MG- papa

3.1K 214 14
                                    

U are🤟

.
.

Perth langsung terduduk setelah mendengar kenyataan itu, ia menatap tak percaya dengan apa yang telah terjadi, kemarin ia di beri tahu.

Bagaimana saat kau mendengar kata "Hamil"?

Kebanyakan orang akan sangat bahagia, tapi tak sedikit yang membenci akan hal itu.

Perth tidak benci saat mendengar sepupunya, Gun hamil. Ia hanya bingung harus berbuat apa.

Sekarang pria yang sedang hamil itu menangis tersedu di hadapan kedua orang tuanya.

Paman dan bibi Perth tak bisa menerima kenyataan jika anaknya hamil, oke baiklah itu mungkin takdirnya menjadi istimewa tapi permasalahannya...

Tidak ada seorang ayah, Gun belum menikah dan ia tak mau mengatakan siapa ayah dari anak yang ia kandung.

Hanya ada satu orang yang tahu, meski Gun tak mengatakannya secara langsung.

Perth Tanapon sudah dapat menebak itu dengan mudah.

Walaupun Perth tahu ia tak bisa mengatakan hal itu, ia tidak bodoh. Gun tidak ingin Siwat mengetahuinya.

Ya Siwat, Mark Siwat. Memangnya siapa lagi? seumur hidupnya Gun hanya memiliki satu pacar dan hanya berhubungan dengan orang itu.

Orang lain? Gila saja, Siwat sangat Posesif.

"Jika kau tak mau mengatakannya maka keluar dari rumah ini!"

"Mae!!!" Gun menatap ibunya memohon untuk tak mengusir ia dan bayi yang di kandungnya.

"Mae benar-benar kecewa padamu Gun" Ucap sang ibu.

"Bibi tapi P'Gun sed—"

"Perth diamlah! Tidak usah membelanya!!!" Lagi-lagi Perth menghela napasnya gusar tak ada yang mau mendengarkannya.

Gun menatap Perth lalu menggeleng pelan dengan air mata yang bercucuran ia seolah berkata untuk jangan pernah menyebut nama Mark di hadapan Mae dan Po-nya.

.

5 tahun berlalu.

"Magus Na Ranong kau dimana sayang?" Gun melangkah perlahan mencari keberadaan anaknya yang tengah bersembunyi.

Ting tong! Ting tong!

Atensi Gun teralihkan pada pintu apartemenya, seseorang datang.

"Paman Perth!!!!" Teriak anak itu girang keluar dari persembunyianya setelah melihat Perth datang.

"Keponakanku sayang" Perth langsung menghambur pelukannya pada anak lelaki yang baru berumur 4 tahun itu.

Gun menggeleng akhirnya anaknya itu keluar juga dari dalam lemari.

Gun, entahlah apa ia masih boleh menggunakan nama keluarganya tapi bagaimanapun ia tetap mencintai kedua orang tuanya.

"Phi... dia kembali" Ucapan Perth seketika mengagetkan Gun, ia tahu siapa yang dimaksud sepupunya itu tapi Gun tidak tahu bagaimana dan apa yang harus ia lakukan dan katakan.

"O..oh itu bagus kau bisa bertemu lagi dengan sahabatmu"

"Eung..." Tidak, Perth tidak akan bertemu dengan Mark, ia memutuskan hubungannya.

Ia marah pada sahabatnya itu, yang dulu memohon untuk dibantu agar bisa bersama Gun malah meninggalkan Gun begitu saja.

Perth hanya tak tahu cerita lengkapnya.

"Paman antalkan aku kecekolah naik mobil naaa"

"Yaampun aku lupa, sudah jam berapa ini? Aku harus segera pergi ke kantor" Gun sibuk membenahi dandananya menyiapkan tas kerjanya.

MG Story [MarkGun]Where stories live. Discover now