"25"

3.6K 285 141
                                    

"Jadi, karena ini, Hyung?"

Sungmin mengangguk pelan atas pertanyaan singkat Changmin.

"Si 'pintar' itu pernah kupergoki di ruang ganti."

"Kyu? Punggungmu," jeda Changmin, "kenapa?"

"Ah... ini—" Kyuhyun menggaruk tengkuknya, "—ayo kita cepat keluar. Nanti Saem mencari!"

Changmin yang selalu memperhatikan dalam diam mulai mengerti banyak tentang sahabatnya.

Kyuhyun terus tenang dalam heningnya. Berharap nanti waktu akan membantunya. Meski tahu di dalam hati ada yang meraung untuk menjelaskan. Hatinya, yang mengeluh untuk didengarkan, terlanjur mematri berbagai momen indah. Menutup keluh itu. Hingga harapannya, yang, menyerah.

"Kau melihat bekas lukaku, Chwang?"

Suara Kyuhyun yang bertanya padanya pun berputar.

"Saat itu aku tidak berani menjawab. Tapi karena aku sudah bertanya kenapa, Kyuhyun menjelaskan padaku." Changmin menunduk, menautkan jemarinya yang gelisah tiba-tiba, "Meski tidak semuanya."

"Aku pernah melakukan operasi."

"Operasi? Apa?"

"Ehm... ya operasi di punggung."

"Maksudku, untuk apa?"

"Ya untuk sembuh, pabo. Dioperasi itu untuk sembuh."

Changmin menutup wajahnya. Menghentikan ingatannya yang tahu-tahu berputar sendiri, "Kyuhyun pernah terluka. Yang kutahu hanya itu. Ia pernah terluka di punggung dan akhirnya melakukan operasi. Tapi... infeksi... ternyata?"

Tak hanya ada Changmin. Sungmin, Ryeowook, dan Kibum duduk pula di kursi melingkar tersebut. Karena Donghae ada di kamar Kyuhyun untuk menunggu, mereka berempat memutuskan pergi ke halaman belakang rumah sakit. Sekedar mencari udara segar. Demi menyingkirkan rasa cemas.

Dan keempatnya, mencoba memahami sisi di balik senyum sosok yang belum kunjung bangun itu.

Puk.

Changmin benar-benar hanya menerima perlakuan menenangkan apa pun yang Sungmin beri. Ketika telapak sang dokter meraih pundaknya, Changmin hanya membuka tangan yang menutup wajah. Ia menghela napas. Mencoba tenang.

"Wook," panggil Sungmin. Tak berhenti mengusap pundak Changmin.

"Kim Ahjussi datang. Kau tahu?"

"Ne?" Ryeowook tidak tahu.

"Kim Ahjussi, ternyata dokter yang mengurus Kyuhyun selama ini," terangnya.

"Dia pernah melakukan operasi. Ya, benar. Operasi pendonoran sumsum tulang belakang. Dan juga operasi pembenaran pita suara."

"..."

"Ya, sekali lagi yang Kyuhyun ucapkan benar. Operasi untuk sembuh. Tapi bukan untuk kesembuhannya. Kali ini, teruntuk ibunya sembuh. Anemia aplastik."

"..."

"Operasi donor seperti itu tidak bisa main-main. Entah berapa kali kemoterapi ia lakukan untuk bisa memenuhi syarat menjadi pendonor. Belum lagi, kemoterapi lanjutan. Belum lagi, efek operasi dan terapi yang terus-menerus."

Tangan Sungmin turun dari pundak Changmin. Kali ini terkepal untuk menepuk sisi meja meski pelan.

"Bum," panggil Sungmin.

Kibum yang sejak tadi hanya diam mulai mengangkat wajah. Wajahnya basah dan memerah bukan main. Jika sebelumnya amarah Sungmin memuncak sampai ke kepala dan berakhir meninju dua orang Cho—Heechul dan Eunhyuk—kini Sungmin paham apa yang Kibum rasakan.

AGONLESS • [CKH]✔️Where stories live. Discover now