CHAPTER TUJUH BELAS || Masuk BK (2)

85 51 1
                                    

Happy reading jangan lupa votmen nya dan krisar nya yya !! ♥️

Adela mencatat rangkuman di papan tulis, ini sebagai gantinya ketika bu hilda sedang tidak masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adela mencatat rangkuman di papan tulis, ini sebagai gantinya ketika bu hilda sedang tidak masuk. Ngerangkum yang sangat banyak.

"Del. Awas dong gak keliatan gue." Ucap dino

Adela segera menepi dan melanjutkan nulis nya dipapan tulis, ketika sudah setengah Adela balik ke mejanya dan mencatat. Adela segaja enggak di haput takut nantin ada yang belom.

"Rangga ngabarin lo gak?" Tanya Manda tapi matanya memandang kepapan tulis sesekali kebuku tulis dengan tangan yang masih menulis.

Adela menghela nafasnya panjang. "Dia enggak ngabarin gue. Apa dia lagi sibuk?" Ujar Adela.

"Bisa jadi sih. Lo berfikir positif ajah!" Ucap Manda, dan di angguki oleh Adela.

Bel istirahat telah berbunyi. Adela dan Manda segera pergi kekantin untuk makan siang. Namun di jalan, Adela dan Manda di jegat oleh Alice. Orang suka dengan Rangga.

"Bisa-bisanya lo ngerebut cowok gue!" Ucap Alice.

"Apaan sih lo? Dateng-dateng malah ngomel." Ujar Adela.

"Ya jelas lah lo kan yang ngerebut cowok yang gue suka. Dasar cewek perebut cowok orang!" Kata Alice

Adela memajukan wajah nya agar lebih dekat ke Alice. "Gue gak ngerebut cowok lo. Sebelum dia jadian sama gue, dia gak punya cewek. Kalo lo war begini malahan lo yang di cap cewek perebut cowok orang." Jelas Adela diakhiri dengan smirik nya.

Wajah Alice sudah merah padam. Mungkin saja Alice akan main baku hatam dengan Adela.

"Sialand lo!" Umpat Alice yang langsung menjambak rambut Adela.

"Ahk." Ringis Adela. "Lo mau main baku hatam sama gue? Gue jabanin." Ucap Adela.

"Iya! Gue kesel sama lo!" Tantang Alice.

Kini mereka berdua main jambak-jambakan. Manda yang disitu dan teman Alice sudah berulang kali melerai nya namun tidak mau selesai.

"Gue harus bilang ke bu Ayas!" Ucap teman Alice yang berkacamata. Langsung ngibrit menemui bu ayas di kantor

"Assalamualikum, ibu. Itu Alice sama Adela main jambak-jambakan bu." Ucap nya sambil nghos-nghosan.

"Dimana?" Tanya bu ayas.

"Di depan kelas Adela, bu."

Bu ayas dan teman Alice segera menyusul. Bu Ays sudah siap dengan senjatanya yaitu pengaris kayu.

"BAGUS! TERUSKAN JAMBAK-JAMBAKAN NYA!!" Teriak Bu Ayas.

"Diam lo. Bukan urusan lo." Ujar Alice.

"ALICE!" Teriak Bu Ayas melenggar.

Aksi jambak-jambakan pun berakhir. Saat mendengar teriakan bu Ayas melenggar. Kini Adela dan Alice bersejejer menghadap Bu ayas.

*

Adela seperti baik-baik saja namun Alice terlihat tidak terbentuk pipi kanan yang terkena cakaran, rambut yang sangat berantakan. Bu Ayas sedang menatap keduanya dengan Tajam.

"Adela apa yang kamu lakukan sama Alice? Kalian jambak-jambakan. Kok kamu enggak bonyok?" Tanya Bu Ayas kepada Adela.

"Kurang pro bu, berarti si Alice." Ucap Adela

"Apanya yang pro? Masuk ruang BK itu dinamakan pro?" Tanya bu Ayas lagi. Tidak ada yang menjawab kedua nya bungkam.

"Kamu juga Alice. Kenapa bisa ribut sama Adela?" Kini Alice yang di tanya oleh bu Ayas.

"Dia ngerebut cowok saya bu. Saya gak terima yaudah saya jambak." Jelas Alice.

"Cowok kok, direbutin! Ibu hukum kalian berdua, lari keliling lapangan bola 20 kali!" Tegas Bu Ayas.

"Tawar boleh, enggak bu?" Tanya Alice.

"Gak ada tawar menawar, Ibu naikin mauk? Jadi gak usah 20." Mata Adela melotot sempurna begitu pun dengan Alice.

"Enggak, Bu!" Ucap mereka berdua kompak. Lalu Adela dan Alice bertatapan namun sinis.

"Yaudah sana cefat, nanti kasih surat laporan. Ke ibu, ibu tunggu!" Ucap bu Ayas lalu mereka berdua pergi dari ruangan BK.

*

Dialapangan Adela dan Manda masih berdebat, dengana du bacot. Semua teman-teman sekolah melihat aksi mereka yang berlari di lapangan bola.

"Siapa tuh yang kena hukum?"

"Biasalah si Adela, siapa lagi?"

"Samping Adela siapa?"

"Alice anak sebelah."

"Kok bisa sih mereka di hukum."

"Yaelah lo gak liat tadi? Mereka berdua tadi main jambak-jambakan."

Manda yang mendengar itu langsung berdehem "gak usah gibah. Gue gibahin balik satu sekolah benci lo, mau?" Ancem Manda.

Lalu kedua siswi itu pergi dari hadapan Manda. "Ah! Gue kepret juga lo berdua." Ucap Manda dengan tangan kanan seperti mau menghajar

" Ucap Manda dengan tangan kanan seperti mau menghajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Nah ini sosok Manda gusy)

Tbc.
Yuhu update jangan lupa votmen dan krisanya ya, dan share juga !

KETLAS VS WAKETU [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang