela diiringi seyum tipis nya dan menepuk-nepuk pundak Dicky.

Adela membalikan tubuh nya. Cairan bening seketika ternjun tanpa permisi. Adela langsung mengusap nya, dan berjalan ke arah kekelas.

Bell masuk sebentar lagi pelajaran akan dimulai, Adela mengingat dimana Rangga telat masuk dan akhirnya dihukum. Karna pagi-pagi sudah kekantin.

Adela sangat merindukan ada yang memanggil nya dengan sebutan 'bantet' adela tersenyum tipis ketika kenang-kenangan bersama Rangga membuat dirinya sakit. Tuhan lebih sayang Rangga.

Adela melihat kearah keluar jendela memejamkan matanya angin menerpa wajah nya. Saat ini Adela duduk di tempat Rangga. Ranya sangat nyaman duduk disini.

"Anak-anak kita kedatangan murid baru loh. Ganteng juga aduhh." Ucap Bu Hilda.

Suara bu Hilda membuyarkan lamunan nya.
"Del. Kata gue sih Abi." Ucap Manda.

Adela mengerutkan keningnya. "Maksud nya? Abi balik?" Tanya Adela yang kurang paham.

"Gak tahu sih itu cuman felling gue ajah."

"Baik kalo gitu anak ganteng sink masuk, Nak." Ucap Bu Hilda.

Dengan postur tubuh tinggi dan sangat ganteng cowok itu memperkenalkan dirinya cukup singkat.

"Kenalin gue Angga semoga bisa kenal dekat." Perkenalan nya.

Mata Adela perlahan melihat kedepan wajah, dan matanya mirip dengan mendiang kekasihnya. Apa ini reinkanasi?

"Ganteng, gue mau gebet ah." Ujar Manda. Yang lupa jika dia sudah punya Dicky.

"Istighfar lo inget udah ada Dicky." Cetus Adela.

_________

Berada dikantin. Adela duduk dengan Dimas, Dicky dan Manda. Yang sedang menikmati makanan nya sesekali bersendau gurau.

"Eh lihat anak baru itu. Dia mirip sama Rangga." Celetuk Manda.

Adela menoleh ke Manda. "Lo percaya sama reinkanasi?"

"Dia gak mirip Rangga sama sekali." Ucap Dimas dingin.

"Gue lihat nya mata sendu nya mirip sama Rangga." Ujar Dicky.

"Udah deh makan ajah gak usah bahas yang gak penting."

Adela melahap bakso nya kembali. Ia sama sekali tidak tertarik dengan topik pembicaraan ini.

Setelah mengisi perut nya. Adela dan Manda pergi ke perpustakaan sekolah nya. Untuk mengambil beberapa buku untuk dipelajari.

Brak

Adela sedikit meringis pada bahu nya. "Lo kalo jalan pakai kaki sama mata yang benar dong!" Omel Adela.

"Maaf gue gak tau, dan gue minta maaf."

"Udah, Del. Sabar dia juga udah minta maaf." Ucap Manda kepada Adela.

Adela menahan kekesalan nya dan pergi dari hadapan anak baru itu.

"Lo kuat banget ya sama sikap nya." Cowok itu langsung pergi dari perputakaan sekolah.

_______

Adela mengambil tas-ransel nya. Karena ini sudah jam pulang, Manda bergelayutan dengan lengan Adela.

"Gue kangen sama Rangga." Celetuk Adela.

Manda berdehem sedikit. "Bukan cuman lo, kita juga sama kangen nya kaya lo." Tiba-tiba suara terdengar dari sisi kiri.

Dicky dan Dimas berjalan kearah Adela. Dan merangkul pundak nya. "Jenguk barengan." Ucap Dimas.

"Sekalian mau jenguk, Kak Alea?" Tanya Adela.

Dimas tersenyum tipis dan mengangguk kecil. Saat Alea mati-matian mendapatkan cinta Dimas setelah dapat Alea pergi. Saat ini Dimas masih berharap kalo itu bukan Alea tapi takdir berkata lain. Saat Dimas mulai mencintai Alea tuhan mengambilnya dari genggaman Dimas.

Dimas, Dicky, Manda dan Adela berjalan ke mobil putih milik Dimas. Mereka berempat, tidak mereka berlima pergi menuju pemakaman.

"Gue berharap suatu saat kalian bahagia." Ucap nya melihat empat manusia yang berada didepan nya.


••

Dan akhir nya epilog. Dan maaf jika epilog ini tidak sesuai yang kalian harap kan huhu~ see you di cerita fia yang lainya

30 juli 2021

KETLAS VS WAKETU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang