Angeline X Javier (2)

29 4 0
                                    

'Inget, kamu mesti PD. Bukan narsis.'

"Selamat siang."

"Selamat siang, pak. Selamat datang di butik Kami. Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau bertemu dengan Ibu Angeline."

"Mau bertemu dengan Ibu? Ada urusan apa ya, pak?"

"Anu, Saya Javier."

"Ya, keperluannya?"

"Itu-"

"Tin, biar saya aja yang urus, kamu layani pelanggan yang lainnya aja ya." Potong Angeline.

"Baik, bu."

"Selama siang, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya Javier."

"Javier?"

"Iya, anaknya tante Sekar."

"Oh, tante Sekar! Ada apa ya?"

"Saya mau ambil pesanannya mami. Kata mami langsung aja kesini dan ketemu sama kamu di butik."

"Oh, iya iya. Kemarin emang Tante Sekar udah bilang sih, kalau mau ngambil jahitannya. Tapi, aku nggak tau kalau kamu yang bakalan ambil. Tunggu sebentar ya, aku ambil dulu bajunya."

"Oh, iya."

"Duduk aja, anggap aja kaya kantor sendiri."

"Nah, ini baju-bajunya. Mau kamu liat atau periksa dulu, mungkin?"

"Eh, boleh deh boleh."

"Yaudah, kalau gitu yuk kita coba dulu bajunya di ruang ganti."

"Gimana? Udah pas? Nyaman nggak?"

"Nya-nyaman kok."

"Coba sini aku liat dulu. Kayanya ada bagian yang agak ngepas, ya?" Tanya Angeline sambil memperhatikan beberapa bagian yang terlihat cukup ketat dalam membungkus tubuh Javier teesebut, "Kamu kalau merasa kurang pas, atau nggak nyaman, bilang aja ya. Nanti biar aku sesuaikan lagi ukurannya. Soalnya kan, aku buat ini hanya berdasarkan ukuran baju yanh dikasih mama kamu. Jadi, wajar aja sih kalau terasa ada yang kurang."

"I-iya."

"Hm, coba deh kamu berputar sebentar. Aku mau ngeliat bagian belakangnya dulu. Kayanya kamu nggak nyaman ya sama celananya? Terlalu ketatkah? Atau kependekkan?"

"Iya, kayanya agak terlalu kependekkan sedikit."

"Hm, kalau ini sih harus aku rombak ulang. Dan itu akan membutuhkan wakru sekitar, dua sampai tiga hari. Kamunya nggak apa nungguin selama itu?"

"Nggak apa, kok. Lagian bajunya nggak buru-buru juga aku pakainya."

"Okaylah, kalau gitu, celana yang ini aku permak dulu ya. Next, sekarang kamu coba pakaian yang itu sama yang itu ya." Ucap Angeline menyarankan sembari menunjukkan pakaian-pakaian mana saja yang dirinya inginkan untuk di uji coba. 

Sedangkan Javier, yang saat ini tengah bertugas sebagai seorang model dadakan, mengangguk patuh guna menyanggupi permintaan sang desainer pakaiannya tersebut. Dan rupa-rupanya, setelah melakukan percobaan, masih ada beberapa bagian yang memang harus disesuaikan kembali. Agar sang pemakai, AKA Javier, dapat merasa lebih nyaman ketika mengenakan pakaian yang telah ia buatkan itu.

"Jadi, ada satu celana dan satu jas ya, yang mesti aku permal ulang. Dan untuk informasi kapan pakaian-pakaian tersebut bisa kamu ambil kembali, aku akan kasih infonya ke tante Sekar."

"Hm, boleh kalau misalkan kamu kasih tau langsung ke aku aja?"

"Ya, boleh bangetlah, Jav. Lebih bagus malah."

Way to Your Heart [TAMAT]Where stories live. Discover now