"23"

3.3K 297 185
                                    

Yang diam begitu lelah untuk mengeluh.

Yang bicara terlalu lelah untuk menyimpan.

Yang tersenyum amat lelah untuk bermuram.

Dan yang terjatuh...

Terlampau lelah untuk bertahan.

-o0o-

BRUK!

Kedua lutut menyentuh pertama kali.

Kyuhyun mengerjap di ujung kesadaran. Pandangannya bergulir buram menangkap siluet sang kakak.

"K-Kyu..."

Tangan Donghae terangkat hendak menggapainya. Kyuhyun mengerjap lagi. Menunggu... hingga satu juluran sampai.

Namun, saat itu kekagetan Donghae jauh lebih tinggi daripada refleksnya.

Gdebug.

Tak sempat juluran tangannya menangkap, Kyuhyun telah jatuh bedebum duluan ke atas basah permukaan tanah.

"A..astaga..."

Donghae terlonjak sadar disertai mata membola.

Brrrrsss!

Gigilan Kyuhyun menghilang saat itu juga.

Menghilang.

Pergi bersama penantiannya, yang dihapus bersih sapuan hujan, dan ditutup gelap yang mengambil alih seluruh kesadaran.

-o0o-

"Appa memberi uang saku cukup banyak untuknya kemoterapi, Teuk-ah."

Seungyeon berucap lirih.

"Dulu, Appa selalu membawanya ke rumah sakit untuk menjadi donor Eomma kalian..."

"Kyungie Eomma?" tegas Heechul mengernyit.

"Ya," jawab pelan Seungyeon, "Tiga tahun Appa membawanya rutin kemoterapi untuk memenuhi persyaratan donor. Dan tiga kali operasi itu dilakukan."

"Tiga kali??" ulang Heechul lagi menggeleng tidak percaya.

Leeteuk membawa bola matanya menatap pada Appa. Seungyeon selalu menujukan pandangan padanya, sebab Leeteuk terus membuang wajah dari Appa. Namun kali ini mereka bertemu pandang. Leeteuk mengikuti keinginan hati untuk menatap Seungyeon, meski beberapa detik setelahnya menunduk lagi.

Seungyeon mengangguk, "Satu kali di 8 tahun dan dua kali di 13 tahun."

"Mwo???"

Helaan napas tak hanya terdengar dari bibir Seungyeon. Namun juga Heechul, yang sejak awal tidak percaya dengan semua ungkapan sang ayah.

"Karena itu, seharusnya terapi masih rutin dilakukan sampai sekarang," lirih Appa.

"..."

"Appa tahu hubungan kalian tidak baik. Begitu pula perlakuan dari Appa seperti itu," jeda Seungyeon, "buruk untuknya. Appa sadar."

"Tidak masuk akal."

Tiada yang menjawab.

Selain satu orang putranya yang menampakkan wajah bingung dan tidak percaya pada perkataan Seungyeon, sisanya diam mendengar. Jika Leeteuk memilih memutus pandangan dari Appa dan menunduk, Kibum mengepalkan kedua tangan dengan tatapan kosong. Dan Eunhyuk... yang merasakan sedikit firasat dari kepergian sang kembaran, Donghae.

AGONLESS • [CKH]✔️Where stories live. Discover now