24. kencan

1.4K 186 12
                                    

Saat ia sampai di apartement mereka, Hanan menemukan ruang tamu yang biasa sepi kini rame dengan canda tawa remaja yang dikenalnya. adik-adiknya dan adik-adik Raisa yang bisa membaur bersama

"Mas bawakan pesanan Rai?"

" ini, mas beli stroberry chesee cake dan vanilla sponge cake. Mas tak tahu apakah sesuai dengan selera atau tidak"

"Insyaallah mereka akan suka" Raisa merasa senang dengan cake pilihan sang suami

"Itu mah mbak Rai yang doyan mas. Dia kan paling demen sama sponge cake" ucap Rasya, ia bisa melihat rona merah di wajah kakaknya. Penampakan yang langka bagi mereka saat melihat Raisa tersipu begini

"Tapi inikan bukan untuk mbak Rai. Ini bday nya Rayyan dan Rumi, masa cakenya mbak Rai" celetuk indry yang sedari tadi kehilangan good moodnya

"Nggak apa-apa kok. Lagian inikan ultah pertama kami pake kue. Rumi bersyukur banget bisa makan kue enak hari ini" cengiran polos Arumi terlihat sangat manis malam ini

"Makasih ya mas"

Hanan hanya tersenyum melihat keramaian diruang tamu mereka. Perasaan hangat yang timbul karena adik-adiknya diterima dengan baik oleh istrinya

💑💑💑

"Hadiah dari kamu ?" bisik Hanan saat Arumi dan Rayyan mendapatkan kado dari yang lainnya

"Belum ada mas. Mereka datangnya mendadak"

"Nggak perlu kok mbak. Ini aja udah cukup buat kami"
Tolak Arumi sungkan

"Nggak bisa gitu dong. Kalian ulang tahun cuma sekali dalam setahun. Dan ini ulang tahun pertama kalian bersama kami, jadi mbak Rai dan mas Hanan harus memberikan kado untuk kalian" sanggah rasyid "masa kami ditodong kado, sedangkan yang lebih mapan..." ia memutus ucapannya dengan mulut yang dimoyongkan

"Baiklah mbak akan memberikan kalian kado. Kalian mau apa? Besok akan mbak belikan"

"Harus sekarang mbak. Belum tentu besok kita masih dikasih umur yang panjang" bisik Hanin yang memang duduk di samping kiri Raisa "mendingan mbak pergi sekarang cari kadonya" gadis ini sepertinya ingin Raisa untuk keluar rumah malam ini

"Kan udah malam dek. Enggak mungkin kan mbak mu keluar malam-malam gini" bantah Hanan.

"Masih jam tujuh mas, lebih baik mas temanin mbak Rai untuk pilih kado buat si kembar ini" usir Rasyid. Ia mengetahui kakak laki-lakinya ini memiliki kesulitan terhadap wanita. Wanita yang disukainya pun biasanya hanya dipandangi dari jauh tanpa ada tindakan nyata untuk mendekatinya

Setelah desakan dari adik-adiknya, akhirnya Raisa dan Hanan meninggalkan apartemen untuk membeli hadiah untuk si kembar. Beruntung malam ini Raisa menggunakan kulot marun yang cukup lebar hingga memudahkan nya saat mereka menggunakan motor matic milik Hanin yang tadi digunakan oleh duo adik iparnya itu.

"Mau beli apa?" teriak Hanan agar bisa didengar oleh wanita yang duduk dibelakangnya

Raisa hanya menggelengkan kepalanya karena tak mendengar ucapan Hanan. Ia juga lebih fokus dengan pegangan di belakang tubuhnya agar tak jatuh saat Hanan melewati tikungan.

Hanan hanya menuruti kehendak sang istri yang ingin berhenti disebuah toko kosmetik. Saat diajak masuk pun, ia lebih memilih menunggu diluar daripada ikut serta kedalam berhadapan dengan wanita-wanita yang bermake-up tebal.

hanan dan RaisaKde žijí příběhy. Začni objevovat