23. salah sasaran

1.6K 172 16
                                    


"Assalammualaikum" sapaan lembut Raisa membuyarkan fokus pandang Hanan pada wanita mungil bergaun soft pink sedengkul dengan rambut coklat yang di cepol tinggi

"Wa...waalaikummussalam" gugup, seperti seseorang yang tertangkap basah tengah melakukan sesuatu yang salah. Itulah yang dirasakan oleh Hanan saat ini.

"Lagi liat apa? Kok kaget gitu?" tanya Raisa heran. Ia pun ikut celingukan ke ruang tamu mereka.

"Oh..Itu, kamu kok pake baju ini?" tanya Hanan. Ia memandang dress bunga-bunga yang menambah kesan manis Raisa. Ini kali pertamanya raisa menggunakan pakaian terbuka dihadapannya.

"Kenapa? Salah ya? " Raisa mengangkat alisnya dengan wajah datar nya

"Bukan gitu, cumaaaa...." Hanan tak bisa menemukan kata yang tepat untuk mengeluarkan apa yang dipikirkannya saat ini

"Cuma apa?" tanya Raisa polos plus wajah datar nya

" kamu cantik dan terlihat beda" setelah kemarin ia jujur tentang istri idaman nya. sekarang ia harus jujur agar pernikahan mereka berhasil. Dan tak ada salahnya memuji istri sendiri kan?

"Teh Eis bilang, tak masalah jika dirumah sendiri dan tak ada orang asing untuk berpenampilan  seperti ini. Karena walaupun nyaman, tapi lumayan ribet juga untuk aktifitas dengan gamis dan hijab gitu" ucap Raisa berbeda dengan apa yang di katakan Hanan tadi, namun tak dipungkiri pipinya bersemu merah mendengar ucapan sang suami yang mengatakan ia cantik. Padahal dulu sering banget orang mengatakan ia cantik namun, reaksi hatinya tetap biasa aja

"Emang Kamu lagi ngapain?" tanya Hanan. Ada rasa nyelekit di hatinya saat Raisa bilang ia berpenampilan seperti ini buat nyaman bukan buat Hanan

"Lagi beresin dapur" Raisa mengikuti langkah Hanan yang langsung menuju ruang makan

" kamu masak?" tanya Hanan tiba-tiba seolah sebuah keajaiban terjadi

"Tidak" bisakah Hanan tahu jika Raisa kesal jika tak ada kenaikan ataupun penurunan nada suaranya "sebaiknya mas mandi terlebih dahulu sebelum kita sama-sama makan malam. Tadi Rai bawa makanan dari teh Eis"

"Oh..oke" Hanan mengikuti ucapan Raisa untuk mandi

😳😳😳

Pria itu masih tak bisa membaca pikiran sang istri. Selain karena wajah datar nya juga karena tingkah lakunya yang pasif.

Menurut kang firdaus, sebagai seorang laki-laki ia harus lebih sabar menghadapi wanita seperti raisa. Apalagi dengan latar belakang masalalu yang begitu rumit. Bisa saja Raisa memiliki trauma yang tak disadari karena minimnya perhatian yang didapatnya.

Dan tugas Hanan sebagai laki-laki, terutama sebagai suami adalah memberi perhatian dan pemahaman kepada sang istri. Karena itu, jika ingin sang istri terbuka maka ia harus lebih dulu terbuka pada sang istri.

Tapi satu lah yang bisa dipastikannya  adalah Raisa ingin pernikahan ini berhasil. Bisa ia lihat dari usaha Raisa untuk menjadi ibu rumah tangga yang mengurus rumah dan belajar memasak. Raisa juga kini lebih sering memesan makanan Indonesia yabg ada nasinya untuk makan malam setelah tabu jika ia tak kenyang makan tanpa nasi. Padahal istrinya yang masih gadis itu lebih sering minum jus dari pada hidangan berat setelah jam tujuh malam.

"Buah di kulkas udah habis ya?" tanya Hanan setelah mulutnya selesai menelan cah kangkung

"Kenapa? Mas pengen makan buah? Pisang dan stroberi mau? Karena cuma itu yang ada" Raisa meletakkan gelas susu yang sedang di minumnya

hanan dan Raisaحيث تعيش القصص. اكتشف الآن