Take #17

1.5K 117 16
                                    

Akhirnya hari yang dinantikan Omar dan Syifa tiba. Dimana hari ini Syifa dan Omar akan mengunjungi rumah kedua orang tua mereka.

Di kamar sambil bersiap-siap pergi setelah selesai sarapan mereka mulai mengobrol.

"Coba aja hari ini kak Omar gak perlu ngantor, kita pasti bisa ke rumah mamah-papah lebih lama." Ucap Syifa sambil membereskan barang yang hendak di bawanya.
Sebenarnya bisa aja mereka berkunjungnya weekend aja. Tapi berhubung sudah terlalu kangen jadi, mereka sengaja menggunakan genap seminggu sebagai alasan untuk pertemuan sepesial.

"Ya, mau gimana lagi. Aku baru masuk hari ketiga kerja, masa ngajuin cuti lagi. Weekend nanti kan kita bisa berkunjung lagi." Sahut Omar sembari merapikan rambut dan pakaiannya di depan kaca. Yang baru sempat dia lakukan karena tadi kacanya di kuasai Syifa.

"Tapi kalau kita berkunjung sepulang kakak dari kantor berarti selewat doang dong. Kita kan harus ngunjungin kedua rumah orang tua kita."

"Iya, juga ya. Ya udah lah, nanti aku ngajuin cuti setengah hari. Jadi, kita bisa ngunjungin kedua orang tua kita dengan tenang. Waktu makan siang di rumah orang tuaku, dan waktu makan malam di rumah orang tuamu. Gimana?"

"Setuju! Tapi ke rumah orang tuaku duluan ya. Plis....." Syifa yang sudah merasa sangat kangen dengan keluarganya pun memohon dengan sangat, dengan ekspresi yang begitu imut tanpa di buat-buat karena emang udah dari Sananya imut, bahkan diusianya yang dewasa ini pun dia memang masih terlihat imut.

Omar pun tersenyum licik begitu melihat ekspresi wajah Syifa saat memohon padanya. Yang sejujurnya gemas sekali dengan ekspresi Syifa itu. Lalu berkata "enggak, ke rumah orang tua ku dulu. Kan barusan aku bilang. Makan siang di rumah orang tua ku, makan malam di rumah orang tua mu." Sebenarnya gak masalah sih, mau ke yang mana dulu. Tapi Omar sengaja aja mau iseng, mau tes seberapa gemesinya Syifa.

"Tapi lebih deket ke rumah orang tuaku kak. Ayolah."

"Ke rumah orang tua ku duluan."

"Kak Omar......." Sumpah Syifa makin merengek dan hampir putus asa. Bikin Omar makin gemes. Omar pun ngakak puas lalu bilang.

"Kayak bocah deh, enggak!" Omar sok tidak tergoyahkan.

"Ya, udah." Syifa beneran nyerah "eh, Gamsuiiiit deh!" Tidak segampang itu menyerah. Ternyata kalau ada maunya kekeh juga Syifa.

Akhirnya mereka beneran Gamsuiiiit "yesss!" ternyata Syifa yang menang dan Syifa pun kembali puas dan senang.

Untung Syifa menang Omar pun tersenyum heran dan gak habis pikir gimana kalau seandainya Syifa kalah, apakah dia bakalan nangis atau ngambek, atau bete seharian? Entahlah yang jelas Omar merasa senang pagi ini bisa membuat Syifa merengek-rengek manja lalu berubah senang macam bocah dapet hadiah begini.

Akhirnya setelah kesepakatan di buat dan bersamaan dengan itu waktunya mereka berangkat. Maka mereka pun keluar kamar dan sambil berjalan menyusuri tangga Syifa kembali bertanya kepada Omar.

"Kakak beneran gakpapa ke rumah mamah-papah ku duluan kan?"

"Ya, enggak papa_lah Syif, emang aku kayak kamu?"

"Emang aku kenapa?"

Mendengar pernyataan Syifa itu Omar yang berjalan duluan pun menghentikan langkahnya dan berbalik ke arah Syifa. Menunggu Syifa semakin dekat dengannya. Dan begitu udah deket Omar langsung mencubit pipi Syifa dan bilang.

"Kayak bocah!"

"Ih, sakit!" Syifa yang semula tertegun kaget pun akhirnya bales mukul bahu Omar. Setelah Omar melepaskan cubitan dari pipinya.

Cinta SelowWhere stories live. Discover now