Part 28

925 28 6
                                    

Disini lah ketiga sahabat itu berada, sebuah taman kota yang terletak tidak jauh dari kediaman masing masing

"Gin, Rel... Kok kayak nya gue ngerasa kak Sean ngedeketin gue ya" ucap Rara sembari mengetuk jari telunjuk nya di dagu

"Ye, itumah lo nya aja yang ke GR an, masa iya kak Sean ganteng gitu suka sama kutil badak kayak lo" timpal Regina

"Nyadar mbak, muka situ lebih jelek dari gue" ucap Rara tak mau kalah

Regina menatap Rara dengan sengit, sedangkan yang di tatap malah natap balik seakan di dalam tatapan itu sedang terjadi pertempuran

"Udah udah, kok ribut terus sih" lerai Aurel yang jengah melihat tingkah kedua sahabat nya itu

"Dia duluan Rel"

"Lo duluan"

"Lo"

"Lo"

"Lo atau gue?" tanya Regina

"Gue" ucap Rara mengakhiri perdebatan unfaedah nya, pasalnya jika ia berdebat dengan Regina ia selalu kalah

Regina hanya menampilkan senyum smirk nya, ia tak akan mau kalah dengan Rara

"Eh Rel, gimana hubungan lo sama kak Alfa?" tanya Rara

"Aku?" Aurel bingung pasalnya selama ini dia tidak pernah memiliki hubungan dengan Alfa selain teman

"Iya lah lo, siapa lagi yang deket sama kak Alfa"

"Aku sama kak Alfa cuma temen"

"Yakin lo cuma temen?" kali ini Regina membuka suara

"Iya, lagian kak Alfa gak mungkin lah suka sama aku, gak sepada"

"Apa yang gak mungkin Rel? Lo cantik, pinter lagi" ucap Rara

"Udah ah, kok jadi bahas aku... Pulang yuk, udah mau sore nih" ajak Aurel

"Iya pulang yuk, capek juga gue"

"Iya, gue duluan ya guys" ucap Rara yang hanya di balas anggukan kedua sahabat nya

"Mm Rel, gue juga pulang ya"

"Iya Gin, sana pulang nanti di cariin lagi" kekeh Aurel

"Ok siap, see you Rel"

Aurel mendayuh sepeda nya berniat ingin meninggalkan taman kota tersebut, lagi dan lagi alam berpihak pada Alfaro, Alfaro sedari tadi memang berada di taman yang sama dengan adik nya

Alfaro tak sengaja mendapatkan seorang gadis yang tak asing baginya, mata nya sedikit memicing memastikan yang di lihat benar atau tidak, dan yap Alfaro mendapati Aurel yang ingin keluar taman

"Sa, ada kak Aurel tuh... Mau ikut abang gak ketemu sama kak Aurel?" tanya Alfaro pada adiknya

"Kak Aurel? Salsa mau bang, ayo sekarang"

Alfaro menggendong Salsa dan menempatkannya kedalaman mobil, Alfaro mengikuti Aurel dari belakang, ia mengklakson mobil nya

Aurel yang mendengar klakson mobil di belakangnya sontak menhentikan sepeda yang ia bawa, Aurel menoleh

"Kak Aurel" panggil Salsa

"Loh Salsa"

"Kak Aurel mau kemana?"

"Kakak mau pulang, tapi mau ke suatu tempat dulu, Salsa sama siapa?"

"Sama abang"

Alfaro membuka pintu mobil nya dan turun menhampiri Aurel

"Kemana?"

"Ke tempat ibu"

Alfaro mengangguk tanda mengerti, ia pun berfikir akan ikut dengan Aurel

"Gue ikut" ucap Alfaro

"Kak Alfa ngapain ikut? Kasian Salsa"

"Aku mau ikut kakak" teriak Salsa dari jendela mobil

"Yaudah Salsa boleh ikut, ayo" aja Aurel sembari memberikan anak kecil itu senyuman

"Lo depan, gue ikut dari belakang"

Aurel mengangguk, ia menaiki sepeda nya dan mendayuh nya sampai ke suatu tempat, seseorang yang ia rindukan, seseorang yang berarti dalam hidup nya

Aurel duduk di sebelah sebuah nisan, ia mengusap nisan tersebut sembari menahan cairan bening yang ada di pelupuk matanya agar tidak jatuh

"Bang, kita ngapain kesini?" bisik Salsa

"Itu orang yang kak Aurel sayang, itu mamanya kak Aurel Sa" bisik Alfaro sembari menunjuk tempat Aurel dengan dagu nya

Alfaro mengggiring Salsa mendekati Aurel

"Assalamualaikum bu, ibu apa kabar disana, Aurel harap baik ya bu, maaf Aurel belum bisa nepatin janji Aurel sekarang bu, bu sebenernya banyak yang pengen Aurel ceritain ke ibu, tapi Aurel maunya cerita langsung" ucap Aurel mengusap nisan ibu nya, ia tak dapat membendung lagi airmata nya, badan nya begertar menandakan ia sedang menangis sekarang

"Lo bisa cerita ke gue Rel kalo lo ada masalah" Alfaro berusaha menenangkan Aurel, mengusap punggung gadis tersebut

"Makasih kak" Aurel tersenyum, senyuman yang mampu menipu orang lain

"Pulang ya udah sore" ajak Alfaro

"Bu, Aurel pulang dulu ya... Aurel sayang ibu, assalamualaikum bu" Aurel mencium nisan ibunya

Aurel bangkit dari duduknya dan menggandeng tangan Salsa agar ikut dengan nya

Alfaro mengusap nisan seseorang yang sangat Aurel sayang

"Assalamualaikum tante, izinin Alfaro buat gantiin posisi tante buat bahagiain Aurel ya"

"Alfaro janji, Aurel bakal bahagia kedepannya"

"Alfaro pulang ya, semoga tante bahagia disana"

Alfaro bangkit dari duduknya dan menyusul Aurel, ntah mengapa hatinya tidak bisa melihat Aurel menangis bukan kah selama ini dirinya tidak pernah memperhatikan sekitar? Alfaro semakin yakin bahwa dia bisa membuat Aurel bahagia dengan caranya

Satu hal yang Alfaro hapuskan sekarang, Gengsi, sulit meyakinkan hatinya bahwa dirinya menyukai Aurel, jika tidak mengapa ia harus repot membuat Aurel tersenyum dan bahagia?

Yey, NAUREL Up xixi. Makasih banget buat kalian yang udah mau nunggu dan kasih dukungan buat NAUREL guys, maafin author yang sering membuat typo, ralat bukan membuat tapi ketidak sengajaan

Happy reading, semoga 💕

See you for next part!

NAUREL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang