MG- brother III

2.5K 192 7
                                    

Hope u like. Enjoy!🤟

.
.

Flashback.

"Bicara sekarang apa maumu?"

"Phi jangan begitu..." Gun berusaha menenangkan Mark yang nampak sangat emosi.

"Oh Mark... kebetulan sekali" Ucap orang di seberang sana.

"Apa kau sudah katakan pada orangtuamu jika kau berhubungan dengan seorang vampir?"

"Sebelum mengurus urusanku sebaiknya kau urus masalahmu"

"Kau tersesat Blue... Sudah temukan dimana pemilikmu? atau mungkin dia tak akan pernah hidup kembali. Penipu sepertimu tak pantas untuk di maafkan. Betapa malang nasib rubah ini" Balas Mark mengulas smirknya.

...

Kalian tahu rubah? Ya, Blue Pongtiwat adalah wujud manusia dari seekor rubah yang masih mencari pemiliknya.

Bisa di katakan ia hidup lebih lama dari bangsa serigala dan bangsa vampir.

Dulu, Blue menipu seseorang. Menipu seorang yang sangat mempercayainya.

Apapun di lakukannya untuk Blue bahkan menyerahkan nyawannya. Sayangnya Blue mengira ia hanyalah terbuai akan kelihaian bicaranya, akan ketampanan dari wujud manusianya.

Semua orang berbohong tak ada yang menepati ucapannya, semua orang menipu untuk dapatkan apa yang diinginkannya.

Semua orang menjilat untuk mendapatkan perlakuan baik, semua orang memiliki sisi rubah itu di hatinya.

Tapi nyatanya, tidak semua orang.

Blue menemukannya, namun ia terlambat menyadarinya... orang itu telah meninggalkannya karena ulah Blue sendiri.

Blue terus menunggu, tahun demi tahun berharap orang itu terlahir kembali... dalam wujud apapun Blue akan menemukannya.

Akan mengenalinya.

Bukan berarti ia adalag Gun, Blue hanya bermain ya setelah sekian lama ada hal menarik yang terjadi.

Bangsa Vampir yang di katakan sudah musnah ternyata masih tersisa, lebih menarik lagi saat seorang bangsa Serigala yang mengetahui hal itu malah mencintainya.

Sedikit banyak Blue membantu hubungan mereka bukan, jika Mark tidak cemburu mungkin si bodoh itu akan terus diam.

.
.

Kegelisahan Mark memuncak saat ayah dan ibunya mulai menaruh curiga.

Gun yang tak pandai berbohong juga sudah menceritakan hal itu pada maenya.

"Kita akan pindah" Itulah yang dikatakan Nyonya Na Ranong.

Sedang tuan Na Ranong hanya diam disana. Diam? Bukan berarti tak memikirkan apapun, bukan berarti tak mengkhawatirkan appaun.

Kebanyakan ayah memang seperti itu.

Di belakang sana Rhun yang mendengar pembicaraan itu khawatir, bukan tentang hubunganya dengan Mawin.

Bukan fakta bahwa dirinya telah jatuh cinta pada seorang manusia serigala tetapi ia khawatir pada adiknya.

Mark terlihat cukup baik untuk Gun bahkan mungkin sangat baik karena ia begitu kuat. Tetapi si kuat itulah yang selama ini keluarga mereka hindari.

"Mae... aku tidak bisa meninggalkannya, aku mencintainya" Gun memeluk ibunya, perasaannya campur aduk.

"Kau tidak bisa mencintai orang yang membunuh kedua orang tua mu Gun"

MG Story [MarkGun]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن