4. menyerah

1.7K 184 13
                                    

"mbak Rai, itu ada pelanggan VVIP yang marah-marah" seorang pegawai butiknya membuka pintu ruangan Raisa tanpa mengetuk terlebih dahulu

" Kenapa?" Tanya Raisa, setelah lima tahun ia membuka butik ini tak pernah ia mendapati pelanggan nya kecewa, apalagi sampai marah-marah

" Karena pakaian yang dipesannya tak kunjung datang" jawab Rani, yang merupakan karyawan senior di butik Raisa merasa terintimidasi dengan tatapan tajam Raisa

" kok bisa belum dikirim kan? " Tanya Raisa tegas,  ia tak pernah mentolerir kesalahan. Namun ada kalanya yang lebih penting yang harus diurus nya terlebih dahulu

Diiringi Rani, Raisa mendatangi seorang wanita pertengahan tiga puluh tahun yang sedang menatap sengit pada beberapa karyawan nya yang hanya menundukkan kepala.

"Selamat siang ibu, maaf atas kesalahan kami" ucap Raisa pelan dengan rasa hormat

" Kamu siapa?" Tanya wanita itu sombong

"Perkenalkan, saya Raisa. Saya pemilik butik ini"

Wanita itu memandang penampilan Raisa dari atas hingga bawah. Saat ini ia hanya menggunakan gaun hitam panjang model A, dan hijab instan berwarna hitam. Sangat sederhana sekali.

"Pantas saja butik ini begitu tak becus mengurus pelanggannya. Ternyata owner nya aja kuno gini" ejek sang pelanggan, namun Raisa mencoba bersabar. Ia masih memegang prinsip jika pelanggan adalah raja yang tak boleh di bantah

" sekali lagi saya mohon maaf ibu, atas ketidaknyamanan dan kesalahan kami" ujar Raisa lagi

"Saya tak butuh permohonan maaf kalian. Yang saya butuhkan hanya gaun yang saya pesan. Itu harus saya gunakan nanti malam" wanita berpenampilan berbuka itu kembali emosi

" Rani, bisa kamu cek gaun apa yang dipesan oleh ibu ini, dan apakah ada kesalahan dalam pengiriman nya" perintah Raisa pada Rani. Masalah tak akan selesai jika mereka hanya berdiri mendengar emosi wanita ini

" Ibu ini memesan little black dress Victoria secret dan telah membayar lunas di awal pemesanan pada tanggal dua puluh tiga bulan Lalu" suara Rani semakin kecil, ia tak terbayang apa yang akan terjadi

"Dan saya meminta uang saya dikembalikan saat ini juga beserta guarantee yang selalu kalian tawarkan" ujar wanita itu pongah. Ia tersenyum licik pada Raisa yang sedang memikirkan kerugiannya saat ini.

" Dimana melati?" Tanya Raisa datar. Ia berusaha mengatur emosinya

" Bu melati telah seminggu ini tak masuk Bu" jawab Rani takut-takut

Raisa mengambil handphone nya dan berusaha menelpon melati. Orang yang selama ini menjadi penanggung jawab butiknya. Namun sayang beberapa nomor yang dimilikinya semua menyatakan hal yang sama. Nomor tersebut tidak aktif

Raisa menarik nafas panjang, sebelum memberi perintah pada bawahannya

" Kirimkan kembali uang ibu ini dua kali lipat dari harga pakaian itu" ujar Raisa pada Rani. Gadis dua puluh tahun itu terbelalak tak percaya jika bosnya itu akan membayar dua kali lipat, sedangkan harga satu buah gaun kurang bahan itu adalah limapuluhsembilan juta rupiah.

setelah itu Raisa menatap kearah wanita yang tersenyum manis padanya mendengarkan keuntungan yang akan didapatnya " sekali lagi kami mohon maaf atas ketidakpuasan ibu terhadap butik ini. Dan setelah ini, anggota saya akan mengurus kerugian ibu. Untuk itu saya permisi dulu" Raisa sedikit menundukkan kepalanya. Ia tak ingin mendengar lagi ocehan wanita itu, ada hal yang lebih penting yang harus diperiksa nya

😩😩😩

"Tentu saja, istri ku adalah yang terbaik" ucap Fakhry yang didengar Hanan saat ia ingin masuk ke ruang fakhry

hanan dan RaisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang