BAB 25 - Segalanya bermula ...

1.5K 126 21
                                    

Korang baca tak sinopsis cerita ni yang author tukar 4/5 bulan yang lalu ? Oh , kalau baru nak baca, ha cubala baca tag sekali . Maka dengan ini , AUTHOR MERASMIKAN HM HM MISI UNTUK THE BLUREENZ DAN THE GOLD PRINCE ! ( The PrinEenz ) .

Berikan tepukan gemuruh ye gais ( aih author ni selalu merapu en ? )

♡ ♡ ♡

The Blureenz melangkah megah ke cafe sekolah , di mana tempat yang dijanjikan oleh The Gold Prince . Oh , sudah hampir seminggu Iman dan yang lain berpindah di sekolah ini . Walaupun mereka berada di dalam satu kumpulan , namun mereka lebih selesa berpecah ; membuat hal sendiri .

Kerusi di tarik sebelum masing - masing melabuhkan punggung menghadap The Gold Prince .

" Ha , amenda benda yang korang nak cakap tadi ? " Asha memulakan perbualan . Pagi tadi , The Gold Prince mengarahkan mereka untuk berjumpa di cafe sekolah , untuk berbual sesuatu yang penting . Haziq berdehem sebelum memulakan bicaranya .

" Cikgu nak jumpa korang . "

" Cikgu apa ? " serentak The Blureenz menyoal . Zairiel memandang mereka satu persatu .

" Kitorang tak tahu cikgu apa yang nak jumpa korang . " kata Zairiel , tenang . Eiman mengangguk .

" Kitorang cuma dapat arahan yang korang berempat perlu jumpa cikgu . Tapi , nama cikgu dirahsiakan . " kata Eiman pula . Dian hanya mendiamkan diri; seolah - olah mengetahui tentang hal itu .

" Fariha , kau pergi bilik Geografi . Asha , pergi makmal kimia . Shamine , pergi bilik Bahasa Melayu . Dian , pergi bengkel memanah . " Hariz mengarah The Blureenz . Dian mengangkat kening apabila menyedari Haziq memandangnya tajam .

" Apa kau ? " soal Dian tanpa nada . Haziq mengetap gigi .

" Aku pelik sekarang ni ... " kata Haziq meleret . Sengaja . Dian mengerutkan dahi .

" Kenapa kau sorang je pergi bengkel sukan , sedangkan member kau yang lain kena pergi ke bilik mata pelajaran ? " soal Haziq , dengan nada sinis . Dian mengawal riaknya dengan mengukir senyuman sinis .

" Uh , manalah aku tahu . Tanyalah cikgu mana yang arahkan . " kata Dian , selamba . Haziq merenungnya tajam .

" Itulah masalahnya . Kitorang tak tahu siapa panggil korang pergi ke tempat - tempat tu . Dan kau , Dian . Kau paling pelik sekali . " Haziq mulai curiga . Dian tergelak sinis .

" Again , bro . Aku tak tahu . Dah lah , layan korang ni sampai habis rehat kitorang tak jumpa cikgu mana yang arahkan tu . Okeylah , chaww ! " The Gold Prince hanya menghantar pandangan pada The Blureenz yang meninggalkan mereka .

Seketika , mereka saling berpandangan .

" Korang tak pelik ke tiba - tiba pengetua bagi arahan suruh dorang berempat pergi ke tempat - tempat tu jumpa cikgu ? " Hariz memecah kesunyian . Haziq meraup rambutnya kebelakang .

" Pasal aku peliklah , aku tanya dorang . Macam ada sesuatu je . " kata Haziq tanpa nada . Baru sahaja mereka ingin menjawab soalan teka - teki yang bermain diminda , serentak telefon pintar milik mereka berempat berbunyi .

Ya , hanya mereka berempat dibenarkan membawa gajet tersebut . Tangan menyeluk poket . Mereka memandang telefon pintar di tangan masing - masing .

THE BLUREENZ'S TROUBLEMAKERS [SU]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant