"12"

2.5K 291 67
                                    

"Kau mau ke mana lagi?"

Changmin menyampirkan ransel asal lalu bersiap lari, "Pulang cepat disuruh Eomma!"

"Bibi Shim pulang?"

"Eoh! Tak hanya Eomma. Appa dan Eomma datang! Maafkan aku karena harus meninggalkanmu pulang sendirian."

Changmin tidak juga jadi berlari karena Kyuhyun menahan lengannya dan terus memberinya pertanyaan.

Mereka berdua sudah di koridor menuju gerbang. Jika seperti ini, artinya Kyuhyun harus pulang sendiri. Sedikit tidak rela sahabatnya pulang duluan makanya Kyuhyun berlaku seperti itu. Menarik lengan Changmin seakan berat mengizinkan si bocah tiang untuk pergi.

"Karma memang selalu ada ya. Tadi aku yang pergi di tengah permainan, sekarang kau yang pergi," ujar Kyuhyun lesu.

Tatapan Changmin berubah simpati. Ya, Changmin seharusnya bisa menemani Kyuhyun. Tapi biar begitu, Kyuhyun pun mengerti jika sahabatnya punya kehidupan pribadi yang tidak bisa Kyuhyun campuri. Sama sepertinya yang tak menceritakan semua-muanya pada sang sahabat. Tidak seharusnya Kyuhyun sedih saat Changmin senang bertemu ayah dan ibunya. Changmin pun paham mengapa Kyuhyun tidak ingin sendirian. Namun sebelum Changmin ikutan sedih, dari arah belakang tepukan kencang melayang di punggungnya. Bersama dengan suara nyaring yang mereka kenal.

"Chwang! Kyukyu!"

Changmin segera memasang wajah cerah, "Nah! Sunbaenim bisa temani Kyuhyun pulang kan?"

"Eh?" Ryeowook—si Sunbae yang dimaksud Changmin—pun hanya mendelik bingung.

Ryeowook sudah menurunkan tangan dari punggung Changmin. Lalu menoleh pada Kyuhyun dan melihat bocah pucat itu memajukan bibir sambil berjalan lesu. Setelah itu Ryeowook menatap pada Changmin lagi.

"Ada apa?" tanya Ryeowook.

Changmin tersenyum lima jari, "Aku harus pulang karena Eomma menelepon. Orang tuaku tinggal di luar negeri, Hyung. Jadi ketika mereka sempat ke Korea, aku harus bertemu."

Ryeowook mendengarkan Changmin akan tetapi matanya fokus melirik Kyuhyun yang diam saja berjalan memandang sepatu.

"Ya sudah, sana," jawab Ryeowook cepat sembari mendorong lengan Changmin.

"Oke! Bye-bye Cho! Sunbae!" pekik Changmin sambil berlari meninggalkan Ryeowook dan Kyuhyun.

Eh... tetapi sebelum Changmin benar-benar keluar gerbang, bocah tinggi itu balik lagi.

Changmin mendekat pada Ryeowook. Membisikkan kata yang naasnya tetap terdengar sampai pada Kyuhyun. Tidak, itu memang sengaja Changmin lakukan. Karena ada senyum menyebalkan yang terlihat di pandangan Kyuhyun kala mereka saling berbisik.

"Bocah ini habis jatuh. Dia sok menolong orang lagi. Punggungnya terluka. Jadi sebisa mungkin Sunbae jangan menepuk punggungnya seperti menepuk punggungku tadi ya. Awas kalau lupa," ancam Changmin sambil berbisik dan melirik Kyuhyun yang hanya diam memperhatikan tingkah keduanya.

Ryeowook sedikit mengangkat alis. Hampir saja tadi ia ingin menepuk punggung Kyuhyun dan bukan Changmin. Untung saja instingnya mengatakan untuk menepuk punggung Changmin.

Lalu Ryeowook ikut berbisik, "Kalau lupa kenapa?"

"Sunbae akan kusuruh menggendongnya pulang."

"Ih... tidak mau. Berat."

"Khkh," kekeh Changmin masih berbisik, "makanya, tolong jaga dia dengan baik ya Sunbae."

"Oke," balas Ryeowook juga berbisik.

"Yaish sana pulang!" Kyuhyun mendorong Changmin menjauh.

Kesal tentu saja karena sejak tadi bisik-bisik mereka jelas terdengar sampai indra pendengarannya. Telinga Kyuhyun itu amat tajam karena satu dan lain hal. Jadi ia kesal mendengar teman-temannya membicarakan dirinya terang-terangan begini.

AGONLESS • [CKH]✔️Where stories live. Discover now