Part 6

1.3K 138 105
                                    

"Assalamualaikum nek"

"Waalaikum salam Aurel, kok tumben pulang jam segini, terus itu kok sepeda kamu tadi orang lain yang nganterin"

"Iya nek, tadi aku sama temen temen habis dari panti asuhan, ngasih mereka es krim, sepeda aku itu di urus sama temen aku nek" jelas Aurel

"Oh ya sudah kamu ganti baju terus makan sana"

"Aku udah makan kok nek, aku ganti baju aja, terus langsung jualan kue"

"Eh kamu gak usah jualan kue Aurel, kamu kan baru pulang pasti capek"

"Enggak nek, ya udah aku ganti baju dulu ya"

"Ya sudah"

Aurel memasuki kamar nya, ia mengganti pakaian nya dengan pakaian simple, celana panjang dan baju kaos panjang.. Setelah Aurel mengganti pakaian nya, ia segera menemui nenek nya

"Nek, aku pergi jualan dulu ya"

"Iya Aurel, hati hati"

Aurel meninggalkan perkarangan rumah nya, Aurel mengayuh sepeda nya

"Kue kue" teriak Aurel

"Orang orang zaman sekarang gak ada lagi kalik ya yang beli kue pasaran kayak jualan aku ini, kan sekarang banyak toko kue" gumam Aurel

"Kue nya berapaan neng" tanya ibuk ibuk

"Oh ini buk, kue nya seribu satu buk, ibuk mau beli berapa?" tanya aurel

"Beli 20 neng"

"Oh yaudah, ibuk mau pilih sendiri atau gimana?"

"Kamu aja yang milihin nya" ucap ibuk ibuk itu dengan senyum

Aurel memasukkan beberapa kue dengan berbeda jenis, ia memberikan nya kepada ibuk ibuk tadi

"Ini buk, jadi 20rb ya buk"

"Ini uang nya" ibuk ibuk tadi menyodorkan uang 50rb

"Uang kecil aja buk, saya baru jualan soalnya, jadi belum ada kembalian"

"Oh ya sudah, tidak usah di kembalikan"

"Tapi buk, sisa nya masih banyak"

"Buat kamu aja ya, ibuk ikhlas kok"

"Makasih ya buk"

"Iya, ibuk pergi dulu ya"

Aurel tersenyum, ia akan membawa uang lebih pulang kerumah, Aurel terus berjualan, hingga kue nya habis, jam menunjukkan pukul 5sore, itu artinya ia harus pulang, Aurel mengayuh sepeda nya menuju rumah nya, mata nya tak sengaja melihat ayah nya yang sedang bermain dengan istri dan anak baru nya, hati Aurel sakit melihat pemandangan di depan mata nya ini, bagaimana ayah nya bisa tertawa, sedangkan ia tidak tau dimana anak anak nya.. Aurel pergi meninggalkan taman itu, ia tidak mau melihat ayah nya lagi

"Assalamualaikum Nek, akh pulang"

"Waalaikum salam Aurel"

"Nek kue kita hari ini abis loh, ini uang nya" Aurel menyodorkan uang hasil berjualan kue nya kepada nenek nya..

"Alhamdulillah Aurel, oh iya ini uang untuk kamu" nenek Aurel memberikan Aurel uang 100rb, ia tau pasti Aurel ingin membeli sesuatu sama seperti teman nya

"Loh, gak usah Nek, itu nenek simpen aja"

"Aurel, kamu selama ini kan capek jualan kue, jadi kamu harus rasain uang hasil keringat kamu sendiri"

"Nek, aku kan cuma jualan aja, kan yang bikin kue nya nenek"

"Aurel, ambil.. Siapa tau kamu ada yang mau di beli"

NAUREL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang