MG- my march boy II

2.4K 170 11
                                    


.

.

Suara nyaring dentingan sendok yang dengan sengaja di lakukan Gun cukup menganggunya.

Pria yang duduk di hadapan Mark itu masih saja terlihat kesal.

"Makan makananmu dengan benar phi"

"Apa kau sedang mengajariku?"

Mark menghela napasnya, sekarang ia nampak lebih kesal dibandingkan Gun yang sejak tadi hanya mengaduk-aduk makanannya.

"Kau marah hanya karena unggahan foto itu, hentikan sikap kekanakanmu ini phi"

Tak!

Gun meletakan sendok dan garpu yang ia pegang "Hanya... kau bilang hanya?" Mark memalingkan wajahnya berharap perdebatan itu segera berakhir.

"Dan apa menurutmu sekarang aku terlihat konyol karena aku marah hanya karena hal itu?" Lanjut Gun seakan masih belum puas.

Kali ini Mark yang meletakan sendok dan pisaunya, makanan di hadapannya terasa sudah tak enak karena perdebatannya dan sang kekasih.

"Kau tahu dia sudah ku anggap seperti adikku sendiri, bukankah kita sudah pernah membahas hal ini phi"

Ya, mereka pernah membahas tentang hal itu sebelumnya.

Tentang bagaimana Gun harus mengerti hubungan antara kekasihnya dengan orang yang dianggap 'seperti adiknya' itu.

"Berhenti melihat ponselmu, kau bisa pergi temui adikmu itu" Gun bangkit, meninggalkan Mark dan makanan yang sama sekali belum ia makan.

Gun pikir mengajak Mark makan siang hari ini akan mengobati rasa rindunya, tapi yang ada mereka malah bertengkar.

Bertengkar 'hanya' karena unggahan foto Mark.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh! Napat kau benar-benar bodoh!" Gun membentur-benturkan kepalanya ke sandaran kursi mobil.

Rasa menyesal muncul saat Gun mengingat apa yang telah ia lakukan beberapa menit yang lalu.

Gun terlalu menyukai Mark, ia berada dalam fase dimana takut kehilang anak laki-laki itu.

"Adik? Bukankah dulu kau juga ku anggap adik hah?!"

"Teman? Bukankah dulu hubungan kita juga hanya sebatas teman?!"

"Sial! Kenapa anak itu membuatku jadi seperti ini!"

Gun mengacak surai abunya nampak sangat prustasi.

.
.

Mark diam, duduk dengan sekaleng bir di tangannya.

"Ai' Mark, kenapa tak bergabung dengan yang lain?" Sapa Kris mengambil tempat di sebelah Mark.

"Oh ya, dan— dimana Gun" Kris memperhatikan sekitarnya "Dia tidak ikut?" Tanyanya tak melihat keberadaan Gun.

Mark menggeleng, kembali menenggak minuman di tangannya.

"Lagi pula mereka akan membuat pesta kejutan lain" Pikir Kris tak mau ambil pusing.

-

Apa salahnya? Mark pikir itu hal yang wajar.

Setiap tahun ia melakukannya dan memang seperti itulah hubungan mereka.

Saat Mark berulang tahun.... ya, Gun memang mengunggahnya. Mengunggah foto dimana dirinya sendirilah yang lebih menonjol.

Bukannya pria yang sedang berulang tahun.

Terjadi tahun lalu.

Terjadi tahun lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MG Story [MarkGun]Where stories live. Discover now