Part 13

924 80 53
                                    

Gue gak pernah nyuruh hati gue buat suka sama lo, gue gak tau kenapa harus ada perasaan ini

Sean

💙
Setelah membereskan tenda Aurel dan Alfaro mengecek satu persatu teman teman nya, ia harus memastikan teman teman nya lengkap, setelah mengecek dan ternyata lengkap Alfaro segera menyuruh semua untuk masuk ke dalam bus sekolah, tetapi tidak dengan Alfaro, Aurel, Zidan, Regina, Sean, dan  Rara, sejak awal keberangkatan mereka menggunakan motor, ketika bus meninggalkan bumi perkemahan baru lah ke enam anak ini mengikuti dari belakang

"Gin, lo udah lama temenan sama Aurel sama Rara?" tanya Zidan

"Iya kak, emang kenapa?"

"Gapapa, pantes gue liat kalian saling suport gitu"

"Oh kalo saling suport so pasti lah itu kak, lagian kami tuh gak bakal ngebiarin salah satu diantara kami tuh sedih"

"Gue salut sama persahabatan kalian, semoga tetep selalu kompak ya"

"Hehe iya kak, Btw, kalo kak Zidan, kak Sean sama kak Alfaro gimana? Emang udah lama ya temenan?"

"Iya kita udah kenal dari kecil, sebenernya kita dulu sahabatan berempat"

"Kok sekarang tiga kak? Satu nya kemana"

"Ada, udah gak usah di bahas, nanti gue anter lo pulang ya"

"Oh ok kak"

Berempat? Satu nya kemana? Itu lah yang menjadi pertanyaan Regina..

Lain hal nya dengan Alfaro dan Aurel, Alfaro hanya mendengar kan Aurel bersenandung, merdu, Alfaro tak berniat menghentikan Aurel saat ini, ia menyukai suara ini, hingga tak sadar Aurel berhenti menyanyikan lagu yang ia sukai

"Eh kak, kakak di rumah tinggal sama siapa? " tanya Aurel

"Sama lo" Alfaro tidak sadar apa yang ia ucapkan, pasal nya ia masih terhanyut ke dalam suara Aurel

Aurel mengernyitkan kening ia, ia bingung

"Hah, sama aku?"

"Eh sorry sorry, gue tinggal sama nyokap bokap, sama adek gue"

"Kak alfa ada adek?"

"Iya"

"Cowok atau cewek kak?"

"Cewek, kenapa?"

"Wahhh, kak kapan kapan aku boleh ya main sama adek kakak?"

"Gak boleh"

"Kak alfa jahat, masak main sama adek nya aja gak boleh"

Alfaro tersenyum, ia melihat wajah Aurel dari kaca spion, lucu, pipi nya yang gembul menambah kesan manis dalam diri Aurel

"Gue gak jahat"

"Kak alfa pelit"

"Enggak juga"

"Yaudah kak alfa bolehin aku main sama adek nya kak alfa ya"

"Gue tadi cuka becanda, lo boleh main sama adek gue kapan pun lo mau"

"Serius kak?"

"Iya"

Bukan tanpa sengaja Aurel meminta bermain dengan adik Alfaro, ia rindu dengan kedua adik nya.. Sejak ibu nya meninggal memang sangat sulit bagi Aurel membuat keluar nya utuh kembali

"Lo bisa kerumah gue kapan pun lo mau"

"Kak alfa gak takut gitu kalo aku maling di rumah kak alfa?" tanya Aurel

"Rumah gue hebat, kalo ada maling langsung di penggal tanpa kami tau itu"

"Masak iya kak? Wah hebat, berarti rumah kak Alfa gak pernah kemalingan dong?"

Alfaro menggelengkan kepala nya, begitu polos gadis ini, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi, sungguh gadis yang polos

"Iya"

"Hebat kak"

Alfaro hanya membalas nya dengan senyuman

Sedangkan di motor Rara dan Sean, hanya Hening, tidak ada yang berani mengeluarkan suara, pasal nya memang rara pemalu jika berada di dekat laki laki, ia hanya akan berbicara jika di tanya

"Eh ra, yang jemput lo nanti siapa?" tanya Sean

"Gak tau kak, paling mama kalo gak lagi sibuk"

"Udah di telpon mama lo?"

"Belum sih"

"Ya udah gue aja yang anter pulang"

"Eh gak usah kak, aku bisa naik taksi kok" tolak Rara

"Gapapa gue yang anter"

"Gak usah kak, lo langsung pulang aja"

"Gue harus pastiin lo selamet sampek rumah, gue yang anter gak ada penolakan"

"Ish apaan sih kak, nyebelin"

Sean melirik Rara dari kaca spion, ada perasaan yang aneh ketika bersama gadis ini

Gue gak pernah nyuruh hati gue buat suka sama lo, gue gak tau kenapa harus ada perasaan ini
Batin Sean

Halo halo 👋 gimana sama part nya? Maaf ya kalo kalian gak suka.. Maaf kalo banyak typo, revisi nya nya kalo udah tamat yew, jangan lupa ya jadi pembaca yang baik, tinggalin jejak ok, vote dan coment huhu, happy reading kalian💙

NAUREL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang