BAB 20 - Denda

2K 129 6
                                    

Masing - masing sudah berdiri terpacak DMD Mall tepat pada pukul 8:00 pagi . Kecuali The Gold Prince . Keempat - empat jejaka itu masih belum memunculkan diri . The Blureenz hanya mampu mengeluh .

" Mana monyet - monyet tu ? " soal Asha . Giginya diketap kuat . Geram barangkali . Fariha cuba menenangkannya .

" Sabar Asha . Awak jangan marah . Awak kena bersabar , dan bertenang . Tarik nafas , okey b- " belum sempat Fariha menghabiskan kata - katanya mengikut lakonan drama spontan yang kini trend di youtube , Asha sudah mencarut . Fariha hanya menarik muka .

" Tak masalah sekarang ni , diorang kata kalau kita lambat , kita akan diberi denda dua kali ganda teruk dari yang biasa . Habistu sekarang diorang ? Batang hidung diorang pun aku tak nampak . " bebel Shamine pula . Marah apabila orang yang dinanti - nantikan tidak memunculkan diri . Manakala Dian , begitu asyik dengan telefon pintar miliknya .

" Oi Dian . Kau tak bengang ke ha ? " soal Asha . Dian yang leka membelek telefonnya terangkat kening . Telefon miliknya di simpan di dalam poket sebelum dia mula berbicara .

" Gila kau tak bengang ? Dah la dorang yang hulur janji . Lepastu tak muncul lagi . Dengan panas terik ni lagi . Kalau aku tahu benda ni akan jadi , aku tidur aje dekat rumah . " kata Dian sebelum dahinya mula berkerut apabila telefon miliknya berdering . Dia mula mengangkat panggilan tersebut .

" Hello ? "

" DIAN !! "

" Eh ? IMAN !! Ha macam mana pemindahan kau ? " soal Dian teruja . Yang lain hanya mendengari .

" Okey aje . By the way , aku dah pindah sekolah sini . Esok aku masuk la sekolah tu ! Wei , tak sangka sia lawo juga tempat ni . "

" Jadi kau dah sampai sana la ? "

" Mestilah dah sampai ! Kalau tak buat apanya aku beria - ria call kau untuk cakap pasal ni ? "

" Dah berapa hari doe kau ada dekat sana ? "

" Masuk harini , dah dua minggu babe ! Huhu , rindu kau ! "

" Eii kau , dah dua minggu pindah sana baru hari ni kau nak call aku ? Lupa member ke apa ? " soal Dian , kononnya merajuk .

" Eh mana ada . Aku tak lupa kau la ! "

" Kau ada dekat mana sekarang ni ? Aku dengar macam riuh aje . Macam ramai orang . "

" Aku tengah shopping babe ! Memangla riuh . Ada diskaun la apa la . Fuh ! Rambang mata doe ! Banyak barang limited edition . "

" Oohh . Patutlah . Jadi , macam mana luar negara ? Lebih okey dari negara sendiri ke apa ? "

" A-apa ? Ha ye best aje . Wei , line slow . Aku rasa top-up a-aku nak habis . Aku tak den-gar la . Sua--ra kau sekat - sekat . Nanti aku ca-- "

Tut .. Tut ..

" Ui , Kau tak bagi kitorang cakap pun . " ujar Fariha menarik muka . Dian hanya menggaru kepala .

" Mana la aku tahu . Aku fikir dia nak cakap lama lagi . Rupa - rupanya , sekejap aje . "

" So , macam mana pemindahan dia dekat luar negara sana tu ? " soal Asha .

" Dia kata semua okey aje . Katanya , cantik tempat tu . Dia rindu kita . Aku pun rindu dia huhu . "

" Jadi , tu nombor dia dekat luar negara la ? " soal Shamine pula . Dian hanya menjungkit bahunya .

" Mungkin . Kejap aku nak save nombor ni . Eh wait . Asal nombor Malaysia ? " soal Dian pelik . Telefonnya disuakan pada mereka bertiga . Masing - masing mengerutkan dahi .

THE BLUREENZ'S TROUBLEMAKERS [SU]Where stories live. Discover now