MG Story [MarkGun]

MG- the manager

Kleptomania adalah gangguan mental yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri.

Benda-benda yang dicuri atau di ambil oleh penderita kleptomania biasanya adalah barang-barang yang tidak terlalu berharga, barang-barang kecil yang mudah untuk disembuyikan.

Penderita kleptomania akan merasakan kesenangan dan kepuasan tersendiri ketika ia melakukannya.

Jika dilihat sekilas tidak ada masalah dengan lelaki itu, ia nampak normal.

Tetapi jika dilihat lagi wajahnya begitu cantik untuk seorang laki-laki dengan bibir merekah berwarna merah jambu, hidung bangir, mata sayu seolah memintamu merayunya.

Tubuhnya tinggi ramping bak seorang model.

Ahhh— rupanya itu memanglah pekerjaanya.

Namanya Gun Napat, 25 tahun. Merupakan model di salah satu agensi yang cukup terkenal dan sebenarnya Gun adalah seorang penderita Kleptomania.

Hari ini seperti biasa Gun melewati sebuah toko swalayan di persimpangan jalan menuju condo tempatnya tinggal.

Gun berhenti untuk membeli makanan kesukannya yaitu, ice cream.

Seperti biasa pula Gun akan berkeliling di dalam toko itu, ia melewati lorong demi lorong seolah bingung ingin membeli apa.

Padahal jika kalian tahu lemari pendingin tempat ice cream berada tak jauh dari pintu masuk. Gun sudah melewatinya, tapi ia melewatkannya.

Satu, sebuah pemotong kuku masuk ke dalam saku celana belakangnya.

Dua, ow! Itu terlihat menarik. Cat kuku berwarna merah muda, Gun memasukkannya ke saku sebelah kiri.

Gun tersenyum tanpa sadar, ia berjalan melihat beberapa barang baru lainnya.

Tig— Gerakan Gun terhenti setelah cengkraman kuat dari tangan seseorang menahannya untuk mengambil barang itu.

"Kelihatanya kau membawa banyak uang tapi, bisa-bisanya kau mencuri disini" Tuduhnya menarik tangan Gun.

"Tu— tunggu! Aku—" Gun berusaha menahan tarikan pria itu, ia tidak lebih besar dari Gun tapi kekuatanya benar-benar luar biasa.

Gun menoleh kearah penjaga kasir, Perth yang saat ini sedang sibuk menghitung barang belanjaan pengunjung.

Sret! Duk!

Pria itu berhasil menyeret Gun, kemudian ia mendorong Gun masuk kedalam gudang penyimpanan barang.

Clack!

O—ou pria itu bahkan sudah mengunci pintu dari dalam, seolah tak ingin membiarkan siapapun masuk atau mungkin juga keluar.

"Sekarang keluarkan semua barang yang kau curi" pintanya dengan santai.

Kejadian ini mengingatkan Gun ketika pertama kali ia mencuri di toko itu.

Sekitar sebulan yang lalu, waktu toko itu baru dibuka.

Gun menghela napas, mendecak pelan lalu mengeluarkan ponselnya.

"Oho, siapa yang ingin kau telpon?" Ponsel itu dirampas dari tangan Gun begitu saja.

"Berusaha lari dari tanggung jawab? Kau bahkan terlihat lebih tua dariku" Gun perlu seseorang untuk menjelaskan keadaannya, karena pria itu mungkin tak akan percaya dengan apa yang ia katakan.

"Kembalikan, aku harus menelpon kakakku" Pinta Gun mengulurkan tangannya.

"Apa aku harus menelpon kakaku juga, lalu membiarkan masalah ini diurus orang yang lebih dewasa?" Ia mendengus, tersenyum mengejek Gun.