Part 25

886 35 2
                                    

Aurel duduk di sebuah taman kota, ntah mengapa pikiran nya tak lepas dari kejadian di sekolah tadi

"Masak iya cuma gara-gara aku tabrak, kakak itu benci banget sama aku" tanya Aurel

"Bukan masalah itu"

Aurel melihat di sekeliling nya, dan tak mendapati seseorang

Aurel merasa bulu kuduk nya berdiri, ia merinding

"Jangan jangan hantu siang nih"

"Iya lo hantu nya" jawab Alfaro yang tiba-tiba ada di sebelah Aurel

"Huaaa kak Alfa, aku kira hantu beneran... Tadi kak Alfa ngomong darimana?"

"Belakang"

"Kok aku gak liat?" tanya Aurel

"Lo cuma liat sekeliling lo, dan lo gak liat ada gue di belakang lo"

"Hehe iya juga sih, oh ya kak Alfa ngapain disini? Ngikutin aku ya?"

"Gausah GR idup lo"

"Ya terus?"

"Kebetulan aja"

"Ohhh gitu, oh ya kak... Maksud kak Alfa ngomong bukan masalah itu apa?"

"Enggak, udah lupain... Udah sore lo gak mau pulang?"

"Kak Alfa pulang aja duluan, aku bentar lagi"

"Pulang sekarang"

"Iya kak bentar lagi"

"Sekarang" tegas Alfaro

"Nanti" jawab Aurel

"Gue temenin"

"Loh, katanya kak Alfa mau pulang"

"Nungguin lo pulang"

"Kok nungguin aku, kak Alfa duluan aja kak" titah Aurel

"Gue gak bisa lepasin orang yang gue sayang sendirian" jawan Alfaro

Deg
Ada desiran aneh dalam tubuh Aurel ketika Alfaro mengatakan bahwa ia menyayangi Aurel

"Maksudnya?" tanya Aurel

"Lo udah gue anggep adek gue sendiri, dan gue sayang sama lo kayak gue sayang sama adek gue"

"Ohhh gitu ya kak" Aurel tersenyum hambar

"Ya udah, masih belum mau pulang?"

Alfaro sengaja mengalihkan pembicaraan, pasal nya saat ini Alfaro sangat gengsi mengatakan bahwa ia bukan menyayangi Aurel seperti adik nya, melainkan seseorang yang membuat nya kagum beberapa saat ini

"Ya udah kak, pulang aja... Udah sore juga"

"Lo bawak sepeda?"

"Enggak kak, tadi lagi pengen jalan aja"

"Gue anter"

"Ehh ga uuuu.. " belum sempat Aurel melanjutkan nya Alfaro lebih dulu memotong nya

"Gak terima penolakan"

Alfaro menuntun tangan Aurel menuju motor, brah sejak kapan Alfaro berani menyentuh tangan perempuan

"Naik"

"Iya kak"

"Pegangan, jatoh gue gak mau tanggung jawab"

Aurel memegang pundak Alfaro, sedangkan Alfaro merasa jengkel pasalnya ia bukan tukang ojek yang harus di pegang pundak

"Gue bukan tukang ojek"

"Yang bilang kakak tukang ojek siapa?" tanya Aurel

"Lo megang pundak gue"

"Terus, aku harus megang apa kak?" tanya Aurel

Tangan kiri Alfaro bergerak membenarkan pegangan Aurel, yang awal nya di pundak di letakan Alfaro di pinggang"

Sontak membuat Aurel membulatkan matanya, baru pertama kali Aurel memeluk laki-laki dari belakang, meskipun tidak semua

"Udah gitu aja" ucap Alfaro

Sunyi, hanya ada suara motor, tidak ada yang berani membuka suara, ntah karna malu atau gengsi untuk mulai duluan

Aurel merasa nyaman jika ia dekat Alfaro, ia seperti memiliki malaikat penjaga

"Udah sampek"

"Hmm, makasih ya kak... Maaf ngerepotin"

"Sama-sama"

"Kak Alfa gak mau mampir dulu?" tanya Aurel

"Gak usah, udah mau maghrib juga"

"Oh ya udah, hati hati kak... Jangan ngebut ngebut"

"Iya"

Alfaro mencubit pipi Aurel dan mengusap puncak rambut nya

"Gue duluan"

"Iya kak"

Setelah kepergian Alfaro, Aurel merasa sendiri menatap kepergian Alfaro

Memang hal sederhana yang bisa membuat kaum wanita meleleh

"Ihh, apaan sih... Kok malah senyum senyum gini"

Aurel masuk kedalam rumah, dan bergegas membersihkan diri, hari ini ia memang tidak berjualan kue, karna nenek nya yang meminta

Pikiran Aurel tak luput dari hal sederhana yang di lakukan Alfaro sore  tadi, Aurel merasa ia menyukai hal itu

"Udah ah, tadi kan kak Alfa udah bilang kalo dia sayang sama aku kayak dia sayang sama adek nya, nah berarti tiap hari ka Alfa ngusap sama nyubit pipi adek nya" monolog Aurel

Alfaro merasa tidak yakin ia bisa melawan gengsi nya saat ini, Alfaro menunjukkan perhatian kepada Aurel bukan semata mata ia menganggap Aurel adik nya, tapi memang ada satu rasa dalam hati Alfaro yang saat ini dia masih bingung...

Hallo hallo, kek nya udah lama banget ya author gak up, hehe maaf ya:) author harap kalian masih nungguin kelanjutan ceritanya Naurel ya:)

Author mau bilang makasih nih buat kalian yang udah baca ceritanya Aurel yang super absourd dan masih banyak typo :)

Author juga masih dalam tahap belajar :)

Jangan sungkan sungkan buat ngasih kritik dan saran buat author nya:)

Ditunggu vote dan komen kalian 💙

Salam satu hati:)

NAUREL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang