CHAPTER DUA PULUH EMPAT || Goes To Puncak

79 40 2
                                    

Happry reading akhirnya up juga ! Jangan lupa votmen dan krisarnya reades !!

Kini para siswa dan siswi kelas 11 berbaris di lepangan mendengarkan intruksi para guru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini para siswa dan siswi kelas 11 berbaris di lepangan mendengarkan intruksi para guru. Adela menyimak mendengarkan kata-kata gurunya. Begitu 'pun dengan Manda.

"Oke baik anak-anak sekarang kita kejar waktu, yang tadi sudah ibu jelaskan kelas 11 IPS 1 ikut ibu dan kelas 11 IPS 2 ikut bapak Tofan ya." Teriak Ibu Mawar.

"Iya bu." Kelas Adela mengikuti ibu mawar ke bis satu nya.

Di dalam bis Adela misah dengan Manda dan sekarang yang ada di sebelah Adela adalah Rangga dan Manda duduk dengan Dicky.

"Ngapain sih lo? Gue mau duduk sama Manda." Sinis Adela.

"Manda sama Dicky. Lagi juga udah penuh gue males pindah." Ucap Rangga.

"Apa apaan sih lo." Sinis Adela.

Yang mau tidak mau duduk bersama Rangga, dari sisi kejauhan Abi melihat dengan seksama. Kedua orang yang beradu agrumen. Abis segera duduk di bangkunya.

"Baik anak-anak sudah ada semua ?" Tanya Bu Mawar

"Sudah, Bu!!!" Jawab siswa/i antusias.

"Nah sebelum berangkat kita baca Bismillah dulu." Ucap Bu Mawar.

"Bismillahirohmanirohim." Bus segera berjalan semua anak kelas 11 IPS 1 senang bahkan ada yang menyempat kan untuk pdkt.

"Man lo mau chiki gak ?" Tawar Dicky.

"Mau lah masa enggak." Manda langsung menyomot makanan Dicky.

"Eh, Ky. Bagi-bagi gue dong. Kaya nya lo banyak bawa makanan nya." Cetus Dimas.

"Apaan lo? Gak ada gue cuman bawa dikit." Ujar Dicky nengok ke belakang.

"Pelit banget lo." Dimas langsung duduk.

"Biarin ajah gue bawa snack nih." Abi membuka tas ransel nya dan mengeluarkan makanan ringan.

"Kalo ada yang mau muntah bilang ibu ya. Nanti ibu kasih plastiknya." Teriak Bu Mawar.

"Iya bu."

Disisi lain Adela melihat ke arah jendela enggan untuk melihat wajah Rangga.

"Kenapa harus duduk sama gue sih" batin Adela yang matanya curi-curi pandang.

Ting!

Ada pesan masuk di ponsel Adela. Ia segera membuka ponsel nya.

Rangga kutu kupret

Gak usah cemberut lo, jelek.

Adela langsung melihat ke samping ke arah Rangga, dengan tatapan sinis.

'Gak jelas nih bocah ngapain sih kirim pesan. Toh orang nya juga ada di samping dia😒' batin Adela berkata

Rangga kutu kupret

Gak usah sinis dong malah tambah jelek.

Adela berusaha sabar menghadapi tingkah Rangga.

Dela puput

ANJING

Adela segera memasukan ponsel nya setelah mengumpat ke Rangga.

Di bus semua orang menikmati dengan lagu-lagu yang di putar di bus. Tapi sekarang lagu nya berubah menjadi galau.

Terlintas di benak Adela. Ia masih kepikiran soal masalah yang ada di luar negri. Adela langsung menepis nya Adela juga udah putus sama Rangga. Jadi tidak usah di pikirkan.

Adela melihat kearah jendela Ia dan Rangga sama sekali tidak mengobrol. Bahkan ngobrolnya lewat pesan apa rasa? Itu juga dia ngirim pesan mengejek.

"Berapa lama lagi ? Kita sampai ketujuan?" Pertanyaan itu lolos dari mulut Adela.

"Satu jam setengah lagi." Jawab Rangga dengan memejamkan matanya, merebahkan palanya ke belakang bangku dengan kedua tangan melipat di depan dada bidang nya.

Adela tersentak. "Anjir" cicit Adela.

Tidak lama bus mereka sampai di tempat tujuan dengan selamat. Adela yang tertidur menempelkan palanya di pundak Rangga. Rangga yang melihat Adela sedang tertidur pulas enggan membangun kan nya. Jadi Rangga biarkan saja sampai Adela bangun.

"Loh Dela tidur? Bangunin ajah. Ngga." Ucap Manda.

"Udah biarin, lo pada turun ajah." Ujar Rangga.

Kali ini Abi cemburu melihat keduanya. Ya memang dia hadir jika saat itu mereka berdua masih berpacaraan. Tapi yang namanya perasaan ia datang sesuka hati.

Mereka berempat turun dari, Bus. Meninggalkan Adela dan Rangga.

"Loh kalian gak turun kan udah sampai." Tanya Bu Mawar.

"Saya belakangan ajah, Bu. Soalnya Adela lagi gak enak badan." Ucap Rangga.

"Oalah yowes, kalo udah bangun langsung keluar ya." Ucap Bu Mawar yang di angguki oleh pala Rangga.

Sudah lima belas menit, Adela belom bangun. Rangga menepuk pipi Adela dengan lembut.

"Bangun, Del udah sampai." Ucap Rangga pelan.

"Lima menit lagi." Kali ini tangan Adela memeluk tubuh Rangga dengan erat dan kepala Adela mendusel-dusel mencari tempat nyaman.

Rangga yang kaget dengan perlakuan Adela. Menahan napas nya sebentar. Ya jujur Rangga tidak mau pisah dengan Adela. Jadi Rangga biarkan saja.

"Rangga, ini kita kok tingal berdua di bus." Ucap Adela kepada Rangga dengan posisi sama dengan sebelumnya.

Ucapan Adela membangun kan tidur Rangga. "Gue nungguin lo bangun malah gue ikutan tidur juga."

"Terus yang lain lagi dimana?" Tanya Adela pelan.

"Udah di villa." Adela langsung bangun mengerjapkan matanya.

"Kita udah berapa jam di bus?" Tanya Adela lagi

"Dua jam." Jawab Rangga. "Ngantuk banget kayanya, lo. Jadi gue gak bangunin." Sambung Rangga yang sudah berdiri. Untuk siap-siap turun dari bus.

Adela segera turun mengekori Rangga. Yang sekarang berada di belakang Rangga.

"Del, lo udah bangun? Katanya lagi gak enak badan?" Tanya Manda yang menghampiri Adela.

"Iya gue udah mendingan kok." Jawab Adela.

"Yaudah kita masuk ke villa. Kebetulan kita sekamar untuk ngetepin kamar nya." Manda membantu Adela membawa ransel nya.

Setiba di kamar Adela merebahkan tubuhnya di kasur. Yang di bus tadi Adela mengingat dia memeluk Rangga, tapi kenapa tidak ada perlawanan dari Rangga?

"Dasar cowo playboy!" Ucap Adela.

"Apaan, Del?"

















.
Tbc...
Akhirnya up juga kangen gak sama Adela dan Rangga? Mengobati rasa rindu jadi fia up jangan lupa untuk pencet bintang nya dan komen ya reades 💗💗 krisar juga !!

KETLAS VS WAKETU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang