Take 33

648 44 8
                                    

Kini Omar sangat bersyukur Syifa tidak lagi marah karna perihal kepergiannya tengah malam tanpa pamit itu.

Pemikiran Syifa kini terfokuskan pada pernyataan mamah Gadis yang mengatakan kemungkinan Syifa hamil.

Dalam mobil sepulang dari rumah orang tua Omar, Syifa sedikit merengek.

"Kak aku kepikiran sama pernyataan mamah deh."

"Aku juga Syif, tapi aku berharap apa yang di bilang mamah itu bener."

"Kalo ternyata enggak gimana? Abisnya aku gak ngerasa yang gimana-gimana kak "

"Ya, gak gapapa sayang itu kan hanya harapan baik. Allah juga kan yang menentukan. Ada apotek tuh kita beli testpek aja gimana?"

Syifa pun mengangguk khawatir dan nurut aja ikut Omar ke apotek buat beli tespek.

*****

Sesampainya di rumah Syifa langsung menggunakan testpek itu di kamar mandi dia membiarkan Omar harap-harap cemas di kamar cukup lama. Sampai-sampai membuat Omar sangat antusias begitu Syifa keluar.

"Sayang gimana hasilnya?"

Syifa yang keluar dengan mimik muka kecewa pun hanya menunjukan testpek nya ke Omar.

"Gapapa sayang jangan kecewa gitu dong, mungkin Allah memang belum mempercayai kita untuk mengasuh dan membesarkan seorang anak."

Syifa ternyata belum hamil seperti harapan semua orang. Testpeknya menunjukan garis satu dan Syifa cukup kecewa dan merasa telah mengecewakan semua orang. Bahkan Syifa terisak begitu mendengar ucapan Omar yang berusaha menegarkannya.

"Lho kok malah nangis sih, beneran sayang gapapa jangan nangis." Sambil mendekap Syifa dengan sayang.

"Kak Omar bohong, kak Omar pasti kecewa banget, keluarga kak Omar yang sudah menantikan juga pasti sangat kecewa." Syifa terus menangis sambil menuturkan setiap katanya.

"Iya, kecewa pasti tapi apa boleh buat sayang itu kan kuasa Allah."

Hiks hiks hiks
Syifa cengeng banget dan terus nangis. Yang akhirnya membuat jiwa jail Omar tergugah untuk menghiburnya.

"Udah sayang jangan nangis lagi daripada kamu nangis mending kita bikin sekarang yuk."

"Bikin apaan sih?" Dengan ketus menahan kesedihannya Syifa menyauti polos pernyataan Omar.

"Bikin anak lah sayang kita kan pengen punya anak." Jawab Omar sambil mencium kilat bibir Syifa.

Sementara Syifa yang lagi cengeng dan beneran sedih kini tidak bisa berkutik karna Omar langsung melanjutkan menyerang Syifa dengan tubi-tubi ciuman di berbagai titik tubuhnya.

Dan terjadilah aksi bikin anak yang sangat panas uwuw......

*****

Syifa dan Omar menjalani hari-hari mereka dengan baik. Mereka menjalani hidup sebagai suami istri dengan rukun, saling memahami, saling menghibur, saling mengandalkan. Pokoknya Syifa dan Omar menjalani hidup mereka sebagai pasutri yang damai dan makmur.

Mereka juga menjalani kesibukan mereka seperti biasanya. Karir mereka juga semakin baik setiap hari nya.

Kini Syifa bahkan mendapatkan projek kolaborasi yang cukup bergengsi bersama Designer papan atas Yasmin pelangi dan kebetulan fotografer yang di gandeng Yasmin untuk projek Design nya kali adalah Tara yang sejujurnya membuat Syifa lebih nyaman dalam bekerja karna kalo sama Tara kan emang udah kenal akrab jadi projek ini bisa di jalani dengan lebih santai.

Sementara itu Omar sendiri sedang gencar-gencar nya memasarkan produk terbaru keluaran perusahannya yang juga berkolaborasi dengan Alex si fotografer ganteng si teman yang sekaligus mantan sang istri.

Cinta SelowWhere stories live. Discover now