BAB 30 - Gempuck

1.7K 104 68
                                    

Terkejut . Terperanjat . Terlopong . Tidak tahu lagi perkataan yang sesuai dengan mereka ini .

Masing - masing terkaku memandang ruangan itu .

" Ni ke Akademi ? " soal Lisa tidak percaya . Mirza menggelengkan kepalanya .

" Ini bukan akademi . Tapi ini sebahagian dari Akademi ACE . "

" Jadi kita belum sampai akademi la ? " soal Asha sambil mengerutkan dahi . Mirza mencekak pinggangnya .

" Ingat senang - senang je ke nak masuk akademi ? Korang semua baru terpilih oleh pihak sekolah . Sekolah kita menerima korang untuk jadi ejen , tapi belum diterima oleh ahli - ahli akademi . " kata Mirza dengan ayat sedikit berbelit .

" Ahli - ahli ? Habistu macam mana nak buat dorang terima ? " soal Eiman .

" Ye  , ahli - ahli akademi . Atau lebih tepat , ejen yang telah diterima oleh agensi ACE . Misi . Akan ada misi permulaan di mana korang perlu tumpaskan sesama sendiri untuk diterima oleh dorang . Jadi , bersiap sedialah . Esok adalah permulaan bagi segala - galanya . " ujar Mirza penuh bersemangat . Yang lain hanya mengangguk . Ada yang tidak mengendahkannya .

Ruangan itu dipenuhi oleh peralatan - alatan moden dan eletronik . Terdapat beberapa robot yang berada di setiap sudut ruangan itu seperti menjaga peralatan eletronik tadi .

Sebuah robot mara ke arah mereka bersepuluh . Mata robot itu memerhati wajah satu persatu mereka semua . Tiba - tiba robot itu mula bertukar menjadi Haziq , Eiman , Zairiel dan Hariz . Mereka terlopong buat ke sekian kalinya .

" Gempak la ! Siap boleh berubah muka lagi ! Cuba kau jadi aku . Tapi versi lelaki lah ! Nak tengok handsome ke tak . " Kata Asha teruja . Robot itu memerhati setiap inci wajah Asha sebelum wajahnya perlahan - lahan mengeluarkan kubus - kubus kecil yang menukarkan posisi menjadi wajah Asha , namun versi lelaki .

Asha terlopong .

" PERGH MUKA MACAM ABANG AKU HAHAHA . " Asha ketawa kuat . Mirza menepuk dahi .

" Selamat Datang . " robot itu mula berkata - kata . Asha semakin teruja . Manakala yang lain mula berlegar - legar melihat ruangan itu .

Shamine melihat sebuah tali pinggang di dalam almari kaca yang besar . Dia memerhati tali pinggang itu . Shamine berpaling ke belakang memanggil Mirza .

" Benda ni boleh ambil tak ? " soal Shamine . Mirza mengangguk . Melihat amggukan Mirza , Shamine lantas membuka kaca almari itu sebelum mengambil tali pinggang tadi .

Dia membaca beberapa tulisan yang dilekatkan di belakang tali pinggang itu tentang beberapa cara memakai tali pinggang tersebut .

Dia mula memakai seperti yang ditulis . Tangannya menyeret tali pinggang yang kini sudah dipakainya untuk mengaktifkan tali pinggang itu . Seketika , kubus - kubus kecil mula keluar dari tali pinggang itu dan menutup tubuhnya .

Beberapa saat , tubuhnya kini bersarung uniform ala - ala ejen . Dia memandang glove di tangannya . Tangan membuat gaya pistol dan acah - acah menembak . Tanpa disangka , terdapat sesuatu yang sangat kecil saiznya muncul dari jari telunjuk yang kononnya muncung pistol ; seperti peluru . Shamine kelihatan takjub sekali .

Fariha sedang memakai sebuah jam berkuasa tinggi yang kononnya mampu scan apa - apa sahaja di sebalik dinding , tembok atau apa - apa halangan . Jam itu juga mampu menghubungi malah menggodam apa - apa gajet sekalipun .

Dian kini sedang mencuba kasut roda yang dijumpainya di dalam sebuah bekas kaca . Dia mula meluncur - luncur dengan kasutnya dan tiba - tiba sahaja dia sudah terapung di udara .

THE BLUREENZ'S TROUBLEMAKERS [SU]Where stories live. Discover now