"1"

10.9K 434 88
                                    

Namanya Kyuhyun. Hobinya bernyanyi.

Dan...

Tersenyum.

Pemuda 15 tahun itu hidup bersama Cho bersaudara lainnya. Punya banyak kakak untuk Kyuhyun adalah hadiah baginya selama hidup.

Kyuhyun senang. Tinggal di keluarga yang ramai.

Kyuhyun bahagia. Tinggal bersama kakak-kakaknya yang juga bahagia.

"Kyu, tolong bereskan ini!" pekik Heechul.

"Ne!"

Kyuhyun berlari dari arah teras. Tadi ia disuruh Leeteuk HyungHyung pertamanya—untuk menata pot, membersihkan halaman dan membuang sampah.

"Yang mana yang harus dibereskan?" tanya Kyuhyun dengan tampang kotor.

Ada tanah dan debu yang membuat wajahnya tertutup oleh corak-corak coklat. Warna coklat dari tanah yang menempel itu ada di pipi, hidung, dan beberapa bagian lengannya. Rambut tebalnya lembab karena keringat, menutup kening dan lepek. Kyuhyun tidak memakai alas kaki. Dan hal itu disadari Heechul sewaktu Kyuhyun berlari dari luar ke dalam rumah dengan pintu yang terbuka lebar.

Heechul sedikit meringis dan memundurkan langkah. Tidak suka melihat penampilan kotor Kyuhyun.

"Hii, kau habis dari mana?" tanyanya dengan tatapan tidak suka.

Kyuhyun menyengir, menunduk untuk meperhatikan penampilannya sendiri.

Ia pun menaruh tangan ke belakang, mengelap telapak tangannya pada baju bagian belakang yang juga telah kotor oleh bekas tanah.

"Aku tidak akan mengenai Heechul Hyung. Mana? Apa yang harus kubereskan? Tadi aku sudah membersihkan ruang tamu kok. Tidak ada lagi yang tertinggal," jelasnya dengan napas memburu karena berlari ke dalam.

"Tidak ada? Itu apa?" tunjuk Heechul pada setumpuk baju pada keranjang yang berada di dekat kamar mandi, yang letaknya tak jauh dari ruang tamu.

"Ah..." Kyuhyun mengangguk. Mengusap peluhnya yang menetes ke dagu dengan punggung tangan.

'Aku tak melihat itu di sana tadi. Mungkin memang tidak terlihat olehku?' batin Kyuhyun melihat ke arah yang Heechul tunjuk.

Drap drap drap.

"Yak! Tunggu aku! Jangan berlarian, Hyukkie!"

"Kau saja yang lelet!"

"Aish... Yak!"

Heechul mengalihkan fokus pada suara berisik yang datang dari tangga. Melihat kedua adik kembarnya yang turun dengan baju rapi.

"Masih pagi dan kalian sudah ribut??" gemas Heechul.

Donghae, si kembaran Eunhyuk yang lahir 10 menit setelahnya, menatap Heechul.

"Oh, Heechul Hyung!"

Greb!

Donghae beringsut turun dari pijakan tangga terakhir. Segera memeluk lengan Heechul posesif.

"Hya! Apa yang kau lakukan??" Heechul meronta namun tidak berniat mendorong Donghae lebih kuat lagi.

Memang Donghae suka skinship. Dan Heechul tidak berusaha menyingkirkan adiknya yang suka memeluk tiba-tiba.

"Bleh." Eunhyuk menjulurkan lidah. Sedikit tidak nyaman dengan perlakuan Donghae pada Heechul yang terlalu manja.

"Sudahlah, Hae, nanti kita terlambat masuk kelas!" seru Eunhyuk.

Eunhyuk menarik lengan Donghae. Dan saat itu juga dirinya sadar jika ada seorang lain di sana yang berdiri memperhatikan.

Ialah Kyuhyun.

"Sedang apa?" tanya Eunhyuk pada bocah 15 tahun tersebut.

Yang seketika membuat Kyuhyun terlonjak.

Eunhyuk mengamati Kyuhyun. Anak itu kotor. Banyak bekas tanah dan debu yang bercampur dengan keringat di wajah putih pucat sang adik. Tadi pagi Eunhyuk memang mendengar sewaktu Leeteuk menyuruh adiknya itu untuk melakukan sesuatu di halaman. Pasti Kyuhyun kotor karena melakukannya.

"Lihatlah tampangmu itu. Ih... kotor sekali. Sana mandi! Apa yang kau lakukan di sini sih?" ucap Eunhyuk setelah memasang mimik geli karena melihat Kyuhyun yang berantakan seperti habis bermain tanah.

"Hng? A-ah... Aku akan mengambil tumpukan baju itu! Iya itu, Hyung!" jawab Kyuhyun tergagap. Buru-buru ia berjalan ke pojok ruang, berniat menyeret keranjang.

Kyuhyun menunduk. Menarik keranjang berisi tumpukan baju menggunung itu dengan kedua tangan.

Sebelah matanya terpejam memunculkan kerutan di salah satu ekor mata terpejamnya. Sambil menggigit bibir, mengerahkan seluruh tenaga atas tumpukan baju yang lumayan banyak.

Tes.

Peluh Kyuhyun menetes lagi, diusap lagi dengan bahunya—sebab kedua tangan yang sibuk menarik keranjang.

Uh... ini berat...

Donghae yang masih memeluk pada Heechul hanya melihat yang adiknya lakukan dan kembali memandang Heechul, lalu melepas pelukannya.

"Hyung, aku berangkat dulu. Kajja Hyukkie!" ucap Donghae.

"Eoh. Aku dan Hae berangkat dulu, Heechul Hyung."

Eunhyuk menyusul Donghae yang telah beranjak meninggalkannya.

"Ya hati-hati."

-o0o-

Kyuhyun selesai mencuci tumpukan baju. Jika dilihat, tumpukan baju yang dicucinya tadi adalah milik Donghae. Memang Donghae selalu begitu. Jarang menaruh pakaian kotor dan akan meletakkan seluruh bajunya ketika sudah tidak ada baju lagi yang bisa dipakai keluar rumah.

Setelah mandi dan memastikan tidak ada yang tertinggal, Kyuhyun mematut diri pada cermin. Seragam sekolahnya telah rapi membalut tubuh tingginya.

"Tampan." Remaja 15 tahun itu mengangguk. Tersenyum lebar sambil menunjuk ke arah cermin.

"15 menit lagi gerbang ditutup jadi kau harus berlari. Kajja berlari lagi hari ini, Kyuhyun-ah!"

Bukan orang lain yang memanggil namanya. Akan tetapi bocah itu sendiri.

Hal biasa. Jika melihat Kyuhyun berseru menyemangati dirinya sendiri.

"Omo (astaga)!"

Kyuhyun terkaget. Lalu menyampirkan tasnya pada bahu dan bergegas keluar kamar. Ingin hati pamit pada Heechul Hyung, tapi ternyata suara mesin mobil menyala terdengar baru saja meninggalkan halaman depan rumah. Tandanya Heechul Hyung telah berangkat dan Kyuhyun tidak sempat pamit.

Kring kring!

Lonceng sepeda membuat iris hitam Kyuhyun mengerling senang. Ah, syukurlah, ia lupa jika pagi ini sahabatnya akan menjemput.

Dengan langkah terburu Kyuhyun melesat keluar.

"Kyuhyun-ah! Palli (cepatlah)!"

Senyum itu mengembang indah di wajah putih nan pucat Kyuhyun. Ia membenarkan tali sepatu, lantas berlari ke depan gerbang untuk menyambut jok belakang sepeda sang sahabat.

"Untung kau datang, Chwang, kajja!"


















-AGONLESS-

AGONLESS • [CKH]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang