Take #25

1.2K 100 9
                                    

Semua kembali berjalan seperti biasa. Omar dan Syifa semakin mirip dengan suami istri pada umumnya. Terlihat begitu bahagia, saling menyangi dan saling mencintai.

Dan setelah seharian kemaren mereka menghabiskan hari minggu ngerem di kamar. Sampe-sampe mamah Kadijah berkunjung aja langsung pulang lagi begitu di beritahu bi Ninik kalo Omar dan Syifa gak keluar kamar sejak pagi.
Tapi ada sih, pas siang Syifa keluar kamar ngambil makanan dan minuman tapi langsung balik ke kamar lagi. Soal mereka ngapain aja di kamar berduaan seharian? Itu biar mereka dan Tuhan yang tahu.
Sssssssst!

*
*
*

Hari ini sudah senin pagi.
Omar dan Syifa harus melakukan aktifitas seperti biasa. Saat keluar Rumah untuk berangkat kerja mereka terlihat begitu berseri-seri dan semangat. Sampe-sampe Ochi yang mau berangkat sekolah dan bertemu mereka di depan berkomentar dengan polosnya.

"Oom dan anteu Syifa semangat sekali"

"Wajar dong sayang, kan abis di cas." Sahut Rossy refleks godain tanpa nyadar yang disahuti masih di bawah umur.

"Emang apa yang di cas? Kok oom dan anteu jadi semangat?" Secara Ochi gak faham apa yang di maksud mamanya.

"Oh, iya. Omar apa kabar?" Akhirnya Rossy ngajak Ochi nyamperin Omar dan Syifa untuk beramah tamah  bertanya kabar untuk mengalihkan pembicaran dan perhatian Ochi.

Omar dan Syifa juga sepertinya sudah santuy aja di godain kayak apapun. Kan emang udah bahagia dan saling cinta jadi biarkan saja orang mau berkata apa.

Lalu berangkatlah mereka untuk menjalankan aktifitas mereka masing-masing.

*****

Ketika Syifa dan Omar sudah sampai di depan butik Syifa. Syifa harus turun dan berpisah dengan Omar walau sungguh tidak ingin.

Syifa pun mencium tangan Omar dan berpesan agar Omar berhati-hati.

" Kak Omar hati- hati ya nyetirnya."

" Kamu juga baik-baik ya di butik, kalo ada apa-apa kabarin aku."

"Hhmmm" Syifa mengangguk lembut.

"Ya, udah gih turun. Nanti aku gak nyampe-nyampe kantor kalo kamu gak turun-turun." Desak Omar yang sebenarnya masih sangat ingin barengan.

"Gimana aku bisa turun kalo kak Omar terus pegangin tangan aku gini." Sahut Syifa manja yang juga sebenarnya betah dipegangin terus.

Keduanya pun tersenyum bahagia dan malu-malu dengan kelakuan dirinya sendiri.

"Ya, Udah kamu boleh turun." Omar pun melepaskan genggaman tangannya dari syifa setelah mengecup tangan itu sekilas. Bahkan kali ini dengan ikhlas karna sadar dengan keadaan yang mengharuskan demikian.

"Ya, udah. Assalamualaikum." Syifa pun mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam." Omar pun menjawab lembut. "Eh tunggu"

Ketika hendak membuka pintu mobil Omar kembali menghentikan Syifa.

"Kenapa kak?"

"Sini dulu sayang." Omar pun meminta Syifa mendekat.

Sepertinya Syifa sadar dan peka dengan keinginan suaminya. Maka Syifa pun menurut dan mendekat.

Di kecupnya kening Syifa oleh Omar dengan penuh sayang.

"Bye" Ucap Omar lembut setelahnya.

Syifa pun tersenyum dan menyaut lembut "bye" Sambil terus menatapi penuh cinta suaminya itu. Dan Syifa pun mendaratkan sebuah kecupan kilat di bibir suaminya lalu benar-benar pergi ketika Omar masih tertegun tidak menyangka Syifa bakalan bertindak seperti itu.

Cinta SelowWhere stories live. Discover now