21. keluarga impian

1.2K 163 20
                                    

Yang kangen Raisa....
Ngacung ya....

" sedang apa Rai?" tanya Hanan pada sang istri yang sedang fokus pada layar smartphonenya

"Apa?" raisa merasa tak percaya dengan apa yang didengarnya, "mas manggil saya apa?" tanya Raisa

"Maaf, kalau aku lancang manggil mbak hanya dengan nama. Bukan maksud saya untuk ..."

"Bukan gitu, saya hanya merasa kaget saat mas manggil saya tanpa embel-embel mbak" suara raisa terdengar kaku

"Aku harap kamu juga membiasakan diri untuk memanggil aku. Kita harus belajar lebih saling mengenal untuk rumah tangga ini. Mau sampai kapan kita menjalani hubungan abu-abu ini" ujar hanan pasti.

Setelah tadi dari rumah sakit, ia dan raisa singgah kerumah sang kakak. Dan alhamdulillah ia bisa me dapat pencerahan dari sang kakak ipar yang kebetulan sedang ada dirumah.

"Apa kabarnya Nan?" sapa sang ipar

"Baik kang. nggak biasanya jam segini ada dirumah?" tanya Hanan. Firdaus merupakan seorang pemilik toko buku biasanya selalu sibuk dan jarang ada dirumah saat siang hingga sore hari.

"Biasa si nyonya lagi manja. Abi enggak boleh kemana-mana seharian ini" ada rasa bangga dalam suara firdaus saat mengatakan itu

" segitu cintanya sama teh Eis sampai-sampai kang mau libur demi nemenin si teteh leha-leha di rumah "ejek hanan. Ia selalu tak paham dengan orang-orang yang memuja pasangan nya " kalo bahasanya si bucin alias budak cinta"

"Hahaha... Emang apa salahnya jadi bucin jika itu bisa membuat bahagia dan lebih bersyukur. Apalagi untuk kami yang udah nikah sepuluh tahun, ada hal-hal yang harus dilakukan agar rasa itu tetap ada dan masih bisa kita rasakan" jelas firdaus dengan senyum mengambang "kamu jangan lupa nan, dengan tujuan kita menikah. Yaitu membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan tentunya penuh Rahmah. Sakinah yang bisa diartikan dengan ketenangan, kedamaian dan rasa nyaman.  Mawaddah yang bisa diartikan cinta kasih dan harapan dan rahmah adalah kasih sayang. Jadi setiap anggota keluarga harus merasakan semua hal itu jika ingin merasakan pernikahan yang sempurna."

"Kok kedengarannya lebih simple dari yang biasa ku dengar kang. Banyak teman-teman ku yang bicara tentang pernikahan harus saling mengerti, harus saling terbuka, harus saling jujur, harus selalu sabar, dan banyak harus-harus yang lainnya lagi. Apalagi untuk pernikahan yang diawali dengan perjodohan dan ta'aruf. Katanya tantangannya lebih besar lagi daripada yang menikah karena cinta dan pacaran" Hanan mencurahkan pemikirannya pada sang kakak ipar. Ia selalu suka berdiskusi dengan suami teteh nya karena wawasan dan pemahamannya yang luas

" dan perceraian lebih banyak dialami oleh orang yang berpacaran daripada yang dijodohkan menurut kamu apa alasannya?" tanya firdaus

" ekonomi?" dibesarkan dalam lingkungan harmonis dan tak terlalu tertarik dengan masalah orang lain membuat Hanan menjadi orang yang acuh terhadap masalah sosial. Ia selalu hanya menilai sesuatu dari kulit luarnya saja

"Salah satunya, namun bukan itu yang menjadi faktor utamanya" firdaus menatap Hanan dengan wajah tenang, dari dulu ia tahu jika sang ipar ini orang acuh. Namun, ia tak menyangka jika laki-laki ini lebih polos dari pada kelihatannya

" karena tak cocok. Kamu bisa jelaskan bagaimana orang-orang yang katanya telah menjalani masa penjajakan sebelum menikah bisa merasa tidak memiliki kecocokan setelah menikah?"

"Apa cinta tak menjamin sebuah pernikahan? Bukannya itu salah satu pondasi untuk hidup bersama?"

"Cinta memang penting bahkan sangat penting malah. Hanya saja sebagian pasangan melupakan apa tujuan pernikahan sebenarnya"

hanan dan RaisaWhere stories live. Discover now