LEONARD|16|Pengkhianat

4.2K 176 55
                                    

16. Pengkhianat

Hari ini merupakan hari Senin di mana JIS dan seluruh sekolah akan mengadakan upacara bendera. Namun bagi para siswa, mereka malas untuk mengikuti upacara bendera tersebut seperti halnya dengan Laurent dan teman-temannya sekarang.

"Males banget gue buat upacara," ucap Eisha.

"Gue juga nihh," timpal Danera.

"Apa kita gak ikut aja ya?" Usul Eisha.

"Anjir kan ntar biasanya ada OSIS keliling sama guru BK. Kalo ketauan kita di jemur di deket tiang bendera selama 3 jam," ucap Vina.

"Iya juga sihh,"

Kringggggggggggggg...

Bel masuk pun telah berbunyi, mau tak mau mereka berjalan ke arah lapangan upacara yang letaknya dekat lapangan mereka untuk berolahraga.

Sesampainya mereka di lapangan, mereka berbaris sesuai dengan kelas mereka. Laurent bersama dengan temannya berada di barisan ketiga dari belakang.

"Anak-anak upacara sebentar lagi dimulai harap kalian tetap tertib sampai upacara selesai. Siap?!" Ucap Bapak Dibyo selaku kepala sekolah dengan menggunakan mic.

"SIAP!" Ucap murid-murid serempak.

Tak membutuhkan waktu lama, upacara bendera pun dimulai.

(Skip upacara)

Upacara bendera pun telah selesai di adakan. Kini saatnya para siswa-siswi kembali ke kelas mereka masing-masing. Namun ada juga yang memilih ke kantin ada juga yang ke toilet karena menahan buang air saat upacara atau mungkin takut untuk sekedar meminta izin ke toilet karena yang menjaga bagian belakang adalah guru killer JIS, Bu Mega.

Laurent dan teman-temannya lebih memilih ke kelas daripada ke kantin karena kantin mungkin saat ini sangat ramai melebihi jam istirahat nanti. Sekarang ia di kelas hanya berenam dengan temannya sedangkan yang lain lebih memilih keluar kelas untuk menongkrong di kantin.

"Capee," ucap Vina dengan meletakkan kepalanya di atas meja.

"Aduh gue gak bawa minum lagi," ucap Danera yang sedang mengubek-ubek isi tasnya. "Minta minum dong gue aus banget," pintanya.

"Ni punya gue aja gue bawa dua botol," ucap Laurent lalu memberikan botol berwarna pink ke Danera.

"Iya makasih." Danera menerima botol tersebut lalu meneguk isinya.

"Kok lo bisa bawa botol dua?" Tanya Azura.

"Gak tau, perasaan gue cuma masukkin satu botol yang warna biru ini doang ke dalam tas gue. Terus waktu gue buka tadi abis upacara kenapa ada botol warna pink di tas," jelas Laurent.

"Mungkin lo lupa ngeluarin botol minumnya kali kemaren Jumat," timpal Vina.

"Jadi maksud lo botol ini udah 3 hari di tas Laurent?" tanya Danera panik karena ia telah meminumnya.

"Gak, Jumat kemaren gue gak bawa botol pink, lo tau kan Ra gue selalu bawa botol biru ini," ucap Laurent.

"Huhhh selamat gue kagak jadi kejang-kejang gegara minum air ini," gumamnya dengan mengelus-elus dadanya.

Laurent teringat sesuatu, tadi pagi Leo memang datang kerumahnya untuk mengambil barang yang tertinggal di rumah Laurent. Apa mungkin Leo yang memasukkan botol pink ini karena ia tau Laurent itu susah untuk minum air putih. Laurent pun jika kesekolah hanya membawa 1 botol kecil saja.

LEONARD [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang