"16"

3K 262 52
                                    

Drap drap drap drap.

Saat pagi datang mengisi hari, Kyuhyun telah siap dengan seragam sekolah yang sempat kotor dipakai berkelahi dan berbagai macam hal. Dicucinya bersih seragam penuh cerita itu dengan semangat.

"Great~"

Kyuhyun mengepalkan tangan di udara seraya menuruni anak tangga. Mulutnya bersuara pelan. Menyanyikan salah satu lagu favoritnya.

"Honja jisenun bamun na geudaega jakku to olla. Geudaeyege jonhwarul gollo tujongeul burinda hedo."

(Di suatu malam aku habiskan sendirian. Aku terus memikirkan, bahkan aku memanggil dan aku mengeluh.)

"Sashil naui maeumeun geuronge anirangeol. Algoitnayo da algodo moreunche hanun gayo."

(Aku benar-benar tidak bermaksud seperti itu. Tapi apa kalian sudah mengetahuinya dan hanya berpura-pura tidak tahu?)

Suara Kyuhyun mengisi pagi dengan lantunan syair Believe­-nya. Lagu yang tidak pernah bosan ia dengar dari sekian banyak lagu. Kepalan tangan Kyuhyun masih mengacung selama menuruni tangga.

Siapa yang tidak semangat jika telapaknya berhasil memegang erat tangan Heechul Hyung? Padahal, biasanya Heechul Hyung akan bergidik ngeri berada di dekat Kyuhyun. Kyuhyun itu selalu disuruh sang kakak tertua—Leeteuk—melakukan pekerjaan rumah. Dan Heechul tidak suka akan semua yang berkaitan dengan 'kotor'. Apalagi karena Kyuhyun semberono, setiap melakukan apapun, ada saja yang membuat baju, tangan, wajah, dan semua yang menempel di badannya itu kotor.

Tapi kemarin nyatanya, si Kyuhyun yang kotor berhasil mendapatkan tangan seorang Heechul.

Bukan Kyuhyun jika tidak punya 1001 cara bertahan hidup. Ketimbang memikirkan pertanyaannya yang tak kunjung terjawab, Kyuhyun lebih memilih menikmati apa yang didapatnya sekarang. Sehingga tidak perlu berlarut dalam sedih, Kyuhyun coba menerima saja apa yang datang.

Sebenarnya bukan karena cepat lupa, tapi karena ia yakin bahwa setiap hari adalah hari yang baik. Dan setiap kejadian pasti punya alasan.

"Ah ya ampun!"

Nyanyian lagu Believe itu berhenti.

Plak!

Bruk.

Setelah menepuk keningnya sendiri, Kyuhyun jatuh terduduk di depan rak sepatu. Bahunya merosot lesu.

"Haish... Sepatuku kan rusak..."

Ratapnya sedih saat ingat kalau ia baru membuang sepatunya sendiri ketika sampai rumah sakit waktu itu. Kyuhyun tak pernah keluar rumah selain ke sekolah, belanja jika disuruh Leeteuk Hyung, atau karena memang hal itu penting sekali. Jadilah ia hanya punya satu sepatu sekolah dan sepasang sandal hotel—yang diberi Donghae bekas pelatihan mahasiswa baru. Tapi sekolah mana boleh pakai sandal?

"Masa—"

Kyuhyun menerawang dengan berkhayal dirinya tidak pakai sepatu ke sekolah dan malah sandal lalu dapat hukuman Saem.

"—Uuh! Andwae!" pekiknya tiba-tiba.

Gmrsk!

Sampai seseorang di sebelahnya yang baru saja datang hampir menjatuhkan seluruh sepatu karena kaget dengan suara Kyuhyun. Hampir saja, ia jatuh tersandung kakinya sendiri dan menyenggol rak sepatu akibat ulah si bungsu yang memekik tadi.

AGONLESS • [CKH]✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ