Take #20

2K 136 18
                                    

"Kak Omar tolong ambilkan kotak di  lemari dong, ini terlalu tinggi aku gak nyampe." Teriak Syifa yang memang sudah tidak pernah ragu lagi meminta bantuan apapun kepada Omar dari dapur yang memang sedang kesusahan mengambil sebuah kotak toples dilemari dapur yang memang tinggi.

"Pake kursi aja Syif aku lagi mager nih." Jawab Omar dengan berteriak juga dari ruang tengah.

Membuat Syifa yang mendengarnya dibuat bete dan menggrutu sambil menarik kursi untuk pijakannya "dasar pelit padahal ini juga untuk kemauannya." Syifa memang mau mengambil toples untuk menempatkan cemilan untuk menemani mereka berdua bersantai di malam ini.

Akhirnya Syifa terpaksa naik ke atas kursi untuk mengambil toples yang dibutuhkannya.

Woy.....

Tiba-tiba saja Omar ngagetin Syifa yang sedang berdiri di atas kursi. Seketika saja Syifa oleng dan hampir jatuh, yang seketika berpegangan pada lemari yang memang dekat dengannya, dan jantungnya berdetak kencang saking kagetnya bahkan rasanya hampir mau copot.

Akhirnya Syifa pun kesal dan segera turun dari kursi dan nyerang Omar dengan pukulan-pukulan manja sambil ngoceh-ngoceh.

"Kak Omar keterlaluan banget sih, udah pelit, ngagetin lagi. Ih ngeselin, ngeselin, ngeselin."

"Maaf, maaf, maaf." Sambil tertawa ringan Omar justru berusaha mengambil alih pergerakan Syifa agar Syifa berhenti memukulinya. Dan akhirnya kini Syifa yang kena piting Omar.

"Kak Omar ih, ngeselin banget deh. Lepas!"

"Tapi, janji gak boleh mukul lagi."

"Iya!"

"Bener."

"Kak Omar."

Ok, ok, akhirnya Omar beneran lepasin Syifa dari pitingannya. Tapi Syifa yang terlanjur gemes dan kesel seketika mencubit perut Omar dengan emosi.

"Aw, sakit Syif."

"Bodo, ambil tuh toples." Syifa sewot beneran akhirnya."

Dan Omar pun nurut mengambilkan akhirnya.
Sebenarnya setelah menolak permintaan Syifa. Omar merasa bersalah dan segera bergegas nyamperin Syifa ke dapur. Tapi Syifa terlanjur naik kursi dan jiwa isengnya Omar pun kumat. Dan ya begitulah akhirnya.

"Nih!" Omar memberikan toples yang diambilnya ke Syifa.

Eits.....

Begitu Syifa mau menerima eh, Omar malah jauhin. Kan, bikin Syifa yang lagi kesel makin kesel.

"Gak boleh ngambek, Kalau ngambek aku gak bakalan kasih." Omar berusaha menggoda Syifa yang masih kelihatan bete gara-gara di kagetin tadi.

Kini Syifa benar-benar bete dan hanya menatap Omar tajam dengan ekspresi datar tanpa kata berusaha menunjukkan bahwa tingkat betenya sudah sampai di ubun-ubun.

Omar pun tersenyum geli sambil garuk-garuk canggung. Tapi kemudian Omar ingat bagaimana cara Syifa menghapuskan ekspresi wajah datar Omar kalau lagi bete seperti itu.

Akhirnya Omar pun mengesampingkan toples lalu berkata.

"Yang kedip duluan kalah!" Lalu Omar menatap jail lurus ke mata Syifa.

Syifa hampir saja tergoyahkan dan hampir tersenyum tapi seketika Syifa tahan dan akhirnya memenuhi tantangan Omar dan kini mereka malah saling menatap. Dari yang awalnya hanya iseng lama-lama jadi terbawa suasana. Dan malah semakin saling menikmati saling memandangi satu sama lain. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa memandang satu sama lain adalah pemandangan terindah bagi mereka berdua. Kalau biasanya diam-diam kini malahan terang-terangan. Jadi, nikmati sajalah.

Cinta SelowWhere stories live. Discover now