Part 16

840 55 14
                                    


"Kak alfa"

"Nih minum"

"Buat aku kak?" tanya Aurel

"Buat mang ujang"

"Kok ngasih nya ke aku?"

"Gue nyuruh lo buat kasih mang ujang"

"Tapi kak, aku gak tau mang ujang yang mana" polos Aurel

"Lo oon apa begok sih?"

"Pinter"

"Ini buat lo, bukan buat mang ujang"

"Oh gitu ya, makasih ya kak"

Aurel mengambil botol air minum yang di berikan Alfaro, Aurel meminum setengah air dari botol yang diberikan Alfaro

"Sekali lagi makasih ya kak, huh haus banget"

"Iya"

"Kak Alfa ngapain disini?" tanya Aurel

"Kenapa?"

"Ya gapapa sih"

"Ini tempat umum, siapa aja boleh kesini" jelas Alfaro

"Iya kak iya, oh ya aku duluan ya kak,au kelas"

Alfaro membalas nya dengan senyuman, ia melihat punggung Aurel semakin lama semakin menghilang, ada keinginan untuk selalu di samping gadis itu

Setelah pelajaran usai, semua murid berhamburan menuju ke parkir, satu persatu mulai meninggalkan sekolah, Aurel mengayuh sepeda nya, ia harus berjualan lebih awal hari ini, agar ia bisa ke tempat yang ia rindu kan

"Assalamualaikum nek"

"Waalaikum salam, Aurel udah pulang"

"Udah nek, aku ganti baju dulu ya, abis itu siap siap jualan"

"Kamu makan dulu Aurel, baru berjualan"

"Tadi aku udah makan di sekolah nek"

"Ya sudah kalau begitu"

Setelah Aurel mengganti baju, ia langsung berjualan kue, keliling kompleks untuk menghabiskan dagangan nya

"Ayok bang, tadi abang kan udah janji"

"Salsa sabar dong"

"Ea klim nya 10 ya bang"

"Enggak boleh banyak banget"

"Kan abang tadi udah janji, aku bilang mama nih" rengek salsa

"Ya udah sekarang kita beli es krim"

"Yey"

Alfaro terpaksa menepati janji nya pagi tadi, jika tidak salsa akan terus merengek

"Huhu, alhamdulillah banget kan, ada yang beli kue nya buat acara siang ini" monolog Aurel

"Sekarang aku beli bunga dulu lah"

Aurel menuju ke sebuah tempat, mata nya tertuju kepada 2 orang di taman, ia memicingkan mata nya, benar saja Alfaro lah yang duduk di bangku taman, seketika ada dorongan untuk menghampiri kedua orang tersebut

"Hai kak Alfa"

Alfaro sedikit terkejut, suara ini tidak asing bagi Alfaro, ia mengenal suara ini

"Aurel"

"Hai, nama kamu siapa?" tanya Aurel

"Aku salsa kak, nama kakak siapa?"

"Ohh, nama kakak Natasyaa Aurelia, kamu bisa panggil kak Aurel"

"Ohh, kakak pacal nya abang?"

"Abang?" Aurel melirik ke arah Alfaro

"Salsa, kita udahan dulu ya main nya, besok kita lanjut lagi ok"

"Tapi bang"

"Besok lagi ya"

"Yaudah deh, kak Salsa pulang dulu ya, kakak cantik"

"Iya Salsa, kapan kapan kita main ok"

"Ok kak, dah.."

Alfaro terpaksa mengajak Salsa pulang, ia tidak ingin Aurel tersinggung atas ucapan adik nya satu ini

Setelah pulang, Aurel segera membeli bunga dan menuju ke tempat yang dia rindukan"

"Assalamualaikum buk, maaf beberapa hari ini Aurel gak kesini, Aurel kemah buk, buk Aurel kangen"

"Aurel pengen di peluk ibuk lagi, Aurel sekarang udah gedek buk, Aurel udah gak jadi anak yang nyusahin orang lagi, Aurel janji bakal selalu doain ibuk sama saudara Aurel, ibuk jangan sedih disana ya, Aurel yakin Allah punya rencana buat semua ini buk"

"Aurel sekarang pulang dulu ya buk, Aurel syang sama ibuk"

Berat memang meninggalkan tempat ini, tempat dimana ibu nya beristirahat, Aurel sadar ia tidak boleh berada di keterpurukan"

Aurel meninggalkan pemakaman, ia menuju ke rumah nya, Aurel tidak pernah menyalahkan skenario yang Tuban tuliskan untuk nya, Aurel sangat yakin akan ada kebahagiaan setelah kesedihan..

Hallo Naurel up lagi yew, gimana suka gak? Buat kalian yang udah baca cerita Naurel tolong tinggalin jejak ya, jadilah pembaca yang baik ok💕 Huhu, happy reading para readers ku😂 semoga suka💕

NAUREL Where stories live. Discover now